Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wanita bertubuh tinggi lebih berisiko kena kanker?

Wanita bertubuh tinggi lebih berisiko kena kanker? Ilustrasi ukur tinggi badan. ©Shutterstock.com/michaeljung

Merdeka.com - Beberapa faktor risiko bisa dihindari dan dikontrol, seperti kebiasaan merokok, berat badan, atau gaya hidup. Namun beberapa faktor lainnya tak bisa dihindari oleh wanita, seperti berat badan. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita yang bertubuh tinggi lebih berisiko kena kanker.

Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati lebih dari 144.000 wanita dan menemukan bahwa wanita yang bertubuh tinggi memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena berbagai jenis kanker setelah mereka mengalami menopause. Beberapa jenis kanker yang berkemungkinan menyerang antara lain kanker kulit melanoma, kanker sel plasma, kanker payudara, usus besar, ginjal, ovarium, kanker anus, dan tiroid.

Peneliti memilih 20.928 wanita yang telah melewati masa menopause dan berusia antara 50 - 79 tahun. Mereka telah terkena satu jenis kanker atau lebih selama 12 tahun masa penelitian. Bahkan setelah peneliti menghitung faktor lain seperti usia, berat badan, kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta terapi hormon, hasilnya masih menunjukkan bahwa wanita tinggi lebih berisiko terkena kanker.

Orang lain juga bertanya?

Setiap tambahan 10 cm tinggi bawah, risiko kanker wanita bertambah 13 persen. Secara spesifik, terdapat peningkatan risiko kanker darah, ginjal, anus, serta tiroid hingga 23 - 29 persen untuk setiap penambahan berat badan empat inci. Untuk kanker payudara, ovarium, usus besar, dan melanoma terdapat penambahan risiko hingga 13 - 17 persen.

Penelitian sebelumnya telah mengungkap bahwa wanita bertubuh tinggi lebih berisiko kena kanker ovarium. setiap penambahan dua inci tinggi badan, wanita memiliki risiko 7 persen lebih tinggi. Menurut penulis penelitian Dr Thomas Rohan dari Albert Einstein College of Medicine, terdapat dua faktor yang mempengaruhi hal ini. Pertama adalah faktor genetis, dan kedua berkaitan dengan pengaruh lingkungan.

Meski begitu, Rohan berpendapat bahwa wanita tinggi tak harus khawatir dan panik karena hasil penelitian ini. Menurutnya, risiko kanker masih bisa diturunkan dengan mengurangi faktor risiko lainnya seperti menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi kebiasaan buruk, seperti dilansir oleh CBS News (25/07).

Meski penelitian ini hanya dilakukan pada wanita yang sudah mengalami menopause, namun peneliti berpendapat bahwa hal ini juga bisa berlaku pada wanita yang belum mengalami menopause atau bahkan pada pria. Selanjutnya peneliti akan melakukan penelitian pada populasi lainnya.

(mdk/kun)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penderita Kanker di Indonesia Naik, Usia Muda Semakin Rentan
Penderita Kanker di Indonesia Naik, Usia Muda Semakin Rentan

Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.

Baca Selengkapnya
Penyakit Komplikasi Kanker, Lengkap Beserta Jenis dan Cara Mencegahnya
Penyakit Komplikasi Kanker, Lengkap Beserta Jenis dan Cara Mencegahnya

Kanker adalah penyakit mematikan yang perlu diwaspadai setiap orang.

Baca Selengkapnya
Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Faktor Risiko Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya

Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.

Baca Selengkapnya
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes

Prediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.

Baca Selengkapnya
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan

Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.

Baca Selengkapnya
Gaya Hidup yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai
Gaya Hidup yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai

Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Laki-Laki Ternyata Berisiko Terkena Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Berikut Ini
Laki-Laki Ternyata Berisiko Terkena Kanker Payudara, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Kanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.

Baca Selengkapnya