Wanita dengan Payudara Padat Lebih Berisiko Terkena Kanker Payudara
Merdeka.com - Bagi banyak wanita, memiliki payudara yang padat dan berisi merupakan sebuah impian. namun ternyata kondisi payudara yang padat ini bukan tanpa bahya dan memiliki risiko kanker yang cukup tinggi.
Kepadatan payudara ditandai hasil perbandingan antara jumlah lemak dan jaringan kelenjar payudara. Hal ini hanya bisa dilihat dari hasil pemeriksaan mammogram.
"Payudara padat punya sel di dalamnya lebih banyak. Risiko mutasi gen semakin besar kemungkinan terjadi. Makanya, lebih rentan kena kanker payudara," kata ahli onkologi medik Aru W Sudoyo dalam acara diskusi kanker di Hotel R Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker payudara? LCIS adalah suatu penyakit payudara yang melibatkan pertumbuhan sel yang berlebihan di dalam saluran atau kelenjar susu (lobulus) dalam payudara. Biasanya, kondisi ini tidak menyebabkan benjolan, tetapi seringkali didiagnosis ketika seorang wanita mengalami masalah kesehatan lain yang terkait dengan payudara. Wanita dengan LCIS memiliki risiko 7 hingga 12 kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara invasif di kedua payudara mereka. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan diri dan mengikuti prosedur medis yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara? Orang yang tidak menyusui, tidak memiliki anak, merupakan faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara,' ujar Dr. Diani dilansir dari Antara.
-
Kenapa kanker payudara berbahaya? Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering dialami wanita selain kanker serviks. Bahkan, kanker ini cukup ganas dan berisiko kematian.
-
Kenapa riwayat keluarga bisa picu kanker payudara? Memiliki kerabat dekat, seperti ibu atau saudara perempuan, yang pernah menderita kanker payudara dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang sama. Faktor genetik, terutama mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, berkontribusi terhadap tingginya kemungkinan untuk mengembangkan kanker payudara.
-
Makanan apa yang bisa tingkatkan risiko kanker payudara? Penggunaan daging merah lebih dari 150 gram setiap hari secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 10 persen.
-
Makanan apa yang meningkatkan risiko kanker payudara? Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara.
Aru pun menunjukkan gambar jaringan payudara padat dan tidak. Terlihat sel pembentuk (lemak dan kelenjar payudara) jaringan pada payudara padat sangat banyak daripada payudara tidak padat.
Tidak Bisa Dikurangi Lewat Menyusui
Menyusui memang bisa mengurangi risiko kanker payudara. Sel-sel kanker yang terbentuk akan mati secara alami saat wanita memasuki masa menyusui. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi payudara padat.
"Kalau payudara padat, kemungkinan hilang seluruhnya (sel kanker) minim. Ya, karena itu tadi. Jumlah sel pwmbentuk payudara lebih banyak dibanding payudara tidak padat," Aru menerangkan.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaKanker pada laki-laki biasanya disebabkan oleh hiperestrogenisme, atau kelebihan hormon esterogen, sehingga diberikan obat untuk menekan produksi hormon itu.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaMenurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari sekitar 200 jenis kanker yang ada
Baca SelengkapnyaWaspadai konsumsi daging merah dan daging olahan karena keduanya bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Baca SelengkapnyaKanker payudara jika tidak ditangani dengan tepat, berisiko menyebabkan komplikasi.
Baca SelengkapnyaKondisi payudara kendur yang dialami oleh wanita bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaBenjolan yang muncul pada payudara wanita tidak melulu disebabkan oleh kanker payudara.
Baca SelengkapnyaData Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 2020 menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker payudara mencapai 685.000 orang.
Baca SelengkapnyaPayudara wanita mengalami perubahan dari masing-masing rentang usia.
Baca Selengkapnya