Wanita hamil rentan alami penggumpalan darah
Merdeka.com - Penggumpalan darah mungkin tak terlihat berbahaya. Namun hal ini bisa memicu terjadinya penyakit lain yang lebih serius jika darah yang menggumpal pada akhirnya menyumbat pembuluh darah atau organ penting. Selama ini penggumpalan darah selalu dikaitkan dengan penyakit stroke, serangan jantung, atau penyumbatan pembuluh darah.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa wanita hamil lebih berisiko mengalami penggumpalan darah. Bahkan risiko ini berlangsung lama setidaknya hingga minggu ke-12 setelah wanita melahirkan, seperti dilansir oleh Live Science (13/02).
Penggumpalan darah bisa terjadi pada wanita hamil karena meningkatnya hormon estrogen, mengalami obesitas, atau memiliki penyakit paru-paru dan jantung. Namun Setelah melahirkan secara perlahan hormon akan kembali stabil, sehingga risiko penggumpalan darah pun menurun.
-
Mengapa Stroke bisa berbahaya? Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Penyebab apa dari serangan jantung? Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung terhambat, umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak kolesterol. Jika tidak segera ditangani, jaringan jantung yang kekurangan oksigen dapat mati, menyebabkan henti jantung mendadak.
-
Mengapa serangan jantung berbahaya? Mengutip dari Cedars Sinai, karena serangan jantung menghentikan detak jantung, otak, paru-paru, dan organ lain tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan. Serangan jantung dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit jika tidak ditangani.
-
Bagaimana cara kerja kelainan jantung menyebabkan stroke? Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu. Hal ini dapat menjadi penyebab stroke usia muda karena saat darah dipompa keluar dari jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung. Sisa darah ini akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendirinya menuju otak sehingga terjadi emboli, yaitu hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke.
-
Apa bahaya tekanan darah tinggi bagi ibu hamil? Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi selama kehamilan.
-
Kenapa perdarahan berbahaya bagi ibu hamil? 'Perdarahan ini harus waspada karena ini bisa membuat anemia, bisa bikin syok dan bisa bikin kematian ibu dan bayi,' ungkap Agustina beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 1,6 juta wanita yang melahirkan di rumah sakit California antara tahun 2005 sampai 2010. Dari semua partisipan, sekitar 1.000 wanita mengalami penggumpalan darah dan mengalami penyakit lain seperti stroke dan serangan jantung.
Topik pilihan: Ibu Hamil | penyakit jantung
Penelitian juga mengungkap bahwa risiko penggumpalan darah paling tinggi pada saat wanita melahirkan. Risiko pada saat melahirkan 11 kali lebih tinggi dibandingkan dengan enam minggu pertama setelah melahirkan. Risiko penggumpalan darah kemudian akan menurun dan kembali normal setelah minggu ke-13 setelah melahirkan.
"Meski komplikasi (akibat penggumpalan darah) cukup langka, namun akibatnya bisa sangat parah. sangat penting bagi semua orang untuk mengetahui gejala-gejalanya," ungkap peneliti Dr Hooman Kamel dari Weill Cornell medical College di new York.
Beberapa gejalanya antara lain rasa sakit pada dada, sulit bernapas, pembengkakan dan rasa sakit pada salah satu kaki, sakit kepala, dan lainnya. Jika ibu hamil mengalami hal ini, sebaiknya segera mencari pertolongan dan memeriksakan diri pada dokter.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca SelengkapnyaHipertensi selama kehamilan bukan hanya meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan janin.
Baca SelengkapnyaSebelum merencanakan kehamilan, wanita penderita diabetes perlu untuk menstabilkan kondisinya terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan dan kesejahteraan ibu hamil serta janin yang dikandungnya dapat terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal, salah satunya adalah polusi udara.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaAda banyak pantangan yang harus dijalani ibu hamil, salah satunya adalah memakai pakaian yang terlalu ketat.
Baca SelengkapnyaRespons yang cepat perlu dilakukan dalam mengenali tanda bahaya saat persiapan persalinan oleh ibu hamil.
Baca SelengkapnyaLee Minjung yang hamil diusia 40 tahun lebih harus ekstra hati-hati menjaga kehamilannya
Baca Selengkapnya