Wanita Miliki Risiko Kematian Akibat Penyakit Jantung Lebih Rendah Dibanding Pria
Merdeka.com - Banyak candaan menyebut bahwa wanita bisa lebih panjang umur dibanding dengan pria. Hal ini terjadi karena pria lebih cenderung memilih risiko dalam hidup serta melakukan hal bodoh.
Hasil penelitian terbaru ternyata menunjukkan bahwa hal itu bisa dianggap benar. Diketahui bahwa risiko wanita mengalami penyakit kardiovaskular dan meninggal karena penyakit tersebut lebih rendah dibanding pria.
Dilansir dari Medical Xpress, hasil temuan ini diketahui berdasar penelitian terhadap 160 ribu orang di 21 negara. Diketahui bahwa pria lebih rentan mengalami penyakit jantung ini.
-
Kenapa wanita lebih tahan risiko dibanding pria? Mengingat, 72% wanita biasanya menghindari saham, obligasi, atau real eastat yang beresiko dibandingkan 59% pria pada umumnya.
-
Siapa yang punya risiko lebih rendah terkena penyakit jantung? Misalnya, orang dengan golongan darah O cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang memiliki golongan darah A, B, atau AB.
-
Mengapa wanita lebih rentan terkena stroke? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), wanita memiliki risiko stroke yang lebih tinggi karena pengaruh perubahan hormon, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta faktor risiko lainnya seperti penggunaan pil KB dan usia.
-
Kenapa wanita lebih rentan terkena stroke? Wanita lebih rentan terhadap stroke karena hormon. Tingkat hormon, terutama estrogen, dapat mempengaruhi kekuatan pembuluh darah dan membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan pembekuan darah.
-
Mengapa wanita lebih berisiko terkena aneurisma? Fakta menarik lainnya, menurut dr. Beny, wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami aneurisma otak dibandingkan pria dengan rasio sekitar dua banding satu. Faktor hormonal dan perbedaan struktur pembuluh darah mungkin menjadi alasan di balik perbedaan risiko ini.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara? Orang yang tidak menyusui, tidak memiliki anak, merupakan faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara,' ujar Dr. Diani dilansir dari Antara.
Hasil temuan ini tetap sama terlepas dari apakah wanita tersebut pernah mengalami serangan jantung dan stroke atau tidak. Bahkan hasil temuan ini tetap sama terlepas negara tinggal mereka serta status ekonomi.
Penelitian ini dilakukan oleh Population Health Research Institute (PHRI) of McMaster University dan Hamilton Health Sciences. Hasil data didapat dari penelitian Prospective Urban Rural Epidemiological (PURE) yang meneliti partisipan selama rata-rata 20 tahun.
Penelitian ini merupakan yang pertama mempelajari faktor risiko, pemilihan cara penanganan, serangan jantung stroke, serta kematian pada masyarakat. Penelitian mengungkap bahwa wanita tanpa riwayat penyakit kardiovaskular cenderung lebih memilih pencegahan, mengontrol hipertensi, serta berhenti merokok dibanding pria.
"Pada penelitian global kami, diketahui bahwa strategi penangan lebih sering digunakan wanita," terang Marjan Walli-Attaei, peneliti pada temuan ini.
"Secara umum, hasil seperti kematian atau penyakit jantung baru dan stroke pada waita lebih rendah dibanding pada pria. Hal ini menyatakan bahwa terdapat faktor selain bias penanganan terhadap wanita yang berkontribusi pada perbedaan penanganan," sambungnya.
Peneliti lain dari temuan ini adalah Annika Rosengren, profespr dari Universitas Gothenburg di Swedia mengungkap penyebab lain terjadinya hal ini. Rendahnya hal ini bisa dijelaskan karena lebih sedikit wanita dibanding pria yang membutuhkan intervensi medis ketika mengalami penyakit jantung.
"Penelitian lain juga mengungkap bahwa perbedaan jenis kelamin pada prosedur kardiak invasif tidak dipandang ketika kita memperhatikan parahnya penyakit jantung koroner. Hal ini mengungkap bahwa rendahnya tingkat intervensi koroner pada wanita muncul karena lebih sedikit penyakit lanjutan," terangnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manfaat olahraga bisa berbeda pada pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaWanita cenderung memiliki usia lebih panjang dibanding pria karena sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaSejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaBanyak mitos penyakit jantung yang tidak memiliki bukti penjelasan logis.
Baca SelengkapnyaWanita lebih unggul dalam berinvestasi. Sebab, wanita lebih cakap dalam menimbang antara resiko dan imbalan yang didapatkan.
Baca SelengkapnyaEvent ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan menopause dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Baca SelengkapnyaMasalah gangguan irama jantung lebih rentan dialami oleh perempuan, ketahui gejalanya yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPerubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengenali gejala kolesterol tinggi pada wanita, terutama di masa menopause. Perhatikan tanda-tanda yang muncul dengan seksama!
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tes darah bisa menjadi cara untuk mengidentifikasi gagal jantung.
Baca SelengkapnyaHasil ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami secara mendalam bagaimana perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok sebelum usia 40 tahun bisa memiliki efek panjang umur sama seperti pada orang yang tidak pernah merokok.
Baca Selengkapnya