Wanita Tak Subur Lebih Rentan Mengalami Risiko Peningkatan Kanker
Merdeka.com - Masalah kesuburan merupakan salah satu hal yang menjadi ketakutan bagi pasangan yang sudah menikah namun tak kunjung memiliki momongan. Namu ternyata ketidaksuburan ini juga diketahui dapat memicu munculnya sebuah penyakit lain.
Dilansir dari Medical Daily, infertilitas atau ketidaksuburan ternyata dihubungkan dengan risiko berkembangnya kanker jenis tertentu. Berdasar sebuah penelitian di Amerika Serikat, data yang didapat dari 64 ribu wanita yang menjadi informan tersebut menunjukkan bahwa wanita tak subur memiliki risiko 18 persen lebih tinggi dibanding mereka yang subur.
Peneliti menyebut bahwa masalah kesuburan dapat memunculkan risiko lebih tinggi berkembangnya kanker di ovarium, uterus, dan payudara. Tim peneliti juga menemukan bahwa terdapat peningkatan risiko pada kanker di paru-paru, tiroid, hati, dan kanker empedu serta leukimia.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara? Orang yang tidak menyusui, tidak memiliki anak, merupakan faktor risiko untuk terjadinya kanker payudara,' ujar Dr. Diani dilansir dari Antara.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker ovarium? Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko tinggi mendapatkan penyakit tersebut.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker payudara? LCIS adalah suatu penyakit payudara yang melibatkan pertumbuhan sel yang berlebihan di dalam saluran atau kelenjar susu (lobulus) dalam payudara. Biasanya, kondisi ini tidak menyebabkan benjolan, tetapi seringkali didiagnosis ketika seorang wanita mengalami masalah kesehatan lain yang terkait dengan payudara. Wanita dengan LCIS memiliki risiko 7 hingga 12 kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara invasif di kedua payudara mereka. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan diri dan mengikuti prosedur medis yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
-
Siapa yang paling berisiko terkena kanker ovarium? Beberapa sindrom genetik, seperti sindrom Peutz-Jeghers dan sindrom DICER1, dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor ovarium pada anak. Menurut National Cancer Institute, anak-anak yang menderita sindrom ini perlu mendapatkan pemantauan yang ketat untuk deteksi dini kanker ovarium.
-
Apa saja faktor risiko kanker? Aru menjelaskan bahwa makanan berkontribusi sekitar 35 persen terhadap risiko kanker, diikuti oleh rokok dengan 30 persen, dan kurangnya aktivitas fisik dengan persentase yang signifikan.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit kanker? Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun.
Secara keseluruhan, wanita yang tak subur memiliki peluang dua persen berkembangnya berbagai kondisi tersebut. Temuan yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction ini muncul dari analisis pada klaim asuransi kesehatan di seluruh Amerika Serikat mengenai masalah tes dan penanganan kesuburan.
Michael Eisenberg, peneliti utama dan profesor dari Stanford University School of Medicine mengungkap bahwa terdapat sekitar 1 dari 49 wanita yang memiliki masalah ketidaksuburan punya peluang mengalami kanker. Sedangkan pada wanita yang tidak mengalami masalah kesuburan, hanya terdapat 1 dari 59 wanita.
Peneliti menyebut bahwa melahirkan anak dapat memberi wanita perlindungan terhadap risiko kanker. Akan tetapi, belum ditemukan hubungan langsung antara ketidaksuburan dengan perkembangan kanker.
"Kami tidak mengetahui penyebab dari meningkatnya kanker yang kami peroleh di penelitian ini, akan tetapi mungkin hal ini disebabkan dari ketidaksuburan tersebut, penyebab ketidaksuburan, serta perawatan ketidaksuburan," jelas peneliti Gayathree Murugappan dari Stanford University School of Medicine.
"Kami hanya dapat menunjukkan bahwa terdapat hubungan di antara keduanya," Sambungnya.
Tim peneliti berharap bakal melakukan penelitian lain dengan jangka waktu panjang. Hal ini digunakan untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi risiko jangka panjang dari perkembangan kanker pada wanita tidak subur.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dr Kemala menyatakan, bahwa sebagian besar pasien penderita kanker datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut dan itu tentu menjadi masalah.
Baca SelengkapnyaMeski lebih sering terjadi pada wanita lansia, kanker ovarium tetap bisa muncul pada siapa saja, termasuk mereka yang masih muda.
Baca SelengkapnyaKanker ovarium adalah salah satu jenis kanker, yang menjangkiti ovarium, atau di area terkait di saluran tuba dan peritoneum.
Baca SelengkapnyaPrediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baca SelengkapnyaUsia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.
Baca SelengkapnyaUsia memiliki peran signifikan dalam kesuburan wanita. Oleh karena itu, wanita harus memaksimalkan waktu masa suburnya jika ingin memiliki anak.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dan polusi suara di sekitar bisa memiliki dampak berbeda bagi pria dan wanita.
Baca SelengkapnyaKanker adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Tapi, dengan kebiasaan yang sehat, kita bisa menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Baca Selengkapnya