Wanita yang cemburuan rentan kena Alzheimer?
Merdeka.com - Cemburu seringkali dikaitkan dengan seberapa besar cinta seseorang pada pasangannya. Namun jangan salah, kecemburuan terkadang juga bisa memberikan efek negatif pada kesehatan Anda. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa wanita berusia pertengahan yang memiliki kepribadian mudah marah atau mudah cemburuan berkemungkinan lebih besar mengalami penyakit Alzheimer dibandingkan dengan wanita yang tak mudah cemburuan.
Hasil ini diketahui peneliti setelah mengamati 800 wanita selama hampir 40 tahun. Peneliti dari Swedia menemukan bahwa wanita yang lebih sering merasa cemas, cemburu, iri, dan moody berkemungkinan lebih tinggi untuk mengalami Alzheimer. Ini karena jenis-jenis wanita tersebut biasanya mengalami stres yang lebih lama dibandingkan dengan wanita lain yang tak memiliki sifat seperti itu.
"Tak ada penelitian lain yang menunjukkan bahwa kepribadian berkaitan dengan penyakit Alzheimer selama setengah abad ini," ungkap penulis penelitian Lena Johansson dari University of Gottenburg, seperti dilansir oleh Web MD (01/10).
-
Apa itu cemburu? Perasaan cemburu adalah emosi negatif yang terjadi saat seseorang merasa kesal atau bahkan takut kehilangan kasih sayang dari orang lain. Umumnya, cemburu diakibatkan oleh adanya interaksi dengan orang ketiga.
-
Apa sebenarnya Alzheimer? Alzheimer adalah salah satu jenis demensia, yaitu gangguan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti ingatan dan kemampuan berpikir.
-
Siapa yang bisa merasakan cemburu? Meskipun termasuk emosi manusia yang normal dan lumrah dan setiap orang pasti akan mengalami, tetapi rasa cemburu juga dapat menjadi hal yang ekstrim bagi beberapa orang.
-
Siapa saja yang bisa terkena Alzheimer? Meskipun penyakit ini memang umum terjadi pada individu berusia di atas 65 tahun, terdapat juga kasus Alzheimer dini yang menyerang orang-orang berusia antara 30 hingga 60 tahun.
-
Kenapa cemburu bisa merusak hubungan? Namun, ketika cemburu berubah menjadi berlebihan atau toksik, dampaknya bisa merusak hubungan secara serius.
-
Apa dampak kesehatan mental yang buruk terhadap tubuh? Gangguan kesehatan mental yang tidak diobati atau dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit fisik yang membahayakan diri seseorang seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan tidur atau insomnia.
Penyakit Alzheimer adalah jenis yang paling umum dari demensia. Penyakit ini akan menyebabkan kemampuan bahasa, fokus, dan visual seseorang menurun. Penyakit ini bersifat progresif, tak bias disembuhkan, dan fatal.
Meski penelitian ini tak dilakukan pada pria, namun Johansson yakin hal yang sama juga berlaku untuk pria. Dalam penelitian ini para wanita diberikan tes memori dan kemampuan kognitif mereka. Wanita yang memiliki kepribadian mudah cemas, cemburu, dan moody biasanya lebih mudah mengekspresikan rasa marah, bersalah, cemas, depresi, dan cemburu.
Wanita yang memiliki kepribadian seperti itu juga berkemungkinan mengalami stres yang lebih lama hingga satu bulan atau lebih lama. Hal inilah yang meningkatkan kemungkinan terjadinya Alzheimer. Meski begitu peneliti berpendapat bahwa kepribadian introvert atau ekstrovert tidak berkaitan dengan risiko terkena Alzheimer.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebiasaan mengupil tanpa disadari bisa menjadi penyebab terjadinya masalah kesehatan yang lebih berat berupa Alzheimer's.
Baca SelengkapnyaCemburu berlebihan dapat memberi pengaruh buruk dalam sebuah hubungan. Yuk, simak cara ampuh mengatasi cemburu berlebihan!
Baca SelengkapnyaCemburu yang toksik dapat menghadirkan rasa tidak nyaman, membuat pasangan merasa terkekang, dan mengganggu kesehatan hubungan.
Baca SelengkapnyaPenderita erotomania yakin bahwa orang yang mereka idamkan secara rahasia mencintai mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos penyakit Alzheimer yang sering menyesatkan karena tak memiliki dasar penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.
Baca SelengkapnyaPada sejumlah kasus penurunan kemampuan otak itu dimulai pada usia 30 tahun
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca Selengkapnya