Waspada! Kebanyakan Pakai Pelembut Pakaian Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan
Merdeka.com - Ketika mencuci baju, salah satu cairan yang biasanya juga digunakan selain deterjen adalah pelembut pakaian. Pelembut pakaian ini bermanfaat untuk membuat pakaian kita menjadi lebih lembut serta menambah keharuman pada pakaian.
Penggunaan pelembut pakaian ini sudah cukup jamak dilakukan dan biasanya bersamaan dengan deterjen. Namun siapa sangka bahwa penggunaan pelembut pakaian ini ternyata bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Dilansir dari NY Post, diketahui bahwa pada pelembut pakaian terhadap suatu zat kimia bersama quaternary ammonium compounds (QACS). Kandungan zat kimia ini bisa berpengaruh buruk pada pengidap asma, menyebabkan iritasi kulit, serta berhubungan dengan masalah kanker dan reproduksi.
-
Kenapa kandungan zat dalam deterjen bisa menyebabkan alergi? Penyebab alergi deterjen pada kulit yang paling utama adalah kandungan zat di dalamnya.
-
Bagaimana bahan kimia deodoran beraroma memengaruhi kesehatan? Senyawa ini telah dikaitkan dengan kelainan perkembangan sistem reproduksi pria dan diduga memiliki efek pada perkembangan saraf.'
-
Bagaimana kandungan kosmetik berbahaya? Produk yang mengandung bahan kimia ini biasanya menampilkan hasil instan namun berisiko merusak kulit dalam jangka panjang.
-
Apa yang menyebabkan jamur pada pakaian? Jamur pada pakaian biasanya terjadi akibat kelembaban yang tinggi dan kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur.
-
Pelumas apa yang berisiko menyebabkan infeksi jamur? Penelitian yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine pada tahun 2021 menyebutkan bahwa pelumas yang mengandung gliserin dan parabens dapat meningkatkan risiko infeksi vaginal.
QACS sendiri bisa secara mudah ditemukan pada sejumlah produksi kebersihan karena membantu menimbulkan rasa lembut pada pakaian. Namun kandungan ini dapat bertumpuk pada kain seiring waktu.
Kandungan kimia yang menumpuk di kain ini bisa menyebabkan pori-pori pada material kain menjadi lebih kecil dan kulit susah bernapas. Hal ini juga bisa membuat pakaian menjadi lebih mudah tersulut oleh api.
Peneliti senior dan analis data dari Environmental Working Group’s, Samara Geller menyebutkan bahwa perlu ada pelabelan dan penyebaran pengetahuan yang tepat mengenai kandungan pelembut pakaian ini.
"Labeling merupakan isu yang sangat besar terhadap produk pembersih dan kandungan mereka juga cukup jarang diungkapkan," jelas Geller.
Geller menyarankan untuk menggunakan bola wool pengering yang secara alami melembutkan kain melalui sentuhan. Benda ini juga membantu panas beredar dengan memisahkan pakaian sehingga mengurangi waktu pengeringan bagi pakaian.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan deodoran serta produk pewangi lainnya bisa menimbulkan dampak pada tubuh yang tidak boleh dikesampingkan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tawas untuk ketiak yang berlebihan bisa meningkatkan risiko berbagai macam gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 6 bahaya deodorant yang harus diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaAlergi deterjen dapat terjadi pada siapa saja, kenali ciri-cirinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMengenai pendapat sebagian orang bahwa mandi air panas bisa mengatasi gatal, Amelia menuturkan, cara itu justru akan menambah rasa gatal.
Baca SelengkapnyaWewangian dan deterjen yang menempel di pakaian terutama di area intim bisa menjadi penyebab masalah seperti iritasi dan gatal.
Baca SelengkapnyaSaat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca Selengkapnya