Waspadai 7 gejala awal stroke ini!
Merdeka.com - Stroke adalah masalah kesehatan darurat yang harus segera ditangani jika tak ingin berujung pada kematian atau kelumpuhan. Namun terkadang sulit mengenali tanda-tanda stroke pada seseorang. Padahal untuk menyelamatkan nyawa seseorang, mengenali gejala stroke sangat penting dilakukan.
Ketika stroke terjadi, suplai darah pada sel otak berhenti. Akhirnya otak tak mendapatkan darah yang kaya oksigen. Namun stroke juga bisa terjadi ketika asupan darah ke otak terlalu tinggi karena tekanan darah. Stroke biasanya disertai dengan gejala-gejala awal. seperti apa gejalanya? Ini dia beberapa di antaranya, seperti dilansir oleh Boldsky (02/03).
1. Mati rasa
-
Apa saja gejala stroke? Baik usia tua maupun muda, gejala penyakit stroke umumnya sama saja, yakni terjadinya gangguan otak secara tiba-tiba. Untuk lebih lengkapnya, simak berikut ini: 1. Kelumpuhan tubuh di satu sisi Gejala stroke seringkali ditandai dengan gangguan fungsi motorik. Perlu diketahui bahwa otak memiliki bagian khusus yang mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk mengontrol gerakan tubuh. Ketika suplai oksigen ke pusat motorik di otak terganggu, kemampuan menggerakkan sebagian anggota tubuh pun bisa menghilang.
-
Apa saja gejala stroke yang perlu diwaspadai? Menurut dr. Anastasia, gejala stroke umumnya tidak berbeda antara orang tua dan muda. Keduanya memiliki kemungkinan mengalami gangguan fungsi otak secara mendadak. 1. Kelumpuhan Sisi Tubuh dr. Anastasia menjelaskan bahwa salah satu gejala stroke adalah hilangnya kemampuan motorik. Ia menyatakan bahwa bagian tertentu dari otak bertugas mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk mengontrol gerakan anggota tubuh. 'Fungsi ini dapat terganggu saat pusat motorik di otak kekurangan suplai oksigen, sehingga menyebabkan sebagian anggota tubuh tidak dapat digerakkan,' ungkapnya.
-
Apa gejala stroke dini? Ada baiknya kita mengetahui beberapa gejala stroke yang biasa terjadi supaya bisa lebih dini mencegah penyakit ini bisa lebih ganas lagi.
-
Kapan gejala stroke muncul? Stroke cenderung memiliki gejala yang khas seperti bicara cadel, rasa lemas, mati rasa di satu sisi tubuh, serta masalah pengelihatan.
-
Kapan risiko stroke meningkat? Sementara itu, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa risiko seumur hidup untuk mengalami stroke telah meningkat hingga 50 persen dalam 17 tahun terakhir.
-
Apa penyebab stroke? Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhalang, baik oleh pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati sehingga sejumlah bagian tubuh kehilangan fungsinya.
Ini adalah gejala yang harus diwaspadai. Jika Anda tiba-tiba merasa lemah dan mati rasa pada otot wajah, lengan, atau kaki salah satu bagian tubuh, itu bisa jadi stroke. Terkadang pasien juga akan merasa lumpuh serta tak bisa mengangkat satu tangan. Pada kasus lain, satu bagian wajah turun dan wajah terlihat tak simetri saat tersenyum atau bicara.
2. Sulit berkomunikasi
Pasien stroke biasanya akan mengalami masalah komunikasi, kesulitan berbicara dan memahami percakapan. Gejala awal stroke juga termasuk mengalami kesulitan untuk memahami perintah atau percakapan.
3. Kebutaan tiba-tiba
Pasien stroke biasanya juga mengalami kesulitan melihat dan penurunan kemampuan penglihatan, terutama pada satu bagian mata. Ini adalah salah satu gejala stroke tingkat lanjut yang sangat penting diwaspadai.
4. Kehilangan sensasi
Ketika mengalami stroke, terkadang tubuh akan kehilangan kemampuan merasakan sensasi. Ini bisa menjadi salah satu gejala awal stroke. Ketika kulit mulai tidak bisa merasakan sensasi, bisa jadi ini disebabkan oleh stroke. Selain itu, menurunnya kemampuan panca indera lain seperti indera perasa atau pendengaran.
5. Kehilangan keseimbangan
Sebelum terkena stroke, seseorang bisa merasa pusing atau vertigo, yang disertai dengan mual, muntah, serta demam. Selain itu, biasanya mereka akan kesulitan berjalan karena kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
6. Sakit kepala
Sakit kepala yang bisa memicu stroke biasanya disertai dengan kehilangan kesadaran dan sering pingsan. Waspadai sakit kepala yang terasa tak wajar, terutama jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.
7. Kehilangan refleks
Tubuh manusia memiliki banyak refleks, salah satunya adalah dalam menelan makanan. Ketika Anda kehilangan refleks ini, bisa jadi selanjutnya Anda akan merasakan stroke. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kesulitan menelan makanan hingga Anda harus memuntahkannya kembali.
Itulah beberapa gejala awal stroke. Jika Anda mendapati gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejala di atas bisa berlanjut ke gejala yang lebih serius dan lebih sulit dicegah.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
dr. Harley Septian, Sp.Rad, Subsp.RI (K) menerangkan pentingnya mengenali tanda-tandanya.
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan kenapa stroke terjadi di pagi hari adalah karena perubahan dalam tubuh selama waktu tidur. Selain itu, ada pula pengaruh hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaSalah satu ciri khas dari stroke adalah munculnya gejala secara mendadak.
Baca Selengkapnyadr. Astrid Ayodya Pattinama, Sp.N, Spesialis Saraf dari RS EMC Pekayon membeberkan tanda hingga gejala stroke.
Baca SelengkapnyaWaspada stroke dini yang siap menyerang kaum muda. Ketahui gejala dan cara menanganinya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSakit kepala memang gejala umum, namun terdapat kondisi yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaPola hidup manusia modern yang semakin sibuk dan penuh dnegan stress sedikit banyak berpengaruh terhadap penyebab stroke usia muda.
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaStroke pada wanita bisa muncul dari sejumlah gejala kecil yang kerap tak disadari.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaStroke pada anak adalah kejadian yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.
Baca Selengkapnya