Waspadai Virus Corona, Banyak Pasien Flu Biasa yang Periksakan Diri ke Dokter
Merdeka.com - Ketakutan akan penyebaran virus Corona dialami oleh sejumlah masyarakat Indonesia. Hal ini membuat orang menjadi lebih waspada terhadap risiko masuknya penyakit tersebut.
Dikatakan oleh dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Sri Dhuny Atas Asri bahwa gejala Virus Corona itu sendiri seperti batuk, pilek, demam, dan disertai dengan sesak napas.
"Gejalanya kan sama persis kaya flu ya," kata dokter Sri.
-
Apa saja penyebab batuk dan pilek? Adapun penyakit seperti batuk atau pilek dapat terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adalah: Daya tahan tubuh yang lemah, terpapar kuman dan bakteri akibat terlalu sering beraktivitas di luar ruangan, punya riwayat penyakit kronis, udara yang terlalu dingin, serta kebiasaan merokok yang sudah dilakukan sejak lama.
-
Bagaimana cara mengatasi batuk dan pilek? Untuk mengatasi kondisi tubuh yang terserang batuk dan pilek, maka kamu bisa memanfaatkan bahan-bahan alami ini, lho.
-
Kapan demam dan pilek sering muncul? Perubahan cuaca yang tidak menentu sering kali menjadi penyebab munculnya sejumlah masalah kesehatan, terutama demam dan pilek. Kedua kondisi ini tergolong umum dialami banyak orang, bahkan bisa terjadi beberapa kali dalam setahun.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Apa penyebab umum batuk pilek anak? Sekitar 80 persen dari kasus batuk pilek pada anak disebabkan oleh infeksi virus.
-
Siapa saja yang bisa terkena batuk rejan? Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai lansia bahkan anak-anak khususnya bayi.
Ia mengatakan penyakit batuk dan pilek memang banyak dijumpai di Indonesia, sehingga dengan maraknya virus ini masyarakat pun menjadi waspada dan segera untuk pergi berobat ketika merasa batuk dan pilek.
"Saat berobat ada yang bilang kalau batuk dan pilek terus jadi agak nyeri dadanya. Padahal enggak gitu, kan," kata dokter Sri. Dia mengatakan bahwa mungkin itu hanya karena merasa khawatir.
Lalu, bagaimana yang masyarakat harus lakukan dan perhatikan terkait mencegah penyebaran Virus Corona?
Menurut dokter Sri, utamanya yang perlu dilakukan yaitu waspada, tetapi tidak perlu panik.
"Memang benar gejalanya sama, yaitu batuk, pilek, sesak gitu ya, tetapi kata kuncinya satu lagi adalah ada kontak dengan orang yang berpergian ke daerah yang sudah terjangkit virus itu dalam 14 hari terakhir," jelas dokter Sri.
Ia juga mengatakan untuk menghindari makan yang masih mentah.
"Untuk pencegahan ya itu jangan makan makanan mentah dulu ya," kata dokter paru di RSUD Pasar Minggu.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya yaitu banyak minum agar tenggorokkan tidak kering. Menurut dokter Sri, mukosa (selaput lendir) yang kering akan lebih mudah tertular. Tak lupa juga untuk menutup saat batuk atau pilek agar percik renik tidak kemana-mana.
"Tetapi kalau selama virusnya nggak ada ya nggak akan ketularan," tandas Sri.
Penulis : Vina Muthi A.Sumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPermasalahan pertusis atau batuk rejan ternyata banyak yang tidak terdata sehingga perlu dicegah.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA di Jakarta meningkat akibat polusi udara yang memburuk.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang meningkat di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terus meningkat.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca Selengkapnya