WHO Temukan Banyak Makanan Bayi Mengandung Terlalu Banyak Gula dan Pemanis Buatan
Merdeka.com - Selama ini, untuk mempermudah pilihan makan bagi anak, tak jarang orang tua membeli makanan bayi kemasan. Namun makanan ini tak selamanya aman bagi kesehatan bayi dan perlu lebih dicermati lagi oleh orangtua.
Berdasar laporan data dari PBB, makanan bayi komersial sering mengandung terlalu banyak gula serta daftar komposisi yang membingungkan. Hasil tersebut didapat World Health Organization (WHO) usai mempelajari sekitar 8 ribu produk dari 500 toko di Australia, Bulgaria, Israel, dan Hungaria antara November 2017 hingga Januari 2018.
"Dari sekitar setengah produk yang diperiksa, lebih dari 30 persen kalori berasal dari gula dan sekitar sepertiga produk tersebut mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya," terang WHO.
-
Apa yang dimaksud gula tambahan? Gula tambahan ini bisa terdapat dalam minuman bersoda, permen, dan makanan olahan.
-
Berapa kandungan gula dalam susu UHT full cream? Pada foto yang disertakan dalam twit tersebut menunjukkan tabel kemasakan susu UHT tertera kandungan gula susu UHT full cream sebesar 8 gram, sedangkan susu UHT rasa strawberry kandungan gulanya mencapai 19 gram.
-
Apa dampak gula berlebihan pada bayi? Dampak dari konsumsi gula berlebihan pada bayi tidak hanya terbatas pada preferensi makanan, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Salah satu permasalahan utama yang sering terjadi adalah bayi menolak untuk diberikan ASI, yang sangat merugikan bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
-
Mengapa konsumsi gula berlebih berbahaya untuk anak? Kebiasaan ini dapat membuat anak terbiasa dengan rasa manis yang berlebihan, yang berdampak pada peningkatan kadar gula dalam darah. Kadar gula darah yang tinggi akibat konsumsi gula berlebih dapat mempermudah virus dan bakteri berkembang dalam tubuh anak.
-
Apa efek konsumsi gula pada tubuh? Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
-
Apa dampak utama gula berlebih pada kesehatan anak? 'Masalah pertama yang bisa terjadi ialah anak jadi mengalami yang namanya ketagihan, akhirnya hal itu meningkatkan kebutuhan anak terhadap rasa manis yang berlebih,' ujar Dr. Tan.
WHO mencatat bahwa walau secara alami makanan seperti buah dan sayur memang mengandung gula dan tepat dipilih sebagai jenis makanan anak-anak, namun hal ini tetap harus menjadi perhatian. Tingginya kandungan gula pada makanan instan bayi ini bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan munculnya karang gigi.
Paparan terlalu awal bayi pada makan yang terlalu manis bisa menyebabkan pilihan potensial mereka terhadap makanan manis di masa mendatang.
"Nutrisi yang tepat pada masa balita dan awal menjadi kunci perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, selain itu hal ini menghadirkan kesehatan yang lebih baik di masa mendatang," jelas Zsuzsanna Jakab, Direktur Regional Eropa WHO.
Sebanyak 60 persen makanan yang diperiksa ini memiliki label cocok untuk balita di bawah enam bulan. Hal ini bertentangan dengan rekomendasi WHO yang menyarankan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama bayi.
Saat ini WHO tengah mengupayakan untuk memperbarui panduan mereka terkait batasan gula pada anak-anak. Selain itu mereka juga tengah mengupayakan untuk melarang penggunaan gula dan pemanis buatan pada makanan bayi. Selain itu juga memberikan peringatan tidak cocok untuk anak usia di bawah tiga tahun pada makanan seperti permen, jus buah, dan kental manis.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru mengungkap bahwa sebagian besar makanan bayi yang dijual ternyata kurang sehat.
Baca SelengkapnyaKonsumsi kental manis pada ibu hamil dan juga bayi bisa berdampak bahaya dan perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes, potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi terus-menerus minuman berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes
Baca SelengkapnyaKendati biasa kita konsumsi, gula merupakan salah satu hal yang perlu kita awasi konsumsinya terutama pada bayi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman manis yang dilakukan seseorang terutama anak bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas.
Baca SelengkapnyaMungkin kita berpikir nasi adalah penyumbang kalori terbesar. Padahal, ada makanan lain yang menjadi sumber kalori terbesar untuk tubuh.
Baca SelengkapnyaApakah manisan buah masih sama sehatnya dengan buah asli yang langsung dikonsumsi? Ini fakta kandungan gizinya.
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap lebih baik, namun konsumsinya yang berlebihan dapat membawa dampak buruk. Apalagi dengan banyaknya pemanis buatan dalam makanan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis makanan yang mungkin tampak tidak berbahaya bagi anak-anak, sebenarnya dapat memiliki efek merugikan pada perkembangan otak mereka.
Baca SelengkapnyaPenting bagi orangtua untuk membatasi dan mengatur konsumsi gula anak dengan tepat. Simak caranya.
Baca Selengkapnya