Yuk, kenali 5 jenis penyakit lupus ini!

Merdeka.com - Lupus adalah penyakit yang autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel dan jaringannya sendiri. Sistem kekebalan tubuh adalah jaringan yang kompleks dari sel yang bekerja secara harmonis untuk mempertahankan tubuh melawan serangan zat asing yang berbahaya untuk tubuh.

Terutama mikroba yang dapat menyebabkan infeksi (bakteri, parasit, jamur). Ketika sistem kekebalan tubuh gagal melakukan tugasnya dengan baik, tubuh memproduksi sel T dan antibodi terhadap anti-gen dalam sel dan jaringannya sendiri.

Hal ini pulalah yang terjadi pada penyakit lupus. Penting untuk diketahui bahwa lupus terdiri dari lima jenis yang berbeda. Berikut merupakan lima jenis penyakit lupus beserta gejala dan penanganan yang biasanya diberikan.

Systemic lupus erythematosus

Systemic lupus erythematosus (SLE) adalah jenis lupus yang paling umum. Jenis lupus ini dapat mempengaruhi banyak bagian pada tubuh, termasuk sendi, kulit, pembuluh darah dan organ. Walaupun penyebabnya masih belum diketahui, ini adalah gangguan autoimun yang berarti bahwa  sel-sel tubuh yang sehat menyerang dirinya sendiri karena adanya respon kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Gejala-gejala yang dimunculkan biasanya datang dan pergi dan tidak selalu menunjukkan tingkat keparahan yang sama. Hal ini yang membuatnya sedikit sulit untuk dideteksi. Gejala yang biasanya dimunculkan seperti ruam merah yang menahun, kelelahan yang berlebihan, nyeri sendi atau bengkak dan bahkan demam. 

Walaupun begitu beberapa gejala SLE yang khas biasanya ditandai dengan nyeri sendi dan peradangan pada sendi, paling sering di lutut, pergelangan tangan, jari-jari dan telapak tangan. Peradangan jantung juga bisa menjadi gejala yang dari lupus. Biasanya ditunjukkan dalam bentuk perikarditis (peradangan pada lapisan pelindung jantung), endokarditis (infeksi lapisan dalam jantung) atau miokarditis (inflamasi jantung karena infeksi).

Discoid lupus erythematosus

Discoid lupus adalah jenis lupus yang menyerang persendian. Biasanya penderita akan mengalami nyeri sendiri, peradangan sendi yang terjadi pada lutut, jari-jari dan tangan. Jenis lupus ini bisanya memunculkan luka peradangan kronis pada wajah, telinga. kulit kepala, dan pada area tubuh lainnya.

Discoid lupus erythematosus membedakan dirinya dengan SLE melalui keparahan ruam. Jika pada SLE ruam yang muncul membentuk pola kupu-kupu pada wajah (biasanya pada area hidung dan pipi). Ruam yang muncul bisa menyebar sebagai reaksi terhadap paparan sinar matahari.

Ruam ini bisa mengering dan sering meninggalkan bekas luka. Pada beberapa penderita bisa saja terjadi ruam pada jaringan perut dan kulit kepala. Ruam yang muncul pada kulit kepala memungkinkan rambut tidak bisa tumbuh kembali pada area ruam tersebut. Jika efek yang disebabkan oleh jenis lupus ini menyebar ke organ dalam tubuh, maka dia akan berkembang menjadi SLE.

Seperti jenis lain dari lupus, discoid lupus erythematosus adalah penyakit yang menyerang kulit normal. Penyebab pastinya hingga kini masih belum diketahui. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengontrol tingkat keparahan gejala yang dimunculkan. Biasanya diatasi dengan menggunakan salep kortison, dan calcineurin inhibitor seperti pimecrolimus krim dan tacrolimus salep akan membantu mengobati gejala. 

Sub-acute cutaneous lupus erythematosus

Jenis lupus yang satu ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, baik kulit maupun organ dalam tubuh. Tetapi ciri yang paling khas dari jenis lupus ini adalah caranya memengaruhi kondisi kulit. Lupus bisa menyebabkan tiga tingkatan penyakit kulit yaitu, penyakit kulit kronis, penyakit kulit sub-akut, dan penyakit kulit akut.

Para penderita sub-acute cutaneous lupus erythematosus (lupus kulit sub-akut) dapat menyebabkan arthritis. Peradangan pada satu atau lebih persendian yang disertai dengan rasa sakit, pembengkakan, rasa kaku dan keterbatasan kemampuan bergerak adalah kondisi yang disebut dengan arthritis. 

Gejala yang dimunculkan oleh sub-acute cutaneous lupus erythematosus seperti bercak merah bersisik pada lengan, bahu, leher dan beberapa bercak pada wajah. Penderita harus dijauhkan dari sinar matahari karena dapat memperparah penyakit. Gejala yang dimunculkan biasanya diobati dengan menggunakan krim kortikosteroid salap dan gel. 

Drug-induced lupus

Drug-induced lupus adalah kondisi yang mirip dengan lupus yang disebabkan oleh reaksi negatif pada obat-obat tertentu. Biasanya ini disebabkan oleh beberapa jenis obat yang dikonsumsi dalam jangka panjang.

Banyak obat yang ditemukan sebagai penyebab penyakit ini. Beberapa jenis obat yang dianggap sebagai penyebab utama adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi kronis seperti penyakit jantung, penyakit tiroid, hipertensi, gangguan neuropsikiatri, peradangan dan epilepsi. 

Orang-orang yang mengalami drug-induced lupus mengalami gejala yang hampir sama dengan lupus yaitu nyeri sendi dan otot, demam. an radang sendi. Gejala biasanya muncul secara perlahan dan bertahap, walaupun tidak menutup kemungkinan muncul dengan cepat. Kabar baiknya adalah penyakit ini bisa disembuhkan jika konsumsi obat yang jadi penyebab dihentikan. 

Neonatal lupus

Neonatal lupus adalah jenis lupus yang memengaruhi janin atau bayi yang baru lahir. Ini biasanya muncul setelah beberapa bulan pasca kelahiran. Neonatal lupus terjadi ketika autoantibodi sang ibu mengalir pada sang anak melalui rahim.

Autoantibodi ini dapat memengaruhi kulit, hati, dan darah bayi. Neonatal lupus terkadang muncul sebagai ruam yang berkembang segera setelah sang bayi lahir dan bertahan sekitar satu bulan serta menghilang setelahnya. 

Walaupun bukan kondisi yang permanen, hal ini berpotensi menyebabkan bayi mengalami gangguan pada jantung. Hampir 75% bayi yang mengalami neonatal lupus memiliki ruam kulit saat lahir. Paparan sinar matahari bisa memperparah ruam pada kulit bayi. Pengobatan yang dilakukan masih serupa dengan jenis lupus lainnya, yaitu dengan menggunakan salep.