Ada Piala Presiden, omzet pedagang aksesoris Persib meningkat
Merdeka.com - Berkat digelarnya turnamen Piala Presiden 2015, banyak pihak merasa untung. Salah satunya para pedagang yang memanfaatkan situasi jalannya turnamen tersebut.
Dirijen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar, mengatakan Piala Presiden membuat publik lupa akan berbagai persoalan yang melanda Indonesia. "Gara-gara Piala Presiden, banyak yang lupa dolar naik, masalah apapun dilupakan, sampai perekonomian juga pesat," kata Yana, Rabu (13/10).
Dalam hak perekonomian, dampak nyata dari Piala Presiden dirasakan langsung para pedagang yang berkecimpung dalam dunia sepakbola. "Dari tukang kaos (sepakbola) sampai pedagang makanan semua merasakan dampaknya," ungkapnya.
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Dimana Timnas Indonesia kalah? Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
-
Nilai pasar pemain apa yang turun? Nilai pasarnya yang semula berada di angka 3 juta euro kini merosot menjadi hanya 1,5 juta euro, atau turun sebesar 50 persen.
-
Timnas Indonesia kalah dari siapa? Australia mengalami kekalahan menyedihkan melawan Bahrain.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
Salah satu pengelola Orginal Merchandise Viking Fans Shop, Gusdul mengakui adanya dampak soal penjualan aksesoris maupun baju bertema Persib. "Selama Piala Presiden ini omzet penjualan sekira Rp 40 juta. Dalam sehari rata-rata terjual 30 sampai 40 kaos," ungkapnya.
Apabila dibandingkan dengan saat kompetisi terhenti akibat kisruh antara Menpora dan PSSI, penjualan dirasanya sangat jauh berbeda. "Kalau pas liga terhenti, jual satu kaos saja susah," ucapnya.
Seperti harapan pelaku sepak bola, Gusdul pun berharap kompetisi bisa bergulir normal kembali. Bahkan mereka yang menggantungkan usaha dari segala sesuatu berkaitan dengan sepakbola juga bisa merasakan dampak positifnya.
Selain akibatnya mempengaruhi penjualan, dia pun terpaksa memberhentikan para pegawainya. Sebab, keuntungan didapatnya saat itu, tidak cukup untuk menggaji para perkerjanya.
"Harapannya ada kompetisi lagi. Kalau bisa liga dipercepat," ujar Gusdul.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu pembeli asal Tangerang Julvi Fadhilah (21) mengaku senang dengan adanya pedagang aksesoris yang berjejeran di kawasan GBK.
Baca SelengkapnyaPara pedagang turut merasakan euforia suporter yang memadati Stasion Manahan Solo.
Baca SelengkapnyaUMKM memanfaatkan momen ini untuk mengambil peluang meningkatkan omzet, utamanya pada saat berjualan pada hari pertandingan.
Baca SelengkapnyaPara pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca SelengkapnyaPerputaran uang di masa kampanye ternyata juga sampai ke pengusaha percetakan.
Baca SelengkapnyaDi luar Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, membawa berkah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaPenjual akui omzet penjualan naik hingga empat kali lipat.
Baca SelengkapnyaPlakat maupun piala-piala tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang memenangi perlombaan.
Baca SelengkapnyaSunarso optimis bahwa penyelenggaraan BRI Liga 1 tidak hanya meneruskan momentum kebangkitan sepak bola Indonesia, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaAnda bisa ikutan dalam lomba Karya Jurnalistik dan Sosial Media. Total hadial Rp300 juta.
Baca Selengkapnya