Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bonek akan kawal kasus meninggalnya Micko Pratama

Bonek akan kawal kasus meninggalnya Micko Pratama Bonekmania. (c) Mustopa

Merdeka.com - Salah satu Bonek asal Sidoarjo, Micko Pratama (17) menjadi korban penganiayaan hingga tewas usai mendukung tim kebanggaanya, Persebaya Surabaya dalam laga away ke markas PS Tira pada pekan keempat Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak, Jumat (13/4) lalu. Micko bersama rekan-rekannya diduga menjadi korban penyerangan sekelompok warga di Kota Solo, Jawa Tengah.

Selain korban tewas, penyerangan tersebut juga menyebabkan beberapa korban luka-luka dah harus dilarikan ke rumah sakit. Kejadian itu pun membuat keluarga besar Persebaya Surabaya dan Bonek Mania berduka, terlebih keluarga korban yang ditinggalkan.

Salah satu pentolan Bonek Mania, Tubagus Dadang Kosasih sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia menduga penyerangan terjadi karena lengahnya kepolisian dalam melakukan pengawalan terhadap suporter yang tengah melintas di wilayah tersebut. Bahkan menuding tidak ada penjagaan ketat di titik yang dianggap rawan.

Orang lain juga bertanya?

"Bukan kurang ada pengawalan, memang tidak ada, ini kebodohan polisi di Jawa Tengah seperti ini," ungkap Dadang kepada Bola.net.

Bahkan Dadang menyebut, saat kejadian sebenarnya ada pihak keamanan di sekitar lokasi tapi tidak melakukan tindakan apapun. Sehingga penyerangan tetap pecah hingga merenggut korban jiwa.

"Masak ada kejadian seperti ini, malah diam aja di depan mobil, ini kan tindakan bodoh," Dadang menambahkan.

Ia pun mendesak kepolisian yakni Polres Surakarta untuk mengusut tuntas kejadian tersebut dan menangkap pelakunya. Ia meminta agar penegak hukum tidak tebang pilih dan ia memastikan bahwa Bonek Mania akan terus mengawal kasus tersebut.

"Polres Surakarta harus mengusut tuntas, jangan kalau Bonek pelakunya, Bonek diusut habis-habisan, tapi kalau di luar Bonek yang bertindak arogan dan anarkis, lantas berdiam dan berpangku tangan," tegasnya.

"Dari pihak Polrestabes Surabaya insyallah akan mengawal terus karena bagaimana pun ini nyawa lho, tidak bisa dibuat main-main," pungkasnya. (top/dim) (mdk/)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jaksa Kena OTT KPK, PKS: Yang Mana Mau Kita Anggap Orang Mulia dan Terjaga dari Segi Hukum?
Jaksa Kena OTT KPK, PKS: Yang Mana Mau Kita Anggap Orang Mulia dan Terjaga dari Segi Hukum?

Aboe berharap, tidak ada lagi jaksa yang bermain dan terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Sumpah Pocong yang Dijalani Saka Tatal di Kasus Kematian Vina Cirebon
Mengenal Tradisi Sumpah Pocong yang Dijalani Saka Tatal di Kasus Kematian Vina Cirebon

Saka dibalut kain kafan, seperti layaknya orang yang telah meninggal, dan menjalani sumpah dengan wajah serius penuh keyakinan.

Baca Selengkapnya
FOTO: PDIP Protes Keras Penganiayaan Terhadap Relawan Ganjar di Boyolali, Minta Diusut Secara Transparan
FOTO: PDIP Protes Keras Penganiayaan Terhadap Relawan Ganjar di Boyolali, Minta Diusut Secara Transparan

PDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.

Baca Selengkapnya
Deputi Hukum TPN: Jangan Sampai Penanganan 'Tragedi Boyolali' Timbulkan Noda Dalam Demokrasi Indonesia
Deputi Hukum TPN: Jangan Sampai Penanganan 'Tragedi Boyolali' Timbulkan Noda Dalam Demokrasi Indonesia

Todung pun merujuk Undang-undang Nomor 39/1999 Pasal 9 yang menyatakan setiap orang berhak untuk hidup tenteram, aman, damai.

Baca Selengkapnya
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas
Pesan Jenderal Polri Ada 8 Polisi Aniaya Tersangka Narkoba Sampai Tewas

Pelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Ungkap Kondisi AKP Dadang Usai Tembak Mati Rekan Polisi: Kemarin Tidak Mau Makan, Sekarang Sudah Normal
Kompolnas Ungkap Kondisi AKP Dadang Usai Tembak Mati Rekan Polisi: Kemarin Tidak Mau Makan, Sekarang Sudah Normal

Kompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Budi Gunawan Minta AKP Dadang yang Tembak Mati Rekannya Dijerat Pasal Berlapis: Hukum Seberat-beratnya
Budi Gunawan Minta AKP Dadang yang Tembak Mati Rekannya Dijerat Pasal Berlapis: Hukum Seberat-beratnya

Budi Gunawan sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Sumbar agar AKP Dadang dihukum seberat-beratnya.

Baca Selengkapnya
Bertemu Keluarga Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan AKP Dadang Iskandar Dipecat
Bertemu Keluarga Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan AKP Dadang Iskandar Dipecat

Kompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: DPR Yakin Kapolri Sikat Kabag Ops Tembak Kasat di Solok Orang Begini Enggak Ada Ampun!
VIDEO: DPR Yakin Kapolri Sikat Kabag Ops Tembak Kasat di Solok Orang Begini Enggak Ada Ampun!

Habiburokhman yakin Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu

Baca Selengkapnya
Polisi Tetap Tangani Kasus Said Didu meski Sejumlah Tokoh Minta Dihentikan
Polisi Tetap Tangani Kasus Said Didu meski Sejumlah Tokoh Minta Dihentikan

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono akan objektif dan berlaku adil dalam pemeriksaan perkara dugaan tindak pidana terhadap Said Didu.

Baca Selengkapnya
Keluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Keluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak

Keluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak

Baca Selengkapnya
Saka Tatal Jalani Sumpah Pocong Demi Buktikan Tak Beri Kesaksian Bohong Terkait Kasus Kematian Vina
Saka Tatal Jalani Sumpah Pocong Demi Buktikan Tak Beri Kesaksian Bohong Terkait Kasus Kematian Vina

Dalam kasus kematian Vina dan Eky, Saka Tatal telah menjalani hukuman selama delapan tahun penjara. Dia diduga ikut terlibat atas hilangnya nyawa Vina dan Eky.

Baca Selengkapnya