Buntut insiden kericuhan suporter, Aremania gelar aksi di kantor Arema FC
Merdeka.com - Aremania, julukan suporter Arema, menggelar aksi di kantor manajemen Arema FC, Jumat (20/04) siang. Dalam aksi ini, Aremania menuntut klarifikasi manajemen dan pihak pengamanan soal insiden kericuhan pada laga kontra Persib Bandung akhir pekan lalu.
Ratusan Aremania, setelah sebelumnya berkumpul dan berkonsolidasi di area Taman Makam Pahlawan Suropati, Malang, bergerak menuju kantor Arema FC, yang hanya berjarak ratusan meter. Setelahnya mereka langsung menggelar orasi, dan tak berapa lama kemudian ada sekitar 50 perwakilan Aremania yang diundang masuk untuk berdiskusi dengan jajaran manajemen Arema.
Dalam diskusi ini, manajemen Arema diwakili Pembina Klub R. Agoes Soerjanto, CEO Arema Iwan Budianto, General Manager Arema FC Ruddy Widodo, dan Media Officer Sudarmaji. Sementara, dari pihak keamanan, hadir Wakapolresta Malang, Kompol Deky Hermansyah.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana arak-arakan Timnas dimulai? Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana anak motor sering berkumpul? Dari berbagai momen kebersamaan anak motor kerap terlontar kata-kata keren yang inspiratif.
-
Dimana pertandingan berlangsung? Belanda berhadapan dengan Bosnia pada matchday pertama UEFA Nations League 2024/2025, yang berlangsung pada Minggu, 8 September 2024. Pertandingan diadakan di Stadion Phillips, di mana Belanda meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 5-2.
Manajemen Arema, dalam diskusi dengan Aremania, menyampaikan langsung permintaan maaf mereka dan langkah-langkah yang telah dilakoni untuk menangani korban akibat insiden tersebut.
Kemudian, CEO Arema FC, Iwan Budianto, menegaskan bahwa manajemen Arema membuat kelalaian pada pengamanan laga ini. Karenanya, mereka siap bertanggung jawab penuh terkait kondisi ini.
"Ini merupakan kelalaian kami dalam mempersiapkan diri,"tegas pria yang karib disapa IB tersebut.
Lebih lanjut, IB menegaskan pihak manajemen Arema telah mengambil langkah tegas terkait ulah match steward, yang dinilai memicu kericuhan pada pertandingan tersebut. Pria berusia 44 tahun ini memastikan bakal memarkir match steward yang bertugas pada laga kontra Persib itu.
"Ke depannya, kami masih memikirkan, apakah match steward dari rekan-rekan Aremania sendiri. Namun, yang pasti, match steward harus tetap ada karena masuk dalam aturan FIFA," paparnya.
Lebih lanjut, terkait tembakan gas air mata ke arah tribun, yang dinilai sebagai biang kerok banyaknya korban yang jatuh, Deky Hermansyah menegaskan tak ada unsur kesengajaan. Ia pun mengaku bahwa hal ini sama sekali tak mengandung unsur kesengajaan.
"Sebagai penjelasan, untuk senjata gas air mata itu tidak ditembakkan ke arah sasaran. Berbeda dengan senapan laras panjang," tuturnya.
Sementara itu, usai mendapat penjelasan dari manajemen dan pihak kepolisian, kelompok Aremania ini nampak puas. Salah seorang tokoh Aremania, Andik Koreng menyebut saat ini sudah ada titik terang dari keluh kesah mereka.
"Kami juga berharap bahwa match steward hanya berada di area sentelban. Tidak usah naik ke tribun, dan memicu gesekan dengan suporter," kata Andik. (den/asa) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antara suporter tim sepak bola Arema FC dan Persik Kediri pecah di perbatasan Malang-Kediri, Senin (16/12) malam.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaKericuhan antar suporter kedua tim terjadi setelah tim tamu Persib Bandung unggul 1-2 atas tuan rumah PSS. Kericuhan berlanjut di luar stadion.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaRombongan tersebut berhamburan mengejar pengguna lain yang terindikasi sebagai suporter sepakbola.
Baca SelengkapnyaKemacetan ini terjadi ketika ratusan ribu pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meninggalkan JIS.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca Selengkapnya