Edy Rahmayadi: PSSI Sanggup Bayar Luis Milla 30 Milyar Rupiah
Merdeka.com - Bola.net - Ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi, kembali mengumbar omongan soal mantan pelatih Timnas Indonesia. Ia menuding Milla membuat negosiasi bertele-tele, padahal federasi sudah menyanggupi nilai kontrak sebesar 30 milyar rupiah.
Dalam sesi wawancara yang ditayangkan stasiun televisi TV One pada Senin (26/11/2018) malam, Edy buka-bukaan soal kasus kegagalan proses negosiasi perpanjangan kontrak dengan Luis Milla.
Pelatih asal Spanyol itu selama dua tahun terakhir menukangi Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018. Publik sepak bola Tanah Air amat berharap salah satu legenda Barcelona dan Real Madrid kontraknya diperpanjang untuk menangani Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018.
Namun negosiasi antara PSSI dengan agen sang pelatih buntu.
"Berkaitan dengan Luis Milla seperti banyak diberitakan media PSSI disebut tak mampu menggaji yang bersangkutan. Itu tidak benar. Bayarannya termahal di Asia Tenggara, menembus Rp 30 miliar per tahun. PSSI siap memenuhinya," ujar Edy Rahmayadi.
Menurut Edy, proses negosiasi jadi bertele-tele karena Milla banyak menebar janji-janji yang tak dipenuhi.
"Selesai Asian Games Luis Milla kecewa. Dia pulang ke negaranya. Kami komunikasikan, kami ajak bergabung kembali. Satu ia janji mau datang tapi batal, dua kali juga demikian, hingga tiga kali Luis Milla tidak juga datang. Indonesia tidak bisa dijanji-janjikan dan dikecilkan seperti itu. Kami akhirnya memutuskan menunjuk pelatih pengganti," ujar purnawirawan yang pernah menjabat sebagai Pangkostrad tersebut.
Edy Rahmayadi juga membuka proses penunjukkan Bima Sakti, pelatih minim jam terbang, untuk melatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 dilakukan lewat forum rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Lewat forum rapat kami memandang Coach Bima kami anggap terbaik. Selama ini ia mendampingi Luis Milla. Di waktu singkat kami yakin ia bisa melanjutkan tugas Luis Milla," ujar pria yang kini menjabat sebagai gubernur Sumatra Utara itu.
Faktanya di tangan Bima Sakti performa Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 melempem. Tim Merah-Putih gagal lolos ke semifinal. Langkah Evan Dimas dkk tertatih-tatih di penyisihan Grup B.
Timnas Indonesia hanya sekali mengantungi kemenangan, yakni saat berjumpa Timor Leste dengan skor 3-1. Tim Garuda menderita dua kekalahan melawan Singapura (0-1) dan Thailand (2-4), serta meraih hasil imbang kacamata saat bersua Filipina.
"Saya minta maaf ke seluruh bangsa Indonesia. Kami menginginkan yang terbaik, PSSI tak henti-henti melakukan evaluasi. Rakyat Indonesia kecewa, sama. Saya sangat kecewa," kata Edy Rahmayadi yang sepekan belakangan dituntut mundur dari PSSI oleh penggemar sepak bola nasional sebagai bentuk pertanggung jawaban kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Sumber: Bola.com
(bola.com/yom) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum ketua nonaktif KPK Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah pernyataan SYL yang menyerahkan uang Rp1,3 miliar kepada kliennya
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Bendahara Pengeluaran Direktorat Jenderal Prasarana Sarana Pertanian Kementan Puguh Hari Prabowo dalam sidang SYL.
Baca SelengkapnyaSaksi diminta menyelesaikan pembelian permata tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama empat tahun berlangsung, total urunan di Badan Penyelidik dan Pengembangan SDM Kementan untuk SYL mencapai miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaPelesiran SYL ke eropa itu diungkapkan salah satu saksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor.
Baca SelengkapnyaSelain untuk membayar keris emas, beberapa kebutuhan pribadi SYL yang ditanggung ke anak buahnya.
Baca SelengkapnyaMantan Mentan Syahrul Yasin Limpo menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor dengan agenda pembacaan dakwaan
Baca SelengkapnyaSeluruh uang itu diserahkan kepada mereka secara tunai.
Baca SelengkapnyaPenyerahan uang itu melalui melalui Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar yang juga merupakan saudara dari SYL.
Baca SelengkapnyaDimana semua fakta persidangan SYL yang berlangsung akan dicek oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaEks Ajudan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), Panji Harjanto mengungkapkan permintaan uang Rp50 miliar oleh mantan Ketua KPK Firli Bahuri kepada SYL.
Baca SelengkapnyaPenyerahan uang itu dilakukan atas izin Sekretaris Jenderal Kementan periode 2021–2023 Kasdi Subagyono
Baca Selengkapnya