Final Piala AFF U-22 2019: 4 Ancaman Thailand yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia
Merdeka.com - Jakarta Tak terbantahkan, Thailand adalah rajanya sepak bola Asia Tenggara. Negeri Gajah Putih seperti tak pernah bosan jadi juara event bergengsi AFF di berbagai level, mulai dari senior hingga junior.
Bisa dibilang Thailand tak pernah kering mencetak pemain-pemain bertalenta. Di ajang Piala AFF U-22 2019, Thailand berstatus juara bertahan.
Mereka jadi yang terbaik di edisi terakhir 2015 silam. Timnas Indonesia yang akan bersua mereka di laga final Piala AFF U-22 2019pada Selasa (26/2/2019) harus ekstrawaspada. Thailand yang sudah terbiasa menghadapi atmosfer pertandingan final bisa jadi momok.
-
Siapa yang perlu diwaspadai Timnas Indonesia? Para pemain Timnas Indonesia perlu berhati-hati terhadap bek Arab Saudi yang bernama Ali Albulayhi, karena ia dikenal sebagai pemain yang gemar memprovokasi lawan, termasuk di antaranya Son Heung-min, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi.
-
Apa yang perlu diwaspadai Timnas Indonesia? Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, memberikan peringatan kepada para pemain Timnas Indonesia menjelang pertandingan melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pria yang akrab disapa Coach Justin ini mengingatkan agar para anggota Skuad Garuda tidak terprovokasi oleh tindakan pemain Arab Saudi. Ia menekankan bahwa para pemain Indonesia tidak perlu merasa takut saat bertanding melawan tim lawan.
-
Mengapa Timnas Indonesia harus waspada? Namun, bukan hanya faktor ini yang harus diwaspadai. Arab Saudi memiliki reputasi sebagai tim yang 'jahil'. Sejumlah pemain mereka dikenal piawai dalam memprovokasi dan merusak fokus lawan.
-
Kenapa pertandingan Timnas Indonesia U-20 melawan Thailand penting? Pertandingan ini merupakan pengulangan dari final Piala AFF U-19 2024 yang berlangsung di Gelora Bung Tomo, Surabaya pada akhir Juli lalu, di mana Indonesia berhasil meraih kemenangan 1-0 berkat gol Jens Raven di menit ke-18.
-
Kenapa Timnas Indonesia harus waspada? 'Ia harus diperhatikan oleh Thom Haye atau Nathan Tjoe-A-On. Atau juga Ivar Jenner. Sebagai pemain box to box, Nathan, yang dianggap kuat merebut bola, pasti akan ditugaskan bisa mengatasi pergerakan Mohamed Kanno,' ucap Ropan, dalam kanal youtube Bung Ropan.'Mohamed Kanno ini pemain yang berbahaya. Umpan-umpannya yang mengarah ke Salem Al-Dawsari dan Firas Al-Buraikan. Karenanya, harus terus dipersempit ruang geraknya,' ia menambahkan.
-
Apa yang membuat timnas Indonesia harus waspada? Namun, Indonesia harus tetap waspada karena Socceroos memiliki kualitas dan level permainan yang sangat baik.
Langkah Timnas Thailand U-22 cenderung mulus hingga ke laga puncak.
Tim asuhan Alexandre Lima, belum tersentuh kekalahan serta kebobolan dalam waktu normal pertandingan selama Piala AFF U-22 2019. Sang arsitek asal Brasil yang didapuk jadi nakhoda tim pada awal November 2018 terlihat sukses menjaga tempo permainan Timnas Thailand U-22.
Menghadapi jadwal padat turnamen, Thailand tak habis-habisan di awal namun gembos di akhir.
Di fase penyisihan Grup A Piala AFF U-22 2019, Thailand menang 1-0 dan 3-0 masing-masing atas Timor Leste dan Filipina, bermain tanpa gol kontra Vietnam.
Mereka melaju ke semifinal dengan status runner-up Grup A. Memasuki periode knock-out Tim Negeri Gajah Putih Muda bersua tuan rumah Kamboja yang jadi tim kuda hitam di penyisihan. Thailand menang 5-3 dalam adu penalti atas Kamboja (0-0) di semifinal.
Saat laga final nanti, Tim Garuda Muda kudu mewaspadai empat pemain yang jadi kartu truf Thailand. Siapa saja mereka?
View this post on Instagram
A post shared by Bola.com (@bolacomid) on Feb 13, 2019 at 3:48am PST
Bek Raksasa dan Gelandang Agresif
Rekor tak kebobolan menunjukkan ketangguhan lini belakang Thailand U-22. Penyerang-penyerang Timnas Indonesia U-22 kudu cerdik untuk bisa menembus kerapatan poros belakang mereka.
Sebagai catatan Tim Merah-Putih berlaga di Piala AFF U-22 2019 tanpa penyerang-penyerang terbaik macam: Ezra Wallian, Egy Maulana Vikri, dan Saddil Ramdani.
Sebagai ganti Indra Sjafri menyiapkan duo Indonesia Timur, Osvaldo Haay dan Marinus Wanewar.
Ketangguhan lini belakang Thailand karena mereka punya duo stoper raksasa yang sulit ditembus.
Marco Ballini, bek keturunan Italia amat jago dalam duel-duel bola udara.
Ballini bersama kapten tim Saringkan Promsupa merupakan duet kunci sukses Thailand hingga melangkah ke babak final Piala AFF U-22 2019. Berkat duet bek tengah itu timnas Thailand U-22 tidak pernah kebobolan hingga memasuki babak final.
Ballini merupakan pesepak bola berdarah Italia yang lahir di Bologna pada 12 Juni 1998. Terlahir dari ayah asal Italia dan ibu asal Thailand, Ballini memulai karier sepak bola di tim akademi AC Cesena.
Setelah sempat memulai karier profesional bersama Alfonsine FC, Ballini kemudian direkrut klub asal Thailand Chainat Hornbill pada 2018. Ballini dikontrak juara Thai League 2 2017 itu hingga 2020. Musim lalu Ballini tampil di 16 pertandingan dan mencetak satu gol untuk Chainat.
Ballini sempat masuk daftar skuat bayangan Timnas Thailand senior untuk tampil di Piala AFF 2018. Tapi, pelatih Milovan Rajevac memutuskan untuk tidak membawa Ballini ke putaran final.
Dengan postur tinggi menjulang 198 cm, Ballini jelas jadi tembok yang sulit ditembus.
Mengandalkan tinggi badannya, Ballini juga menjadi andalan Thailand untuk mencetak gol lewat skema bola-bola mati. Ballini menjadi eksekutor terakhir timnas Thailand U-22 saat mengalahkan Kamboja di babak semifinal lewat adu penalti.
Duetnya Saringkan Promsupa yang berstatus sebagai kapten juga tak kalah garang. Ia saat ini jadi top scorer tim dengan lesakan dua gol.
Sebiji gol dicetak ke gawang Timor Leste, serta satu gol lainnya ke gawang Filipina.
Selain dua pemain di atas Thailand punya juga punya Jaroensak Wonggorn, sosok pengendali permainan di lini kedua.
Jaroensak Wonggorn sudah mencetak satu gol di Piala AFF U-22 2019 ke gawang Filipina. Ini adalah gol international keduanya untuk Timnas Thailand U-23.
Sang playmaker sebelumnya mencetak satu gol ke gawang Bahrain pada turnamen Alpine Cup 2018. Jaroensak amat berbahaya saat mengeksekusi bola mati. Ia juga penembak jarak jauh yang jitu.
Di sektor tengah ia didampingi kompatriotnya Jedsadakorn Kowngam yang tak kalah mobil.
Jedsadakorn Kowngam adalah penggawa muda Ubon United FC dan saat ini sedang dipinjamkan ke Army United di tahun 2019 ini. Jedsadakorn yang berusia 21 tahun juga menjadi pemain penting di lini tengah Thailand U-22.
Jedsadakorn Kowngam mencetak satu gol ke gawang Filipina di Piala AFF U-22 2019. Jedsadakorn Kowngam juga menjadi salah satu algojo Thailand saat menghempaskan Kamboja di adu penalti.
(mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timnas Indonesia U-19 tampil sebagai juara Piala AFF U-19 2024 setelah mengalahkan Thailand 1-0.
Baca SelengkapnyaAda 4 modal Indonesia bisa berbicara banyak dalam kompetisi terbesar se-Asia ini
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-20 bertemu Thailand U-20 di turnamen Seoul Earth On Us 2024, Jumat (30/8/2024).
Baca SelengkapnyaSimak link live streaming Timnas Indonesia vs Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 berikut ini.
Baca SelengkapnyaJadwal siaran langsung Indosiar dan Vidio Timnas Indonesia U-20 vs Thailand U-20 di turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024, Jumat (30/8/2024).
Baca SelengkapnyaTim nasional (Timnas) sepak bola Indonesia U-23 berangkat ke Thailand hari ini, Senin (14/8). Mereka akan berlaga di Piala AFF U-23 2023.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia akan bertanding melawan Vietnam dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Baca SelengkapnyaLink live streaming Indosiar dan Vidio Timnas Indonesia U-20 vs Thailand U-20 di turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024, Jumat (30/8/2024).
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan skor 11-10 setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit pada perempat final Piala Asia U-23 2024
Baca SelengkapnyaPengamat sepak bola, Gita Suwondo, membeber analisisnya ihwal peluang Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia bakal bertemu Malaysia dalam laga perdana Grup B Piala AFF U-23 di Thailand pada Jumat (18/8).
Baca SelengkapnyaSejak tahun 1991, tim nasional Indonesia dan Vietnam telah saling bertemu sebanyak 30 kali dalam pertandingan.
Baca Selengkapnya