Freeport tarik diri dari Persipura
Merdeka.com - Sengkarut konflik antara Freeport dan Pemerintah Indonesia berdampak pada Persipura Jayapura. Korporasi tambang raksasa itu memastikan tak akan menjadi sponsor Persipura pada musim kompetisi 2017 ini.
Pemerintah dan Freeport saat ini sedang terlibat dalam konflik menyusul terbitnya PP No. 1/ 2017, Januari lalu. Sebagai dampak terbitnya PP ini, Freeport tak lagi bisa mengekspor mineral mentah.
Menurut Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano, Manajemen PT. Freeport Indonesia sudah memastikan secara resmi bahwa mereka tidak mendukung Persipura Jayapura sebagai sponsor. Hal ini disampaikan manajemen Freeport melalui surel pada Rabu (15/03) lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Apa yang terjadi di Pesisir Selatan? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Manajemen PT. Freeport Indonesia yang mengkonfirmasi mereka tidak mau mendukung Persipura," ujar BTM, sapaan karib Benhur Tommy Mano.
Menurut BTM, pada surel tersebut, manajemen Freeport membeber alasan mereka tak lagi mau menyokong Mutiara Hitam, julukan Persipura. Freeport mengaku saat ini mereka dalam situasi tak menguntungkan. "Ini terkait izin operasi dari pemerintah," tuturnya.
Sementara itu, BTM mengaku tak bisa berbuat apapun terkait keputusan manajemen Freeport. Pasalnya, pria berusia 51 tahun tersebut menilai hal tersebut merupakan hak mutlak Freeport.
"Kita mau tidak mau harus terima keputusan itu. Mereka yang punya uang, jadi mereka yang tentukan mau dukung atau tidak," ucapnya.
Manajemen Persipura sendiri tak mau begitu saja menyerah pada keadaan. Mereka tetap berupaya untuk merangkul sponsor lain demi mendukung klub kebanggaan masyarakat Papua tersebut. Kendati demikian, mereka juga telah bersiap untuk kemungkinan terburuk. Jika tak mendapat sponsor, tak tertutup kemungkinan mereka akan absen di Liga 1.
"Namun, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat sponsor," tandas BTM. (den/asa) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar
Baca SelengkapnyaPermigan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 199 yang berlaku dan diundangkan pada 5 Juni 1961.
Baca SelengkapnyaArifin menjelaskan, aturan perpanjangan kontrak pertambangan juga sebenarnya telah tertuang dalam Pasal 196 UU No. 3 Tahun 2020
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP untuk mengikuti arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaPembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi.
Baca SelengkapnyaProduksi mineral di Tambang Grasberg, Papua bakal menurun tanpa adanya eksplorasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruarar Sirait, figur Jokowi seperti Soekarno.
Baca SelengkapnyaIndonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaFreeport Indonesia tinggal melanjutkan kegiatan ekspor konsentrat tembaga. Setidaknya, hingga 31 Desember 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Golkar Meutya Hafid memberikan bocoran partai baru Maruarar Sirait setelah cabut dari PDIP.
Baca Selengkapnya