Gelandang Persib 'pengangkut air ini' terjun ke dunia fashion
Merdeka.com - Setelah sukses di dunia sepakbola, pemain gelandang bertahan Persib Bandung, Hariono, kini mencoba peruntungan di dunia bisnis. Berbeda dengan Tony Sucipto dan Dedi Kusnandar di bidang kuliner, pemain asal Sidoarjo ini memilih usaha produksi baju.
Meski belajar dengan dunia barunya, Hariono tampaknya tidak main-main dan akan serius menggeluti bisnisnya tersebut. Namun dia menegaskan tak akan meninggalkan dunia sepakbola yang sudah membesarkannya.
Pemain yang dijuluki 'Gelandang Pengangkut Air', ini kini menciptakan label bernama H24. Hariono pun mengatakan akan menciptakan desain baju simple dan elegan dengan mengikuti kiblat fashion zaman saat ini.
-
Apa yang diajarkan Hermanto Tanoko sejak kecil? Sejak usia lima tahun, Hermanto sudah diajarkan untuk investasi. Ia juga mulai diajak sang ayah ke toko cat miliknya. Di sana, Hermanto dikenalkan dengan berbagai merek cat serta kelebihan kekurangannya.
-
Apa dampak buruk dari membeli barang kecil? 'Karena, begitu kamu lari, ketika kamu harus berhadapan sama realita, itu realitanya memukul dirimu sangat buruk. Susah,' tambah Ratih.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Apa yang dimainkan anak-anak di Bandung Timur? Seorang warganet belum lama ini membagikan momen anak-anak tengah asyik bermain kesenian Reak Dogdog. Terlihat beberapa anak memakai kostum boneka menyerupai naga, dan berlari mengejar anak lainnya di sebuah lahan kosong.
-
Bagaimana anak laki-laki belajar? Jika guru meminta anak laki-laki menggambar atau membuat storyboard dibanding duduk dan menulis, mereka akan bisa lebih baik dalam mempergunakan warna dan detail terkait apa yang mereka tuliskan. Mereka bisa mengakses lebih banyak informasi,“
-
Bagaimana cara belajar peribahasa Bahasa Indonesia? Oleh karena itu, penting untuk mengetahui peribahasa Bahasa Indonesia beserta artinya.
"Kecil-kecilan, sambil belajar juga. Belum apa-apa, masih sedikit produksinya juga. Doa kan saja, mudah-mudahan lancar," kata pemain berambut gondrong itu.
Selain alasan untuk menambah pendapatan, Hariono mengaku usia pemain sepakbola ada batasnya. Menurut dia, untuk mempersiapkan masa depan dengan matang perlu dimulai sejak dini.
Beberapa baju hasil desainnya telah dipublikasikan melalui akun instagram pribadinya, Hariono24.ho. Di Kota Bandung, untuk sementara baju produksinya bisa dibeli di Viking Fans Shop.
"Tidak selamanya jadi pemain sepakbola. Jadi harus dipersiapkan dari sekarang. Seperti Tony atau yang lainnya juga sudah persiapan, apalagi kondisi sepakbola sekarang belum jelas. Pokoknya tunggu saja tanggal mainnya, akan saya kasih tahu," tutur pemilik nomor punggung 24 ini.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seseorang yang awalnya hanya dianggap sebagai gadis kampung kini hidup serba mewah dan mampu membeli berbagai barang impiannya.
Baca SelengkapnyaMichelle belum lama ini berhasil menembus event fashion kelas internasional sebagai desainer termuda.
Baca SelengkapnyaRio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, gadis ini berhasil membangun bisnis dengan modal uang Rp300 ribu saja.
Baca SelengkapnyaUsaha ini sudah dimulai sejak masa Pandemi Covid-19 dengan modal yang minim.
Baca SelengkapnyaMeski pernah berada di titik terendah, namun bukan berarti Anda harus menyerah.
Baca SelengkapnyaDi saku, hanya tersisa Rp700.000. Uang itu kemudian dipakai Hendra untuk menyewa satu kamar kos khusus perempuan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaArmida terdorong untuk mempromosikan padu padan kain nusantara pada desain pakaian kekinian untuk anak dan bayi dengan merk Littlekaaya.
Baca SelengkapnyaWahyu bercita-cita melalui usahanya ini dia bisa menyerap 1.000 tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaBisnis yang dijalaninya tersebut terus naik daun. Penjualan yang sangat pesat kala itu membuat dia mulai kehabisan stok.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca Selengkapnya