Hamka Hamzah Kenang Pengalaman Tangkap Pelaku Match Fixing
Merdeka.com - Bola.net - Pesepakbola senior, Hamka Hamzah, membeber pengalamannya terkait skandal match fixing di Indonesia. Ia mengaku sempat menangkap pelaku match fixing yang mencoba masuk ke Borneo FC, yang menjadi klubnya pada 2015 lalu.
"Pada 2015 lalu, saya dan beberapa pemain Borneo lainnya, sudah nyata-nyata menangkap oknum yang ingin menyuap pemain kami," ujar Hamka, pada wartawan, beberapa waktu lalu.
"Namun, susah untuk melanjutkan pengusutan kasus tersebut. Hal ini karena ada alasan bahwa bukti nggak ada," sambungnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana para pemain Timnas masuk polisi? “Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri,“ ucap Sumardji.
Hamka sendiri mengaku alasan tersebut agak sulit diterima. Pasalnya, pemain yang hendak disuap ini sudah mengaku ditawari untuk terlibat dalam praktik match fixing.
"Ini membuktikan bahwa susah bagi kita untuk menangkap pelaku match fixing. Memang pelaku yang kami tangkap sempat ditahan selama dua hari, setelahnya ia keluar dan nggak ada kabar lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, Hamka berharap agar semua pihak tak hanya gembar-gembor mengenai match fixing. Pemain yang sekarang menjadi kapten Arema FC tersebut berharap ada langkah nyata untuk memberantas praktik lancung ini.
"Jangan gembar-gembor di media tentang match fixing tapi tak tak ada gerak nyata," tegasnya.
Kendati berat, Hamka menyebut memberantas match fixing bukanlah hal mustahil. Namun, ia menyebut hal ini tak bisa dilakukan sepihak saja.
"Kalau ingin memberantas match fixing, semua harus dilibatkan, termasuk aparat. Nggak bisa memberantas match fixing hanya mengandalkan federasi," ucap Hamka.
"Match fixing ini adalah hal yang sangat besar. Semua harus kerja sama," ia menandaskan.
(den/dub) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tersangka terancam penjara 5 tahun dan denda sebanyak Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaSatgas tersebut terus melakukan analisis terhadap sejumlah pertandingan.
Baca SelengkapnyaHZ diduga terlibat korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaIni dia sosok pelatih baru Persib Bandung. Ia pernah melatih di Malaysia.
Baca SelengkapnyaKPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.
Baca SelengkapnyaRemaja kelahiran Pasuruan, Jawa Timur itu tercatat sudah sembilan kali membela Timnas Indonesia U-17 dan berhasil menyumbangkan satu gol.
Baca SelengkapnyaSatgas Antimafia Bola Polri mengembangkan kasus judi bola online terkait situs SBOTOP. Situs ini diduga mensponsori salah satu klub sepak bola di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola menetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus match fixing.
Baca Selengkapnya"KY harus mengawal kasus ini karena kekhawatiran masyarakat itu pasti didasarkan pada indikasi-indikasi yang kuat,“ kata Abdul Fickar
Baca SelengkapnyaPelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menggoda Asnawi saat Maung Bandung berlaga melawan Port FC di Phatum Thani Stadium, Thailand, pada Kamis (28/11/2024).
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, pihaknya sempat mendapat kabar Harun tengah berada di Malaysia
Baca SelengkapnyaSalah satunya terjadi pada tahun 2020, ketika klub Iran, Esteghlal Tehran, menyampaikan keluhan resmi kepada AFC setelah kekalahan dari Pakhtakor.
Baca Selengkapnya