Juragan 99 Bantah Keputusan Mundur ada Kaitannya dengan Pemeriksaan di Polda Jatim
Merdeka.com - Bola.com, Malang - Gilang Widya Pramana memutuskan mundur dari jabatan Presiden Klub Arema FC sejak Sabtu (29/10/2022).
Sebuah keputusan yang mengejutkan. Setelah menjalani pemeriksaan di Polda Jatim terkait Tragedi Kanjuruhan, terlihat Gilang mulai merasa kurang nyaman. Sejak itu ada sinyal jika dia ingin mengembalikan mandat sebagai Presiden Arema kepada direksi.
Beberapa pemberitaan menyebutkan jika orang nomor satu di Arema FC bukanlah Gilang. Pemegang saham mayoritas perusahaan yang mengelola Arema, PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), yakni Iwan Budianto.
-
Siapa yang cabut laporan? Meskipun Rinoa Aurora Senduk mencabut laporan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya.
-
Bagaimana situasi Pratama Arhan di klub? Sejak meninggalkan PSIS Semarang, Pratama Arhan memang mengalami kesulitan untuk mendapatkan waktu bermain. Ia terlihat terasing di Tokyo Verdy dan sekarang di Suwon FC.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Siapa juara bertahan BRI Liga I? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil meraih gelar terbaik di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa pemain Timnas yang pernah diusir? Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa beberapa pemain berusaha untuk menipunya. Di sisi lain, pelatih berusia 53 tahun ini menegaskan bahwa ia sangat tidak suka dengan kebohongan. 'Oleh karena itu, saya memutuskan bahwa jika ada yang berbohong, mereka akan langsung dikeluarkan dari tim nasional,' ungkap Shin Tae-yong dalam sebuah acara wawancara di kanal YouTube Yeon Cheon-jae. 'Sekitar sepuluh pemain diusir karena masalah ini. Aturan yang paling utama adalah, jika berbohong, langsung keluar. Saya sudah mengumumkannya dengan jelas. Saya sangat tidak suka dengan kebohongan. Begitu ada kebohongan, langsung keluar dari tim nasional. Setelah itu, perilaku tersebut mulai berubah,' tambahnya.
Tetap Jalani Pemeriksaan
Presiden klub Arema FC, Gilang Widya Pramana saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)">Presiden klub Arema FC, Gilang Widya Pramana saat konferensi pers Piala Presiden 2022 di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta pada Senin (06/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)
Namun, saat ditanya apakah keputusan mundur ini ada kaitannya dengan pemeriksaan di Polda Jatim, Gilang membantah.
“Rasa kesedihan, trauma mendalam, saya memutuskan istirahat dari dunia sepak bola. Arema butuh sosok yang lebih baik. Bisa membawa Arema lebih solid dan kuat. Tidak ada kaitannya dengan pemeriksaan di Polda,” terangnya.
Gilang menambahkan dia tetap bersedia menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Polda Jatim. “Untuk pemeriksaan di Polda, saya tetap siap dan kooperatif,” lanjutnya.
Trauma Berat
Sepasang sepatu kets terinjak-injak di tribun Stadion Kanjuruhan menyusul tragedi mengeneskan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Indonesia, Minggu (02/10/2022). Setidaknya lebih dari 100 orang tewas ketika penggemar tuan rumah yang marah menyerbu lapangan dan polisi menanggapi dengan gas air mata yang memicu desak-desakan. (AP/Hendra Permana)Sebenarnya saat pertandingan Arema lawan Persebaya pada 1 Oktober lalu, Gilang tak terlihat di Stadion Kanjuruhan. Dia memang tidak selalu mendampingi tim. Tugasnya sudah diwakil Manajer Tim, Ali Rifki yang mengawal tim di setiap pertandingan.
Namun Gilang ikut turun tangan begitu mendengar tragedi ini. Sehari berselang, dia bersama tim menjenguk korban dan melakukan banyak hal untuk meringankan beban korban. Namun ternyata itu juga membuat trauma tersendiri baginya.
Ini yang membuatnya memilih mundur.
Bukan Desakan Aremania
Syal Arema FC dan Persebaya Surabaya diletakkan di atas tumpukan bunga duka cita di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (7/7/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)Lebih lanjut, dia mengaku tidak ada desakan mundur dari pihak suporter, direksi atau lainnya.
“Tidak ada tekanan atau pressure dari pihak manapun. Itu murni karena tanggung jawab moral saya. Murni karena saya merasakan traumatis, dan saya bertanggung jawab,” imbuhnya. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaKPK menegaskan penarikan 10 jaksa itu tidak ada sangkut paut dengan perkara ditangani lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf secara terbuka Wakil Ketua KPK Johanis Tanak ke pihak TNI berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaKetut menegaskan, hingga kini Burhanuddin masih menjalankan tugasnya sebagai Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaBahkan keputusan Ali yang dipulangkannya ke Kejagung itu pun bukan kehendaknya.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Jaksa Agung ST Burhanuddin mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaHarli memastikan bahwa penarikan 10 jaksa yang ditugaskan pada KPK tidak terkait dengan penanganan perkara.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaSempat Disebut Hotman Paris, Polda Jabar Benarkan 8 Pembunuh Vina Kompak Cabut BAP
Baca SelengkapnyaUntuk menggantikan ke-10 jaksa itu, KPK telah berkoodinasi dengan Kejagung agar segera mengirimkan jaksa-jaksanya untuk berdinas di KPK.
Baca Selengkapnya