Kasus Penghancuran Dokumen, Pembina Persija Serahkan ke Satgas Antimafia Bola
Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Pembina klub Persija Jakarta Komjen Polisi (Purn.), Syafruddin berharap Satgas Antimafia Bola mampu mengungkap kasus penghancuran diduga dokumen milik Persija.
"Silakan satgas ungkap kasus dan oknum-oknumnya. Jangan pandang bulu," ujar Syafruddin di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Wakil Kapolri periode 2016-2018 itu melanjutkan, semua hal terkait pengaturan skor sedang dalam pengawasan oleh semua pihak terutama masyarakat pencinta sepak bola nasional.
-
Bagaimana Persib mengatasi kerusuhan? 'Kami mengutuk segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengusut tuntas serta memproses hukum para pelaku kekerasan tersebut.'
-
Siapa pelatih Persib Bandung? 'Kemenangan yang bagus, tiga poin yang bagus dan clean sheet,' ungkap Bojan Hodak setelah pertandingan.
-
Siapa pemain Persib di Timnas Indonesia? 'Dimas Drajad sudah bergabung dengan Timnas Indonesia, sedangkan Kevin Ray Mendoza masih di sini dan akan bergabung dengan Timnas Filipina dalam dua atau tiga hari ke depan,' ungkap Bojan Hodak, pelatih Persib Bandung.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dijaga ketat oleh PSSI? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024.
Oleh karena itu, jika tidak membongkarnya secara tuntas, Syafruddin menjamin bahwa kerja satgas akan terus dikejar-kejar oleh masyarakat pencinta sepak bola yang berharap .
"Dunia sepak bola akan mengejar itu, termasuk saya," tutur pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Polisi Syahar Diantono mengatakan bahwa ada dokumen laporan keuangan yang sengaja dihancurkan sebelum Satgas Antimafia Bola Polri menggeledah kantor PT Liga Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (1/2/2019).
Menurut Syahar, berdasarkan keterangan para saksi, dokumen itu milik Persija Jakarta. Namun, penyidik belum berani menyimpulkan terlalu jauh.
"Kami mendalaminya dahulu. Yang jelas ada perbuatan sengaja untuk menghilangkan dokumen," tutur Syahar.
Terkait kasus pengaturan skor, Satgas Antimafia Bola Polri sudah menggeledah empat kantor yakni dua kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berlokasi di FX, Sudirman dan Kemang, Jakarta Selatan.
Lalu, kantor PT Liga Indonesia yang beralamat di Rasuna Office Park DO-07, Jalan HR Rasuna Said, RT 16/RW 01, Menteng Atas dan kantor PT Gelora Trisula Semesta di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Banyak yang Mundur
Syafruddin juga meminta seluruh elemen Persija tidak terganggu dengan mundurnya beberapa petinggi dan fokus menunaikan tugas membawa klub ke prestasi tertinggi.
Persija kehilangan direktur utamanya I Gede Widiade dan direktur operasional M. Rafil Perdana karena mengundurkan diri sejak 1 Februari 2019. Kabar ini sendiri diumumkan kepada media pada Rabu (6/2/2019).
Sebagai pengganti Gede, pemegang saham Persija menunjuk Kokoh Afiat sebagai direktur utama Persija. Keputusan Gede dan Rafil untuk hengkang diikuti oleh beberapa pejabat Persija lain yaitu direktur pemasaran dan komersial Andika Suksmana, ketua panpel Budi Saputra, wakil ketua panpel Prasetyo, manajer Persija U-19 Arvi Perwira dan manajer Persija U-16 Erwan.
"Saat ini tim sedang berjuang di Liga Champions Asia 2019 dan mari kita bekerja maksimal untuk mencapai prestasi tertinggi di turnamen itu," ujar Syafruddin.
Fokus ke Pentas Internasional
Syafruddin pun berharap direksi baru dapat menjalankan Persija dengan profesional dan kompak. Selain itu, pria yang juga menjabat Menteri PAN RB tersebut juga mengimbau suporter loyal Persija, The Jakmania untuk beraktivitas seperti biasa dan terus memberikan dukungan untuk klub.
"Saat ini, Persija menuju puncak pencapaian dan semakin dihargai dunia internasional. Jakmania harus terus mendukung Persija," tutur Syafruddin.
Sementara terkait keputusan mundur beberapa petinggi Persija, termasuk sang direktur utama I Gede Widiade, Syafruddin mengaku tidak mengetahui persis alasannya.
Namun, Wakil Kapolri periode 2016-2018 itu menilai pengunduran diri tersebut dilakukan atas dasar profesionalisme.
"Mereka pamit kepada saya ingin mengundurkan diri sebagai seorang profesional yang telah menjalankan tugas. Saya sudah merestuinya," kata Syafruddin. (Ant)
Saksikan video pilihan berikut ini:
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengaku bakal menelaah terlebih dahulu laporan yang dilayangkan oleh Sugeng Teguh.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita dan menggeledah Graha Wismilak di Surabaya, Senin (14/8). Penggeledahan terkait dugaan pemalsuan surat atau akta otentik dan pencucian uang.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Timur menggeledah sejumlah rumah di Kota Malang. Penggeledahan itu terkait penyelidikan kasus pemalsuan akta Gedung Wismilak Surabaya.
Baca SelengkapnyaAset milik Pertamina itu berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar menyatakan berkas perkara Pegi Setiawan belum lengkap. Berkas itu segera dikembalikan ke penyidik Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI telah melakukan penahanan dan menjalankan pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaPegi juga mengajukan praperadilan karena tak terima ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaJaksa memang harus melakukan penelitian terhadap berkas perkara tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaporan yang dilakukan tersebut adalah salah satu bagian dari 'bersih-bersih BUMN'. Tujuannya agar BUMN semakin bersih dari tindakan korupsi.
Baca SelengkapnyaDalam pengusutan dugaan TPPU tersebut, Polri menemukan indikasi pola-pola pencucian uang.
Baca SelengkapnyaFebri dan Ramasala akan diselisik soal dokumen yang diduga akan dihancurkan saat ditemukan dalam proses penggeledahan di gedung Kementan.
Baca Selengkapnya