Ketua PSSI ancam pemain yang main di luar negeri akan dicoret
Merdeka.com - Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, kembali mengeluarkan pernyataan tegas terkait pemain Indonesia yang dianggap tidak nasionalis. Jika terdapat pemain di luar negeri yang mendapat panggilan tapi tidak memenuhi panggilan itu, maka PSSI tak segan untuk mencoret nama pemain bersangkutan.
Pembicaraan terkait pemain sepakbola nasionalis ini muncul setelah sejumlah pemain Timnas Indonesia pindah ke luar negeri. Evan Dimas dan Ilham Udin Armayn bermain di Malaysia bersama Selangor FA sementara Ryuji Utomo hengkang ke klub kasta kedua di Thailand.
Melihat rombongan kepindahan ini Ketua PSSI sempat geram. Sebab ia menilai sepakbola di negara tersebut tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Sementara itu, Indonesia sendiri tengah intens menyiapkan tim nasional menyambut kompetisi Asian Games tahun depan.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Siapa yang dipecat oleh PSSI? Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmi mengumumkan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae Yong (STY) dipecat hari ini pada Senin, 6 Januari 2024.
-
Siapa yang PSSI naturalisasi? Saat ini, PSSI tengah memproses naturalisasi dua pemain kelahiran Belanda untuk Timnas Indonesia. Keduanya yaitu bek FC Twente, Mees Hilgers dan winger PEC Zwolle, Eliano Reijnders.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
PSSI mengkhawatirkan para pemain yang bermain di luar negeri tak bisa pulang ketika mendapat panggilan dari Timnas. Pasalnya persiapan yang dilakukan Indonesia tidak masuk dalam agenda FIFA.
Edy sebagai orang tertinggi dalam federasi sepakbola di Indonesia tak mau tahu soal itu. Ia menuntut agar pemain Indonesia memenuhi panggilan dalam kondisi apapun. Sebab, pemain sepakbola layaknya pejuang negara.
"Pesepak bola adalah pejuang. Bukan hanya mencari uang, akan tetapi anak bangsa yang membela negaranya," ucap Edy seperti dikutip dari Bolalob.
Kemudian jika ada pemain yang keluar dari Indonesia kemudian tidak memenuhi panggilan dari PSSI maka akan dianggap sebagai pengkhianat bangsa.
"Jangan ada pemain yang (berkarier) keluar dari Indonesia. Pemain itu akan saya coret dari PSSI. Siapapun kalau negara yang memanggil, tak boleh menolak. Kalau menolak, berarti pengkhianat bangsa," jelasnya.
(bol/shd) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemain Timnas Indonesia yang bermain di berbagai klub di dalam negeri maupun di negara lain harus merasa bangga.
Baca SelengkapnyaErick menegaskan, semua pemain mengabdi untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPSSI mengecam aksi diskriminasi. Untuk itu, akan ada larangan bagi suporter yang melakukan diskriminasi dan anarkis.
Baca SelengkapnyaPSSI diminta untuk mengurangi naturalisasi pemain buat Timnas Indonesia.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyatakan akan melepaskan jabatannya jika kepercayaan terhadap dirinya hilang.
Baca SelengkapnyaErick menegaskan proses naturalisasi tak dilakukan sembarangan dan harus melewati proses yang ketat.
Baca SelengkapnyaKebijakan naturalisasi diambil lantaran PSSI dan pemerintah Indonesia memiliki target untuk memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga pemain PSM Makassar mengalami tindakan rasisme yaitu Yance Sayuri, Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa.
Baca SelengkapnyaKetua MKD DPR RI, Nazarudin Dek Gam mengatakan, pihaknya memberikan sanksi berupa teguran tertulis kepada Nuroji.
Baca SelengkapnyaErick menyebut ada tiga pelatih kelas dunia yang diwawancara oleh PSSI
Baca SelengkapnyaKetua Umum PSSI, Erick Thohir mengecam keras peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaPelatih baru akan diperkenalkan kepada para pemain Timnas Indonesia yang bermain di Liga Indonesia pada 12 Januari 2025.
Baca Selengkapnya