Kisah Tragis Aremanita asal Jember dalam Tragedi Kanjuruhan: Berangkat Sama-sama, Berpisah untuk Selamanya
Merdeka.com - Bola.com, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Koordinator PMK, Muhajir Effendy telah mengeluarkan data resmi mengenai jumlah korban dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Total korban dalam salah satu Tragedi Kanjuruhan mencapai 448 orang. Dengan rincian 125 orang meninggal dunia, dan sisanya luka-luka.
Faiqotul Hikmah (22), warga asal Kabupaten Jember, Jawa Timur itu menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi yang menyedot perhatian dunia itu.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendirian Arema? Pada saat itu, Galatama menjadi ajang semi profesional bagi klub-klub swasta bertanding dengan biaya APBD pemerintah. Selain Acub Zainal, ada pula Ovan Tobing, sosok yang tak kalah penting bagi klub Singo Edan di awal berdirinya. Ovan Tobing saat itu menjadi MC pertandingan kandang Arema, mengudang Acub Zainal yang memegang urusan administrasi Galatama.
-
Bagaimana proses pendirian Arema? Kemudian, datang mantan Gubernur Irian Jaya, Acub Zainal yang sebelumnya menjadi pengurus PSSI periode 1980-an, ingin membuat klub galatama di Kota Malang.
-
Kapan Arema Malang didirikan? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Siapa anak pertama Abimana? Anak pertama Abimana, Belva Ugraha, yang akrab disapa Mas Abel, banyak diungkapkan mirip dengan presenter dan musisi Vincent Rompies.
-
Apa tujuan didirikannya Arema Malang? Tepatnya pada 11 Agustus 1987, Arema didirikan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan sama, yaitu ingin mengembangkan persepakbolaan Kota Malang menjadi lebih maju dan berprestasi.
-
Kapal Arimbi apa? Kapal Arimbi merupakan kapal pengangkut gas pertama milik Pertamina.
Melansir dari antaranews, Abdul Muqit yang merupakan rekan dari Faiqotul menceritakan detik-detik saat ia menyaksikan sendiri jenazah Faiqotul yang terbujur kaku di Stadion Kanjuruhan.
Kronologi
Aremania di tribune VVIP dan VIP Stadion Kanjuruhan terlihat penuh saat pertandingan melawan Persija (23/11/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)Muqit menceritakan awal mula kisah memilukan tersebut. Ia dan Faiqotul sengaja datang ke Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan Derbi Jawa Timur antara Arema FC melawan Persebaya.
Mereka berangkat dari Jember secara rombongan. Ada total 14 orang yang tergabung dalam rombongan suporter Arema FC dari Jember itu. Mereka berangkat bersama menggunakan sepeda motor dan saling berboncengan.
"Saya berangkat berboncengan dengan Faiq (korban) dari Jember. Ada 14 sepeda motor yang berangkat menuju ke Stadion Kanjuruhan untuk menjadi suporter dalam pertandingan Arema melawan Persebaya," kata Muqit.
Berpisah di Stadion
Ketika tiba di Stadion Kanjuruhan, Muqit menemui kendala. Ia terpisah dengan Faiqotul yang sudah berada di dalam stadion. Sementara Muqit belum bisa masuk karena ia belum membeli tiket pertandingan.
Semuanya bertambah menjadi kacau setelah laga Arema FC kontra Persebaya selesai. Sebab kericuhan pecah di dalam stadion dalam malam jahanam itu.
Muqit sempat panik saat itu. Ia berusaha keras menghubungi Faiqotul dan rekan-rekannya yang lain yang ada di dalam stadion. Namun, Muqit tak kunjung mendapatkan jawaban dari teman-temannya.
Bertemu, tapi..
Kericuhan tak terelakkan di stadion yang menjadi markas Arema FC itu. Aremania turun ke lapangan setelah tim kesayangan mereka kalah dari rival bebuyutannya. (AP/Yudha Prabowo)Ia pun berusaha keras masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan. Muqit memang berhasil menemui Faiqotul, tapi sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Ketika terjadi kerusuhan di stadion, akhirnya saya berusaha mencari Faiq di dalam stadion dan mendapat informasi dari teman bahwa Faiq ditutupi kain putih di sebuah ruangan di dalam stadion," tuturnya.
Sering Menonton di Kanjuruhan
Konvoi Aremania sambut kedatangan skuad Arema yang baru saja keluar sebagai juara Piala Presiden 2022. (Iwan Setiawan/Bola.com)Jenazah Faiqotul kemudian diberangkatkan menuju Jember menggunakan ambulans dan tiba di rumah duka sekitar pukul 08.00 WIB pada Minggu (2/10/2022) kemarin. Faiqotul pun langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.
Faiqotul sendiri disebut sebagai salah satu fans berat dari klub sepak bola Arema FC. Momen ini juga bukan pertama kalinya bagi Faiqotul menyaksikan laga pertandingan Arema FC secara langsung. Hal ini seperti diungkapkan oleh sang kakak, Nurlaela.
Berpisah untuk Selamanya
Pemain dan ofisial klub Arema FC berdoa dan menaburkan bunga untuk para korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang di Malang, Senin, 3 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan itu pecah usai laga Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu. (AP Photo/Achmad Ibrahim)Meninggalnya Faiqotul memberikan luka tersendiri bagi keluarga. Mereka juga kaget, sebab, selama ini Faiqotul selalu pulang dalam kondisi baik-baik saja selepas menyaksikan pertandingan Arema FC di Stadion.
"Adik saya pamit untuk nonton pertandingan Arema bersama beberapa temannya yang berangkat dari Jember karena kebetulan libur kerja pada hari Sabtu (1/10/2022)," kata Nurlaela. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban sedang bernyanyi sambil live di Facebook.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaIrfan dan Jennifer Bachdim harus rela melepaskan Kenji untuk kembali ke Belanda demi melanjutkan pendidikannya.
Baca SelengkapnyaKisah cinta dua anak muda yang berjuang ini terhalang agresi militer Belanda I.
Baca SelengkapnyaWanita ini menggunakan dress yang seharusnya ia pakai saat sesi prewedding bersama tunangannya.
Baca SelengkapnyaKediaman balita itu tidak jauh dari perlintasan kereta.
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaKeduanya dikabarkan menggelar syukuran hari ini (25/8)
Baca SelengkapnyaSoniya mengatakan andai saja adiknya pulang di hari Minggu, pasti kecelakaan ini bisa dihindari.
Baca SelengkapnyaHeru Ariyanto (34) tewas ditusuk dengan senjata tajam oleh temannya sendiri R saat pesta miras bersama di Jalan Majapahit Semarang, Kamis (14/3).
Baca Selengkapnya