Pelatih Persib sebut PBFC lawan yang paling berkesan

Merdeka.com - Menjalani turnamen Piala Presiden 2015, bagi Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman memiliki kesan berbeda-beda saat menghadapi setiap tim. Namun dari 16 kompetitor, tim Pusam Borneo FC (PBFC) menjadi lawan yang paling berkesan bagi pelatih yang akrab disapa Djanur itu.

Menurutnya, pertemuan dengan PBFC di babak delapan besar memiliki tekanan yang berbeda dibandingkan dengan semifinal dan final. Selain harus menang dengan selisih gol agar bisa lolos ke babak selanjutnya, persaingan pun semakin panas dengan adanya pernyataan yang mengundang kontroversi dari Pelatih Iwan Setiawan.

Saat bertanding di Stadion Segiri Samarinda di leg pertama, Persib sempat unggul lewat gol Ilija Spasojevic. Namun hasil akhir pun berbeda dengan yang diharapkan Djanur, karena kalah 2-3 oleh tim PBFC sebagai tuan rumah.

Di laga kedua, 26 September, di Stadion Si Jalak Harupat, tekanan pun mulai bertambah saat Iwan Setiawan melontarkan psy war kepada kubu Persib Bandung. Bahkan Djanur dinilai Iwan masih perlu banyak belajar sebagai pelatih.

"Buat saya yang paling deg-degan adalah saat melawan Pusamania karena kita melihat kualitas lawan. Kita juga harus menang 1-0," kata Djanur, Rabu (20/10).

Dalam kondisi mengejar gol, Persib justru kecolongan gol lebih dulu oleh Pusamania. Praktis, Persib harus mencetak dua gol demi menjaga peluang lolos ke semifinal. "Yang paling berat, saat kita mengejar menang 1-0, kita justru ketinggalan 0-1. Kita harus mengejar dua gol. Itu yang bikin berat," ungkapnya.

Namun dengan ketenangan, para punggawa Persib pun menunjukkan mental sebagai juara, mampu membalik keunggulan Pusamania menjadi kekalahan. Persib akhirnya keluar sebagai pemenang setelah di ujung laga dengan kedudukan 2-1.

Persib pun melaju ke semifinal dan harus berjuang keras melawan Mitra Kukar hingga akhirnya lolos ke final. Di final, Persib berhasil mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0. Trofi juara Piala Presiden pun dibawa pulang oleh Atep dan kawan-kawan.