PJS diguncang isu pengaturan skor, ini kata Panglima TNI
Merdeka.com - Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo membantah tuduhan adanya match fixing (pengaturan skor) dalam Piala Jenderal Sudirman (PJS). Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk mengikuti proses pertandingan yang sedang berlangsung. Siapapun bisa melihat proses dan hasilnya.
"Jadi silakan lihat, Anda menilai dan bagaimana hasilnya," kata Gatot Nurmantyo tanpa melanjutkan jawaban saat ditemui di acara Temu Kader FKPPI di Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/11).
Sebelumnya, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menduga operator Jenderal Sudirman Cup terlibat match fixing (pengaturan skor) untuk tujuan tertentu. Dugaan tersebut dianggap sudah serius sehingga harus diungkap secara benar.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia? Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil meraih satu poin dari Australia.
Dugaan tersebut dilontarkan oleh Anggota Komite Etik PSSI, Haryo Yuniarto.
"Ada indikasi penyimpangan dan pengaturan hasil pertandingan dari beberapa klub untuk kepentingan pihak ketiga. Dugaan match fixing di Piala Sudirman sudah ada bukti dan saksinya, kami sudah pegang," kata Haryo.
Sementara Mahaka Sports selaku operator menanggapi dingin tudingan tersebut. Pihaknya akan menjadikan koreksi jika informasi tersebut secara lebih spesifik dan dilengkapi bukti.
CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani justru menganggap informasi tersebut sebagai sebuah masukan.
"Kalau ada pihak lain yang memandang seperti ini pada Mahaka, ini input bagus. Tapi, kami ingin agar info ini lebih spesifik," kata Hasani, pada Bola.net.
Hasani menegaskan tidak akan bersikap defensif ihwal tudingan tersebut. Karena, bisa jadi tudingan memang benar-benar terjadi.
"Yang jelas, janganlah hal ini dipakai menjatuhkan pribadi saya karena tidak puas," harapnya.
Hasani menyebut bahwa PSSI siap beradu bukti terkait tudingan tersebut. Tetapi justru diharapkan, temuan tersebut dibawa ke kepolisian untuk diproses secara hukum.
"Jika benar, saya berterima kasih karena bisa berbenah. Yang pasti, hal ini tak akan menggoyahkan niat kami memperbaiki sepakbola Indonesia," tegasnya.(dar/dzi) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Renovasi JIS membuat kubu Anies bersuara. Mereka menilai pemerintah selalu mencari kesalahan Anies.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan pemerintah ingin agar JIS lolos inspeksi FIFA. Sehingga dapat digunakan venue Piala Dunia U-17
Baca SelengkapnyaErick menegaskan, polemik stadion ini dibangun Rp 5 triliun dan renovasinya Rp 5 triliun dan menurutnya itu tidak benar.
Baca Selengkapnya"Wasit-wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk memimpin pertandingan di Aceh," kata Arya
Baca SelengkapnyaWasit yang memimpin laga Aceh vs Sulteng dinilai condong ke tuan rumah. Hingga membuat kesal pemain Sulteng dan melakukan pemukulan.
Baca SelengkapnyaRumput di Jakarta International Stadium (JIS) tidak memenuhi standar FIFA dan akan diganti semuanya dengan rumput lapangan golf.
Baca SelengkapnyaWasit pertandingan tinju di PON XXI 2024 diduga tidak sportif dan memihak pada tuan rumah.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, seluruh elemen bangsa di tanah air tengah menunggu sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas hal tersebut.
Baca Selengkapnya"Saya mewakili tim Sulteng meminta maaf atas perlakukan pemain saya," ungkapnya.
Baca SelengkapnyaGelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Baca SelengkapnyaKetua Umum PSSI, Erick Thohir mengecam keras peristiwa yang memalukan sepak bola Indonesia
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Erick Thohir menegaskan, pergantian rumput Jakarta International Stadium (JIS) masuk dalam rekomendasi FIFA.
Baca Selengkapnya