Renzha tuntaskan nazar di hari bersejarah Persebaya
Merdeka.com - Lengkap sudah perjuangan yang dilakukan Renzha Dirga untuk menuntaskan nazarnya. Yang lebih istimewa, ia merampungkan nazarnya tepat di hari bersejarah Persebaya Surabaya.
Tanggal 27 Maret bukan hari biasa bagi Persebaya Surabaya. Pada tanggal ini di tahun 1988 silam, tim berjuluk Bajul Ijo ini menjuarai kompetisi Perserikatan.
Kini tepat 29 tahun berselang, sejarah kembali terjadi bagi Persebaya. Salah satu pendukung militan mereka, Renzha Dirga tuntas merampungkan nazarnya berjalan kaki dari Jakarta menuju Surabaya.
-
Kenapa Reza memecahkan kendi? Reza sendiri mengaku ia bersemangat untuk menyembunyikan rasa deg-degan di hatinya.
-
Bagaimana Rahmad berjuang meraih mimpinya? 'Kami dari keluarga kecil yang tinggal di pegunungan. Kalau pergi sekolah, anakku ini jauh,' ungkap sang Ibu.
-
Apa yang dicapai Rendi? Penyandang Disabilitas Lolos Polisi Sabtu lalu menjadi salah satu momen membahagiakan bagi Rendi Adit Pratama. Bagaimana tidak, dia dinyatakan lolos seleksi penerimaan anggota Polri melalui jalur disabilitas.
-
Kenapa Reza Chandika semangat menjalani diet? Meski sedang menghadapi masa sulit, Reza mengungkapkan bahwa ada satu hal yang membuatnya tetap semangat.
-
Apa yang membuat Reza Chandika bahagia? 'Terima kasih telah membuat kami bisa merasa bangga dengan diri sendiri. Terima kasih telah membuat kami menyadari bahwa hidup bukanlah seperti ini. Berkah yang melimpah untuk semua. Muah!' tutupnya.
-
Dimana Ramzi urus berkas? Ramzi, selebritas yang juga dikenal sebagai pembawa acara, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Bupati Kabupaten Cianjur untuk Pilkada 2024, mendampingi Muhammad Wahyu sebagai calon Bupati.
Renzha melakoni nazarnya yang terucap pada tahun 2012 lalu yang berjanji akan berjalan kaki Jakarta-Surabaya usai status Persebaya dipulihkan dan kembali berkompetisi. Yang tak kalah istimewa, kedatangan Renzha ke mess Persebaya juga serba berhias angka 7. Renzha datang pada tanggal 27 pukul 07.00 WIB di tahun 2017.
"Sangat istimewa karena saya tiba di Mess Karanggayam pada 27 Maret, tepat pukul 07.00. Semua serba tujuh," tutur Renzha.
Renzha butuh waktu 52 hari untuk merampungkan nazarnya itu. Rute perjalanannya tak melulu jalur Pantura. Sebab Renzha juga menyeberang ke selatan untuk "nyekar" ke pusara almarhumar ibunya di Ngawi.
Usai Persebaya diakui PSSI di Kongres 8 Januari lalu, Renzha kemudian memulai aksinya pada 3 Februari 2017. Meski ada jeda antara keputusan PSSI dan startnya melakukan nazar, tetapi Renzha mengaku persiapannya mepet.
"Sangat mendadak. Hampir tidak ada persiapan. Pokoknya berangkat," ucap bungsu dari tujuh bersaudara itu.
Usai tiba di Surabaya, Renzha dipastikan tak akan berlama-lama berada di kota Pahlawan itu. Bapak satu anak ini hanya berencana tinggal selama 1-2 hari sebelum kembali ke Jakarta. (bsc/asa) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doa malam tirakatan 17 Agustus 2024 ini bisa diamalkan. Doa ini mencerminkan rasa syukur dan harapan agar negara selalu dalam lindungan-Nya.
Baca SelengkapnyaRisma bercerita tentang pentingnya semangat juang pantang menyerah untuk generasi muda.
Baca SelengkapnyaUpacara HUT RI menjadi simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan. Berikut susunan upacara HUT RI di desa.
Baca SelengkapnyaPertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947
Baca Selengkapnya