Suporter Tuntut Pengurus PSSI Mundur Ikuti Jejak Edy Rahmayadi
Merdeka.com - Liputan6.com, Bali - Gabungan 14 elemen suporter di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel Sofitel, lokasi diselenggarakannya Kongres Tahunan PSSI. Ada beberapa poin yang mereka sampaikan, di antaranya dukungan kepada Satgas Antimafia Bola menangkap pelaku pengaturan skor.
Salah satu demonstran yang merupakan penyolan Bonek, Andi Peci dalam orasinya mendesak semua jajaran pengurus PSSI yang dianggapnya telah gagal memajukan sepak bola Indonesia. Andi Peci meminta mereka untuk mengundurkan diri, mengikuti jejak Edy Rahmayadi.
"Sepak bola kita sangat kronis dan kotor, sistemik dan mengakar. Hari ini kita mendengar Edy Rahmayadi telah mengundurkan diri dari Ketua Umum PSSI," kaya Andi Peci.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Bagaimana Edi Sudrajat menentang anak buahnya? 'Kita kan sudah ada jatah, Ris. Kok, kamu maunya yang keren, lain sendiri? Kayak selebriti saja kamu itu,' ujar Edi.
-
Kenapa PSSI melakukan PHK massal? 'Kami sedang menjalani transformasi. Hal ini tidak hanya melibatkan perubahan dari luar, tetapi juga harus diterapkan dalam organisasi itu sendiri,' kata Arya. 'Kami melakukan evaluasi dan kemudian melaksanakan pemutusan hubungan kerja,' tambahnya.
"Siapapun yang masih bercokol di PSSI, mereka yang sudah lama dan yang sudah gagal memajukan sepak bola Indonesia agar tahu diri mundur juga," ujarnya menambahkan.
Para suporter lantas menyebut satu per satu nama yang wajib ditangkap lantaran diduga terlibat dalam skandal pengaturan skor.
"Yang pertama harus ditangkap siapa? Jokdri (Joko Driyono, Plt Ketua Umum PSSI)," teriak suporter kompak.
Nama Lain yang Dituduh
Selanjutnya, setelah Jokdri, para suporter menyebut nama Iwan Budianto dan Ratu Tisha Destria yang juga mesti ditangkap lantaran terkait mafia pengaturan skor.
Belum ada keterangan resmi dari Jokdri, Iwan Budianto dan Ratu Tisha terkait tudingan suporter. Yang pasti, mereka meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Satgas Anti Mafia Bola di bawah pimpinan Krishna Mukti untuk menangkap ketiganya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen mantan Gubernur bintang tiga TNI dikepung suporter di Stadion.
Baca SelengkapnyaErick Thohir meminta PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) bertanggung jawab dan melakukan evaluasi total.Dia juga meminta PT LIB untuk segera mengusut.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyatakan akan melepaskan jabatannya jika kepercayaan terhadap dirinya hilang.
Baca SelengkapnyaPSSI mengecam aksi diskriminasi. Untuk itu, akan ada larangan bagi suporter yang melakukan diskriminasi dan anarkis.
Baca SelengkapnyaDwi menyatakan mundur dari proses pencalegan di PSI dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo melalui kelompok sukarelawan Ganjarian Spartan.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi juru gedor Timnas AMIN, Edy Rahmayadi diketahui bukan orang baru di kancah politik nasional.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi menilai Eddy Santana tidak mengikuti putusan partai yang telah mengusung Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaPemain Timnas Indonesia yang bermain di berbagai klub di dalam negeri maupun di negara lain harus merasa bangga.
Baca SelengkapnyaPihak manajemen resmi memberhentikan Chairul Basalamah dan Arizal Perdana Putra dari posisi mereka, mengikuti permintaan yang disampaikan oleh para pendukung.
Baca SelengkapnyaEffendi dianggap melanggar kode etik, disiplin hingga AD/ART karena mendukung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya