Tendang bola ke arah Thailand, Lestaluhu panen pujian rakyat RI

Merdeka.com - Jelang menit-menit akhir, pertandingan leg kedua Final Piala AFF yang berakhir dengan kemenangan Thailand dengan skor 2-1 berlangsung memanas. Indonesia yang tengah mengejar ketertinggalan terus berupaya menekan barisan pertahanan Tim Gajah Putih, julukan Timnas Thailand.

Tepat di menit ke-90+4, bek kiri Timnas Indonesia Abduh Lestahulu langsung menjadi pusat perhatian. Dia menendang bola ke arah bangku cadangan yang dihuni official dan pemain Thailand, gara-gara itu dia pun dikartu merah.

Ulah Abduh ini bukan tanpa sebab, dia emosi karena para pemain Thailand bertindak tidak profesional. Bukannya memberikan bola yang keluar dari arena pertandingan, tapi malah mencoba mengulur-ulur waktu, dan bartu dilempar saat Abduh berjalan menjauhi bangku cadangan.

"Kami lagi kejar gol tapi pemain mereka mengulur waktu," ujar Abduh beberapa saat setelah pertandingan di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12).

Meski berbuat salah, namun netizen justru memandang sebaliknya. Tidak sedikit yang mengapresiasi Abduh walaupun harus diusir dari lapangan.

"Bola keluar ditahan-tahan, minta bola malah enggak dikasih, pas udah jauh baru dilempar. Wajar emosi #abduhlestaluhu enggak apa-apa. SEMANGAT," tulis ‏seorang netizen.

"Tendangan pinalti #AbduhLestaluhu ke bench Thailand adalah momen sejarah yang perlu dicatat untuk anak cucu, bela harga diri bangsa di tanah negara asing," sahut yang lain.

"Paling keren adalah tendangan pinalti Abduh Lestaluhu ke bench Thailand mangstab!!! #timnas #AbduhLestaluhu."

Sementara itu, wasit asal Indonesia, Thoriq Alkatiri, mengaku bisa memahami mengapa Abduh Lestaluhu terprovokasi oleh pihak Thailand. Hanya saja, dia juga menyatakan aksi bek tim nasional Indonesia itu salah, tak berfaedah, dan malah merugikan timnas sendiri.

"Untuk Abduh saya pikir wajar dia terprovokasi karena ulah dari pemain cadangan Thailand. Cuma sedikit disayangkan karena kejadian itu permainan menjadi terhenti beberapa saat. Ketika memasuki injury time, masa akhir permainan ketika tim dalam keadaan tertinggal, dalam konsentrasi untuk menciptakan gol," ujar Thoriq seperti dikutip dari Bola.net, Minggu (18/12).

Ya, meski Indonesia gagal merengkuh gelar juara pertamanya di tingkat Asia Tenggara, namun Boaz Solossa dan kawan-kawan tetap pahlawan di hati penggemar sepakbola Indonesia.