112 Ribu Warga Sumut Terima Sertifikat Tanah dari Presiden, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memberikan 112 ribu sertifikat tanah kepada warga Sumatra Utara. Pemberian tersebut dilaksanakan secara luring di Istana Negara, Jakarta Pusat dan secara daring di 33 provinsi yang ada di Indonesia.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi didampingi oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak juga mengikuti prosesi penyerahan sertifikat tanah dari Presiden Joko Widodo di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman, Nomor 41, Medan. Kegiatan itu disaksikan langsung oleh ratusan masyarakat dari sejumlah daerah di Sumatra Utara yang menerima sertifikat.
Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengatakan dari 1,5 juta sertifikat tanah yang dibagikan oleh Presiden Joko Widodo, Sumut kebagian sebesar 112 ribu. Untuk tahun 2023, ada 150 ribu yang harus dibagikan kepada masyarakat.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Apa manfaat dari program Jokowi untuk sertifikasi tanah? Dulu sertifikasi tanah yang awalnya hanya 500 ribu pertahun, sekarang jadi 7 juta per tahun. Naiknya bukan lagi seratus persen tapi ribuan persen,' kata Raja Juli.
-
Bagaimana Jokowi meningkatkan sertifikasi tanah? Presiden Jokowi mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Rakyat tidak perlu lagi mengalami antrian panjang untuk mendapatkan sertifikat tanah.
-
Kenapa Jokowi meresmikan bangunan di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya.'Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid,' kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di Sulbar? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan rekonstruksi 147 bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 2021 silam.
-
Kenapa Raja Juli Antoni menyerahkan sertifikat tanah? Raja Juli mengatakan, pihaknya akan terus berupaya membantu masyarakat dalam proses sertifikasi secara maksimal. Menurutnya, hal tersebut merupakan pesan Presiden Jokowi guna melakukan percepatan sertifikasi tanah.
Menyelesaikan Konflik
Pemberian sertifikat kepada masyarakat Sumatra Utara ini akan menyelesaikan permasalahan sertifikasi tanah yang selama ini banyak menyulitkan dan menyebabkan konflik.
Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menambahkan bahwa pemberian sertifikat tanah kepada masyarakat ini akan menyertai 3 hal, yaitu keadilan, manfaat, dan kepastian. Maka konflik agraria selama ini bisa berkurang seiring berjalannya program sertifikasi tanah.
"Kalau dulu bisa banyak sertifikat muncul. Sekarang kita berharap tidak ada kejadian (masalah sertifikat) muncul kembali. Karena tanah itu diperoleh melalui dengan cara membeli, warisan, atau dengan cara menyerobot tanah. Maka dari itu kita harus pastikan tidak ada tindak pemalsuan sertifikat," imbauan Edy Rahmayadi kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN), dikutip dari infosumut.id (1/12).
Berantas Mafia Tanah
Di kesempatan yang sama, orang nomor satu di Sumatra Utara itu memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah membantu menangani kasus-kasus mafia tanah.
Dalam masalah sertifikat pertanahan, pihak kepolisian selalu menang dalam perkara hukum. Namun belakangan ini, sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus masalah pertanahan dan oknum mafia tanah.
"Kalau sudah ada sertifikat, nanti akan ada warisan yang ditinggalkan dan surat-suratnya sudah jelas. Tidak lagi menjadi bahan keributan," kata Edy Rahmayadi, dikutip dari infosumut (1/12).
Tanda Hukum Penting
Pemberian 112 ribu sertifikat tanah kepada warga Sumut akan terdiri dari redistribusi tanah dan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Pada kegiatan ini juga diwakilkan dari masyarakat yang berada di Kota Medan, Binjai, Deliserdang, dan Langkat.
Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN), Askani, mengatakan, program PTSL mewajibkan masyarakat pajak perolehan tanah. Namun dalam praktiknya di lapangan, masyarakat memiliki kemampuan membayar yang berbeda-beda, apalagi nominalnya yang mencapai 1 juta rupiah.
"Kalau ini bisa dibebaskan, kegiatan PTSL ini bisa cepat dan masyarakat terbantu," terang Kepala Kanwil BPN, Askani.
Pemberian sertifikat oleh Presiden ini merupakan tanda hak hukum yang sangat penting. Karena menyangkut kelangsungan hidup masyarakat dan menghindari konflik pertanahan yang ada selama ini. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo bersama Kementerian ATR/BPN menyerahkan 10.323 sertipikat tanah program Redistribusi Tanah untuk rakyat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan bahwa sertipikat tanah merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah.
Baca SelengkapnyaTotal sertifikat tanah yang diserahkan kepada penerima di Banyuwangi mencapai 10.323.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca Selengkapnya"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaSertifikat yang diterima oleh masyarakat menjadi tanda bukti hak kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah terdaftar sebanyak 110 juta bidang tanah, dan 90 juta bidang diantaranya telah bersertifikat.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan ini Jokowi dan Hadi menyerahkan 4.000 sertifikat tanah kepada warga.
Baca SelengkapnyaProgram Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) digulirkan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaRaja Juli berpesan supaya masyarakat dapat menggunakan sertifikat tersebut dengan bijak.
Baca SelengkapnyaSertifikasi tanah wakaf era kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil mensertifikasi sebanyak 151.749 bidang.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto memastikan PTSL berjalan sesuai aturan dan bebas dari pungutan liar (pungli).
Baca Selengkapnya