4 Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan saat Stres Menurut Psikolog

Merdeka.com - Saat kamu stres dengan tuntutan pekerjaan atau kehidupan rumah, akan terasa berlebihan dan kontraproduktif untuk menambahkan kegiatan lain ke daftar rutinitas harianmu. Kamu mungkin merasa tidak punya waktu untuk berolahraga, tetapi olahraga bisa menjadi salah satu alat paling ampuh untuk melawan stres dalam menyelesaikan semuanya.

"Stres adalah kombinasi dari kecemasan, ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan depresi rasa sakit yang ditahan di dalam. Olahraga adalah jalan keluar untuk melepaskan ketegangan itu," kata psikolog olahraga Jarrod Spencer, PhD seperti yang dilansir dari Live Strong.

"Bagi banyak orang, saat mereka berolahraga, mereka mengeluarkan tekanan emosional dari tubuh," kata Spencer. "Olahraga membuat pikiranmu bekerja dan memproses informasi pada tingkat yang sangat tinggi."

Bagian terbaiknya adalah bahwa kamu tidak harus berkomitmen pada rutinitas latihan intensitas tinggi untuk mendapatkan hasil yang positif. Kamu bisa memulai dengan lambat.Secara bertahap bangunlah rencana kebugaran yang sesuai untukmu dan masuk akal dengan pemicu stres yang sedang kamu jalani.

"Latihan adalah tentang pertukaran energi," kata Spencer. "Buat setengah jam atau jam untuk dirimu sendiri setiap hari dan berkomitmenlah untuk itu."

Tetaplah sekonsisten mungkin, tambahnya. "Konsistensi dalam segala hal sangat penting, dan itu benar dengan olahraga dan bagaimana hal itu membantu [dengan stres]."

Ia merekomendasikan empat jenis olahraga yang bisa dijadikan batu loncatan untuk meningkatkan gerakan dan mengurangi stres.

Berikut jenis olahraga yang bisa kamu pertimbangkan untuk dilakukan guna mengatasi stres menurut psikolog dilansir dari Live Strong:

1. Peregangan

healthline.com

Stres dapat membebani ototmu, apakah dalam bentuk ketegangan leher dan bahu saat membungkuk di atas laptop selama hari kerja yang sibuk atau mengatupkan rahang saat mengobrol serius dengan orang yang kamu cintai.

Ketika kamu melepaskan sebagian dari ketegangan otot fisik ini melalui peregangan, kamu mungkin juga akan merasakan lebih sedikit tekanan emosional, menurut American Council for Exercise. 

Lebih baik lagi, kamu bisa menuai manfaatnya hanya dengan melakukan peregangan selama 10 menit, tiga hingga empat kali seminggu, menurut Harvard Health Publishing.

Mulailah dengan area tubuh yang terasa kencang. Jika itu terjadi di mana-mana, fokuslah pada bahu, leher, betis, paha belakang, dan fleksor pinggul, tempat umum untuk menahan ketegangan.

2. Yoga

©2020 Merdeka.com

Jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres selanjutnya adalah yoga. Praktik kuno yoga, terkenal untuk menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental dan emosional, belum lagi kekuatan dan keseimbangan, menurut Pusat Kesehatan Pelengkap dan Integratif Nasional.

Sementara orang telah berlatih yoga selama ribuan tahun, sains baru-baru ini mulai meneliti manfaat kesehatannya lebih dekat.

Misalnya, dalam studi Februari 2018 terhadap sekelompok kecil wanita di International Journal of Preventative Medicine, berlatih yoga tiga kali seminggu selama empat minggu menghilangkan stres dan memperbaiki suasana hati.

Jika kamu baru mengenal yoga, kamu dapat memulai dengan video ikuti secara online, kata Spencer. Jelajahi berbagai jenis yoga, seperti Hatha, Ashtanga atau Vinyasa, sampai menemukan gaya dan rutinitas yang paling kamu nikmati.

3. Berjalan

©Shutterstock.com

Berjalan adalah salah satu olahraga yang paling hemat biaya, mudah diakses, dan menghilangkan stres, juga dapat memperkuat ototmu serta meningkatkan kebugaran kardiovaskular pada saat yang bersamaan.

Dalam studi Mei 2018 di Behavioral Sciences, berjalan kaki mengurangi kadar hormon kortisol terkait stres dan meningkatkan cara orang merasakan stres emosional mereka sendiri, terutama jika mereka berjalan di alam.

Dalam  melakukan jenis olahraga untuk menghilangkan stres ini, yang kamu butuhkan hanyalah sepatu dan pakaian yang nyaman. Kemudian, cari jalan setapak, taman, atau jalur pendakian terdekat. Secara bertahap tingkatkan kecepatanmu dan seberapa jauh kamu berjalan seiring waktu.

4. Lari

shutterstock

Selama masa stres, kamu mungkin berharap bisa lari dari masalahmu. Ternyata, sains mendukung lari untuk mengurangi stres.

Jenis olahraga seperti lari melepaskan zat kimia otak yang menenangkan dan merilekskan, oleh sebab itu dikatakan "runner's high", menurut Harvard Health Publishing.

"Orang yang berlari mengatakan bahwa mereka melakukan pemikiran terbaik mereka menjernihkan pikiran saat mereka berlari," kata Spencer.

Jika kamu baru dalam berlari atau sudah lama tidak berolahraga, minta persetujuan dari penyedia layanan kesehatanmu, lalu tetapkan tujuan yang realistis. Kamu mungkin ingin merasa nyaman dengan jalan cepat terlebih dahulu sebelum pindah ke periode bergantian antara berjalan dan joging.

Belilah sepatu lari yang bagus dan tingkatkan kecepatan serta jarak secara bertahap. (mdk/amd)