40 Rekannya Isoman, Begini Curhat Pilu Nakes di Labura Minta Warga Patuhi Prokes
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir membuat tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatra Utara (Sumut) banyak yang terpapar Covid-19.
Curhatan salah seorang pegawai rumah sakit tersebut viral di media sosial, setelah diunggah oleh Facebook bernama Rismah Munthe dan diunggah kembali di akun Instagram @laburaku pada Sabtu (7/8).
Dalam unggahannya itu, nakes tersebut mengatakan jika ada sebanyak 40 orang rekannya di RSUD Aek Kanopan sedang isolasi mandiri (isoman) lantaran terpapar Covid-19. Ia meminta maaf jika masyarakat merasa terganggu atas pelayanan rumah sakit yang tidak maksimal karena hal tersebut.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Siapa yang ajak warga Cianjur peduli demam berdarah? Relawan Ganjar Pranowo Ajak Warga Cianjur Peduli Pencegahan Demam Berdarah
-
Apa pesan Ipuk untuk tenaga kesehatan Banyuwangi? Berikan pelayanan yang baik. Jangan sampai muncul keluhan pelayanan buruk karena tidak ramah atau pun pelayanannya lama. Mari sama-sama berbenah, berkomitmen membangun Banyuwangi lebih baik lagi.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
"Mohon maaf kami dari seluruh sivitas RSUD Aek Kanopan jika saat datang berobat ada beberapa layanan kami yang terganggu, ditutup pelayanan nya di karenakan minggu ini 40 orang SDM kami sedang di isolasi mandiri, ada yang di rawat inap karena terpapar covid-19," tulisnya di unggahan itu.
Di unggahan itu Ia juga meminta agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan.
Minta Maysarakat Patuh Protokol Kesehatan
Instagram/@laburaku ©2021 Merdeka.com
Dengan kondisi pilu yang terjadi pada rekan-rekannya, Rismah pun meminta agar masyarakat, khususnya di Labura agar patuh pada protokol kesehatan. Ia mengaku jika nakes sudah tidak kuat lagi untuk menangani pasien Covid-19.
"Untuk masyarakat Labura mohon sangat agar patuhlah pada protokol kesehatan jika sudah sakit dan terinfeksi, lalu kami nakes yang melayani sudah tidak kuat lagi. Maka siapa yang merawat dan mengobati lagi. Jadi teruslah....pedulilah....pada dirimu, keluargamu, sahabatmu dan orang-orang yang ada di sekitarmu," tulisnya.
Mohon Doa untuk Kesembuhan Nakes
Selain meminta masyarakat agar patuh protokol kesehatan, Ia juga meminta jika ada warga yang sedang isolasi mandiri untuk tidak bepergian agar tidak menularkan ke orang lain. "Jika sedang di isolasi mandiri tolong jangan bepergian lagi patuhi aturan isoman dengan benar. Mungkin kamu tidak merasa apa-apa.. tapi orang yang kamu paparkan tidak semua kuat seperti kamu..." tulisnya. Ia juga meminta doa dari masyarakat dan warganet untuk mendoakan kesembuhan para nakes di RSUD Aek Kanopan agar bisa segera kembali bertugas kembali."Mohon doa dari semuanya agar SDM RSUD Aek Kanopan lekas sembuh, dan bisa beraktivitas," pintanya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaWarga terjangkit monkeypox tersebut telah ditangani dan menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai kualitas udara di Jakarta telah mencapai tingkat yang membahayakan.
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca Selengkapnya