5 Keutamaan Zakat Fitrah dan Awal Mula Sejarahnya di Zaman Nabi Muhammad SAW
Merdeka.com - Membayar zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Hal itu sering dianggap sebagai salah satu bentuk amal yang paling penting dan dari sudut pandang ekonomi, zakat telah terbukti menjadi cara ideal di mana kesetaraan ekonomi dapat dipertahankan dalam masyarakat.
Seperti semua praktik Islam yang lainnya yang diharuskan dilakukan umat Islam, zakat juga memiliki sejarah khusus yang tertanam pada zaman Nabi Muhammad (SAW).
Untuk memahami gravitasi dari praktik yang sangat besar ini, penting bagi kita untuk memahami keadaan historis tempat praktik itu muncul.
-
Apa itu zakat? Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat artinya bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.
-
Kenapa zakat penting buat umat Islam? Zakat sendiri termasuk dalam rukum Islam, dan menempati urutan ketiga setelah syahadat serta sholat. Maka dari itu, kedudukan zakat begitu penting dalam Islam.
-
Apa itu zakat fitrah? Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada akhir bulan Ramadan atau menjelang hari raya Idulfitri. Zakat fitrah dikeluarkan sebagai bentuk kepedulian kepada sesama dan sebagai sarana untuk membersihkan diri.
-
Kenapa zakat fitrah diwajibkan? Kewajiban membayar zakat fitrah didasari atas hadits Rasulullah yang artinya:'Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah (pada bulan Ramadhan kepada setiap manusia)' (HR Bukhari Muslim)'Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah bulan Ramadhan sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas setiap muslim merdeka atau hamba sahaya laki-laki atau perempuan' (HR. Bukhari Muslim).
-
Apa yang dimaksud dengan zakat fitrah? Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam setiap tahunnya, terutama saat bulan Ramadan menjelang Idulfitri.
Berikut awal mulai sejarah zakat dan keutamaan zakat yang dirangkum dari berbagai sumber yang wajib diketahui dan dipahami umat islam:
Zakat Sebelum Kedatangan Islam
Sejarah zakat sama dengan sejarah salat. Jelas dari Alquran bahwa seperti salat, arahannya selalu ada dalam syariah para nabi sebelumnya.
Ketika Yang Mahakuasa meminta kaum Muslim untuk membayarnya, itu bukanlah sesuatu yang tidak mereka ketahui.
Semua pengikut agama Ibrahim (AS) sepenuhnya menyadari hal itu. Karena alasan inilah Surah Al-Ma'arij (70:25) menggambarkannya sebagai "Hak yang ditentukan."
Jadi itu merupakan bagian sunnah yang sudah ada sebelumnya, yang ketika masa Nabi Muhammad SAW mengalami perkembangan dan kemudian ditegakkan atas perintah Allah SWT.
Al-Qur'an memberikan contoh dalam beberapa ayat yang memberi tahu kita bagaimana zakat dikenakan pada para nabi sebelumnya. Sebagai contoh:
Zakat Nabi Ismail (AS): Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk mengerjakan salat dan menunaikan zakat; dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya. [Surah Mariam 19: 54-55]
Zakat orang Yahudi: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” [Surat Al-Baqarah 2:83]
Zakat kepada keturunan Nabi Ishaaq (AS) dan Nabi Yacob (AS): Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah.” [Surah Al-Anbiyaa 21:73]
Zakat Nabi Isa (AS): “Dia berkata: Saya adalah hamba Allah. Dia telah memberi saya Kitab Suci dan telah menunjuk saya seorang Nabi. Dan telah membuatku diberkati di mana pun aku berada dan telah memerintahkan kepadaku salat dan zakat selama aku masih hidup. ” [Surat Maryam 19: 30-31]
Zakat di Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah menunjukkan bahwa banyak nabi sebelum Nabi Muhammad (SAW) juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk mematuhi prinsip-prinsip zakat. Ini juga menunjukkan bahwa ide-ide tentang zakat secara bertahap diperkenalkan ke masyarakat selama masa Nabi Muhammad (SAW).
Awalnya, zakat dijadikan sebagai praktik opsional di mana para Sahabat (RA) diberitahu bahwa mereka dapat membayar zakat untuk menyenangkan Allah (SWT). Namun kemudian, zakat ditetapkan sebagai kewajiban dan umat Islam harus membayarnya jika mereka memiliki kekayaan yang melebihi jumlah tertentu.
Selama masa Nabi Muhammad (SAW), zakat dikumpulkan dan didistribusikan oleh negara, maka warga negara akan mengumpulkan zakat selama waktu itu, kemudian akan mendistribusikannya di antara mereka yang memenuhi syarat untuk menerimanya.
Nabi Muhammad (SAW) berulang kali menyebutkan berkah luar biasa dari zakat kepada para Sahabat (RA) dan Sahabat (RA) akan berusaha keras untuk memastikan bahwa mereka mematuhi salah satu dari lima prinsip utama menjadi seorang Muslim.
Nabi Muhammad (SAW) berkata: Seorang pria yang memberikan dirham sebagai shadaqah (amal) selama hidupnya lebih baik daripada memberikan seratus dirham sebagai shadaqah (amal) pada saat kematiannya. ( Abu Dawud: 2866 ).
Al-Quran tidak memberikan definisi kekayaan yang dapat ditagih zakat, kecuali dalam beberapa kasus, hanya prinsip-prinsip umum yang diberikan tanpa perincian, misalnya:
1) Emas dan Perak: “Dan ada orang-orang yang menimbun emas dan perak dan tidak membelanjakannya di jalan Allah. Umumkan kepada mereka hukuman yang paling menyedihkan." (Surah Al-Taubah 9:34)
2) Tanaman dan Buah: “Makanlah buahnya pada musimnya, tetapi berikanlah iuran yang sesuai pada hari panen dikumpulkan.” (QS al-An'aam 6: 141)
3) Penghasilan dari Perdagangan: “Hai orang-orang yang beriman, berikanlah hal-hal baik yang kamu dapatkan.” (Surat Al-Baqarah 2: 267)
4) Kekayaan dari bawah bumi: "Dan dari apa yang telah kami hasilkan bagimu dari bumi." (Surat Al-Baqarah 2: 267)
Lebih jauh, Al-Quran menyebutkan zakat secara umum dan kata amwal (yaitu harta atau kekayaan atau penghasilan) digunakan seperti dalam ayat,
"Dari kekayaan mereka mengambil sedekah dengan demikian memurnikan dan menguduskan mereka." (Surah Al-Taubah 9: 103)
dan, "Dalam kekayaan dan harta mereka adalah hak orang miskin, pengemis dan dia yang dirampas." (Surah Al-Dhareyat 51:19)
Sunnah Nabi Muhammad (saw) memberi kita, melalui contoh dan arahan, serta rincian perintah Alquran yang umum dan mengubah aksioma teoretis Alquran menjadi kenyataan yang hidup.
Nabi Muhammad (saw) adalah orang yang paling tahu tentang apa yang Allah tetapkan dan dengan demikian sunnah memberi kita spesifikasi terperinci tentang jenis-jenis kekayaan zakat, pengecualian minimum dari masing-masing dari mereka dan tarif yang berlaku. Sunnah juga memberikan rincian kategori orang yang harus menerima zakat.
Mungkin salah satu insiden paling ikonik tentang zakat adalah ketika, pada masa pemerintahan Sultan Ottoman, Mehmed II, umat Islam akan menghabiskan berjam-jam dan melakukan perjalanan bermil-mil untuk mencari seseorang untuk diberikan zakat.
Pada akhirnya, mereka biasanya akan menggantung zakat mereka di pohon dan berharap seseorang untuk mengambilnya dari sana, karena distribusi pendapatan yang sempurna yang dicapai oleh para Sahabat (RA) dengan mengikuti bimbingan Nabi Muhammad (SAW).
Ini menunjukkan bagaimana Islam tidak hanya tentang seperangkat ritual, tetapi juga tentang seluruh cara hidup yang menempatkan dirinya dalam mengembangkan ekonomi, dan sosial.
5 Keutamaan Zakat Fitrah
Berikut 5 keutamaan zakat yang wajib diketahui umat muslim, salah satunya menyempurnakan iman dan telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai macam sumber:
Menyempurnakan Iman
Berzakat kepada mereka yang membutuhkan merupakan salah satu pilar agama Islam. Setiap muslim pasti berusaha melaksanakan amalan ini dengan tujuan melengkapi kewajiban yang diamanatkan agamanya.
Menghapus Dosa
Berbuat kebaikan dapat menambah pahala dan mengurangi dosa kita, atau bahkan menghapusnya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Amal memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasaai).
Membersihkan Hati dan Diri
Dengan membayar zakat, muslim telah masuk ke dalam kelompok orang dermawan dan memisahkan diri dari kelompok orang-orang kikir.
Alasannya, jika seseorang sudah terbiasa memberi dalam bentuk apapun, seperti pengetahuan, uang, atau kebaikan, dirinya akan merasa lebih lengkap ketika telah memberikan sesuatu yang berarti untuk orang lain
Menjaga Kesetaraan
Berzakat membantu untuk menjaga kesetaraan antara si miskin dan si kaya agar tidak semakin senjang. Ketika seluruh masyarakat memanfaatkan ini, konflik kelas dapat dikurangi untuk menjaga keseimbangan.
Zakat Memberi Lebih
Dengan mengeluarkan zakat, seseorang diyakini akan mendapatkan rezeki lebih. Zakat berarti proliferasi, atau pertumbuhan. Jadi ketika kamu memberikan zakat, maka penghasilan kamu akan meningkat. (mdk/amd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hikmah zakat bagi umat Islam yang penting untuk diketahui, salah satunya sebagai wujud syukur.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan niat doa zakat fitrah dengan benar.
Baca SelengkapnyaZakat Fitrah memiliki tujuan utama untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaDalam Islam, membayar zakat fitrah adalah bagian dari amalan yang sangat dianjurkan, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum tentang doa bayar zakat fitrah untuk diri sendiri dan keluarga, lengkap dengan tata caranya.
Baca SelengkapnyaZakat menjadi hal yang penting dalam Islam. Saking pentingnya, ia termasuk dalam salah satu rukun Islam yang keempat.
Baca SelengkapnyaDoa mengeluarkan zakat fitrah ini adalah bacaan niat sebelum kita berzakat. Sama seperti ibadah lainnya, niat memiliki peran penting saat kita ingin berzakat.
Baca SelengkapnyaTidak hanya orang yang membayar zakat, penerima zakat juga dianjurkan untuk membaca doa tersendiri.
Baca SelengkapnyaZakat fitrah bertujuan untuk membersihkan jiwa dan menyucikan harta, serta solidaritas sosial muslim.
Baca SelengkapnyaSurat At Taubah ayat 60 dalam Al-Qur’an mengandung petunjuk yang sangat penting tentang distribusi zakat, salah satu pilar utama dalam Islam.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan doa niat zakat fitrah untuk diri sendiri hingga keluarga yang diwakilkan.
Baca Selengkapnya