5 Tersangka Masih Dicari, Ini Fakta Perkembangan Kasus Penembakan Polisi di Medan
Merdeka.com - Personel Sat Reskrim Polrestabes Medan masih memburu lima orang tersangka penembakan terhadap seorang anggota Polri bernama Aiptu Robinson Silaban. Peristiwa penembakan terjadi pada Selasa (27/10) lalu.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Rico Sunarko pada Selasa (3/11) mengatakan, kelima tersangka saat ini masuk daftar pencarian orang. Sejauh ini Sat Reskrim telah mengamankan tersangka utama, yakni K (45), yang diketahui merupakan anggota Brimob yang dipecat pada 1999.
Hasil pemeriksaan awal, jelas Kapolrestabes, pelaku adalah warga Kompleks Lapangan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Pelaku mendapat perintah dari NN yang kini telah diamankan untuk mencari K dan I.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Tersangka utama K, diamankan oleh petugas di Sampali. Ia pun ditembak di kaki karena saat melakukan pengembangan, tersangka mencoba merampas senjata petugas.
Melansir dari ANTARA, berikut fakta perkembangan kasus penembakan polisi di Medan.
Tersangka K Bantah Rampas Senjata Petugas
©2020 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah
Dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Selasa (3/11), tersangka K membantah dirinya mencoba merampas senjata milik petugas saat pengembangan kasus. Ia terus membantah berulang kali sembari diboyong ke ruang tahanan.
Penembakan terhadap kaki tersangka ini juga sempat mendapat protes dari seseorang dengan akun Adinda Putri Nur Az-Zahra. Perempuan yang mengaku sebagai istrinya ini memposting foto K yang diperban kedua kakinya. Ia mempertanyakan penembakan terhadap suaminya, padahal pria itu sudah menyerahkan diri.
Sempat Berniat Menghabisi Korban
Dalam konferensi pers tersebut, pelaku juga mengakui kalau sempat ingin menghabisi korban. Kronologinya, Ia bersama kelima pelaku lainnya (yang DPO) datang ke sebuah bengkel di Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Sunggal, Kota Medan.Setelah tiba di lokasi, pelaku dengan lima orang rekannya langsung mengacak-acak bengkel sambil mencari K dan I. Korban saat itu berada di lokasi, mengingatkan tersangka, namun para pelaku tidak mengindahkannya.Kemudian, korban memberikan tembakan ke arah bawah. Pelaku mendekati dan memukul korban dengan double stic, sehingga senjatanya terjatuh. Lalu tersangka mengambil senjata itu dan menembak korban ke bagian rusuk kiri dan mengenai paru-paru.Tersangka sempat berniat akan menghabisi korban dengan menembak kepalanya. Namun senjata yang dirampas pelaku macet, dan mereka meninggalkan korban.
Korban Masih Dirawat di Rumah Sakit
Sementara itu, korban Aiptu Robinson Silaban yang ditembak telah menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada beberapa waktu lalu. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Medan Kombes Antonius Ginting pada Kamis (29/10) menyebutkan bahwa kondisi Aiptu Robinson sudah membaik. "Sudah baik. Sudah dioperasi oleh dokter bedah digestif," katanya.Hingga saat ini, Aiptu Robinson masih dalam perawatan guna pemulihan. "Sekarang dirawat di ICU, menunggu penyembuhan," lanjutnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengatakan, saat ini tersangka sedang menjalani pemeriksaan untuk pidana umumnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Sumbar agar AKP Dadang dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan, sejumlah saksi diperiksa penyidik Propam Polda Sumbar terkait insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaImbauan itu disampaikan TKN Prabowo-Gibran karena mulai beredar motif tersangka menembak Muarah karena perbedaan afiliasi politik.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah yang juga pejabat di polres tersebut
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca Selengkapnya