8 Fakta David NOAH Dilaporkan Terkait Dugaan Penipuan dan Penggelapan Dana

Merdeka.com - Keyboardis musisi Tanah Air, David NOAH menjadi sorotan publik. Pria 40 tahun ini baru saja dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan dana senilai Rp1,1 miliar. Ia dilaporkan oleh seorang yang diduga teman dekatnya, bernama Lina Yunita.

Kamis (5/8) kemarin, laporan tersebut sudah terdaftar dengan nomor LP/B/3761/VII/2021/SPKT Polda Metro Jaya. Devi Waluyo selaku kuasa hukum Lina Yunita membeberkan kronologi penipuan dan penggelapan dana yang menimpa kliennya.

Berikut beberapa fakta-fakta David NOAH dilaporkan terkait dugaan penipuan dan penggelapan dana.

Penggelapan Dana Sebesar Rp1,1 Miliar

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

Beberapa waktu yang lalu, beredar kabar salah satu personel band NOAH, David, melakukan penipuan dan penggelapan dana sebesar Rp1,1 miliar. Kombes Pol Yusri Yunus selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya membenarkan pernyataan tersebut.

"Untuk jaminan (talangan dana itu) cek tunai. Dengan jaminan dua lembar cek tunai. (pelapor) percaya akhirnya diberikan uang Rp 1,15 miliar. Terlapornya itu pertama DK, kemudian yang kedua YS," ujar Yusri dilansir dari Fimela.com.

Awal Mula Kejadian

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

Devi Waluyo selaku kuasa hukum pelapor, membeberkan kronologi awal saat David NOAH meminta dana talangan untuk usahanya. Lina menyetujui dan memberikan bantuan kepada David, yang juga teman dekatnya itu.

"Kasus ini bermula dari saudara David meminta dana talangan kepada klien saya. Alasannya untuk bisnisnya," katanya.

Rencana Mendirikan Perusahaan

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

Bantuan dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk mendirikan sebuah perusahaan. Devi juga menjelaskan bahwa David juga menyerahkan beberapa bukti berupa foto-foto proyek, kontrak ketiga, dan juga statusnya sebagai direksi di perusahaan tersebut.

"Lalu, klien saya karena pertemanan baik dan teryakinkan dengan dia sebagai direksi di perusahaannya itu, juga ada bukti foto-foto proyek, juga ada bukti kontrak ketiga, dan lainnya, akhirnya menyerahkan sejumlah uang, ditransfer," papar Devi Waluyo.

Cek Jaminan

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

Setelah uang senilai Rp1,1 M itu diserahkan, Lina diberikan cek jaminan. Dengan tujuan, sebagai jaminan apabila nantinya David belum bisa mengembalikan uang talangan tersebut.

"Total itu Rp1,1 miliar. Lalu mereka dari pihaknya David dan kawan-kawan menyerahkan jaminan cek," tutur Devi.

Kesepakatan Tenggang Waktu

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

Keduanya juga sudah membuat kesepakatan terkait deadline pengembalian uang. Namun, Lina dibuat kecewa karena rekening yang dimaksud sudah ditutup, sehingga ia tak bisa mencairkan cek.

"Ternyata setelah tenggat waktu yang telah ditentukan untuk dikembalikan, tidak bisa mengembalikan sesuai apa yang diperjanjikan, ternyata cek itu pada saat mencoba kemarin dicairkan, tidak bisa dicairkan karena sudah close. Rekeningnya close," jelasnya.

Somasi yang Dilakukan Gagal

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

Melihat perlakuan tersebut, Lina melalui kuasa hukumnya juga sempat melayangkan somasi kepada David. Namun, somasi tersebut tidak diterima karena alamat rumah David NOAH salah dan ternyata David sudah pindah rumah sejak tahun 2020 silam.  

"Kita pernah kirim somasi ke (rumah) di Bandung, sesuai dengan perjanjian tapi sudah ada pemilik baru di sana. Jadi sudah pindah dari Oktober 2020 sudah pindah si David. Akhirnya kita terpaksa laporan," imbuh Devi.

David Menghilang

©2021 Merdeka.com/ Instagram @dorfel_dave

David dikatakan lari dari tanggung jawabnya. Ia tidak merespons dengan baik dan hanya bisa memberikan janji. Oleh karena itu, akhirnya keputusan untuk melaporkan kepada pihak berwajib pun dilakukan Lina.

"Ya dengan dia tidak datang ke Ibu Lina, dia tidak merespons, dia hanya berjanji-janji, ya berarti ngilang saja begitu," tutur Devi Waluyo.

Urusan Pribadi

©kapanlagi.com

Sementara itu, pihak label yang menaungi NOAH yakni Musica Studios mengatakan bahwa mereka tidak mau ikut campur terkait permasalahan tersebut. Menurut mereka, kejadian ini merupakan urusan pribadi personel.

"Kita satu bahasa ya, ini kan sebenernya urusan prbadi ya. Mungkin kalau dari sisi kita sih kita juga, belum bisa kasih komen apa-apa ya. Intinya ya kita pengen semuanya diselesaiin baik-baik dulu lah kedua belah pihak," tutur Gangsar, perwakilan Musica kepada awak media. (mdk/frd)