Banjir Bandang di Sungai Landak Tak Pengaruhi Wisata Bukit Lawang, Ini Faktanya
Merdeka.com - Belum lama ini, tepatnya pada Selasa (17/11) objek wisata Sungai Landak di Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut) diterjang banjir bandang yang diakibatkan curah hujan yang tinggi. Meski tak memakan korban jiwa, banjir bandang ini menyebabkan kawasan wisata Sungai Landak mengalami kerusakan cukup parah.
Sungai Landak yang letaknya berada di kawasan wisata Bukit Lawang, membuat peristiwa ini ditakutkan ikut berdampak pada wisata setempat. Mengingat Bukit Lawang yang selama ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan hingga mancanegara.
Namun, Camat Bahorok Dameka Putra Singarimbun pada Jumat (21/11) mengatakan, banjr bandang yang menerjang objek wisata Sungai Landak ini tidak mempengaruhi wisata Bukit Lawang dan wisata Batu Katak karena berbeda tempat dan beda desanya.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
-
Kenapa banjir bandang membuat jalan lumpuh? Banjir bandang tersebut menyebabkan air Sungai Tuntang meluap dan sejumlah jalan lumpuh tergenang banjir.
-
Kapan banjir bandang terjadi? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Aliran Sungainya Berbeda
Dameka mengatakan, Sungai Landak yang melintasi wisata Landak River dan Selang Pangeran ini berbeda aliran dengan sungai Bukit Lawang yang mengalir di obyek wisata Bukit Lawang. Sehingga saat kejadian banjir bandang di Sungai Landaks tidak berpengaruh dengan sungai Bukit Lawang.
"Hingga kini wisata Bukit Lawang Kecamatan Bahorok masih aktif dan tetap dibuka untuk melakukan kegiatan wisata dengan ketentuan tetap waspada mengingat curah hujan yang cukup tinggi saat ini dan tetap ikuti protokol kesehatan," katanya.
Diduga Akibat Pembalakan Liar
Sementara itu, Direktur Rumah Bahari Azhar Kasim pada Kamis (19/11) mengatakan, banjir bandang ini merupakan banjir bandang yang terbesar kedua, setelah puluhan tahun lalu juga terjadi di kawasan wisata Bukit Lawang. Diduga ada pembalakan liar di kawasan itu.
"Peristiwa banjir bandang Bahorok tentulah tak mengagetkan kita, karena diduga ada perlakuan yang salah di kawasan itu, kemungkinan ilegal logging dan pembalakan liar terhadap hutan di sana," jelasnya.
Pasalnya, selain lumpur kuning, kayu-kayu besar ikut hanyut, di mana kuat dugaan ada perambahan yang diabaikan dan dibiarkan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut sempat menimbulkan guncangan yang dirasakan beberapa saat di daerah Teor, Wakate dan Pulau Gorom, Kabupaten Seram.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang objek wisata air terjun Tumpak Sewu pada Rabu (30/1).
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaJalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi di atas panorama II Sitinjau Lauik pada Jumat (17/5/2024) siang,
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini tak lepas dari debit air di Bendungan Katulampa yang juga berkurang. Bahkan, tinggi aIr di Katulampa masih berada 0 cm sejak awal Juni 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaCurah hujan intensitas tinggi di kawasan Pegunungan Sukolilo menjadi menyebab banjir tersebut.
Baca Selengkapnya