Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantu Beri Modal Bibit, Pesantren di Sumut Dongkrak Perekonomian Warga Lewat Kopi

Bantu Beri Modal Bibit, Pesantren di Sumut Dongkrak Perekonomian Warga Lewat Kopi Bantu Beri Modal Bibit, Pesantren Ini DoBantu Beri Modal Bibit, Pesantren Ini Dongkrak Perekonomian . Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia adalah Sumatra Utara (Sumut). Di daerah ini, paling tidak ada 5 kopi arabika yang terkenal sampai ke seluruh Nusantara, bahkan manca negara.

Saat ini, yang sedang menjadi perhatian adalah Kopi Arabika Sipirok. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tengah memberikan perhatian lebih ke salah satu pesantren di Sumut, yakni Pesantren Darul Mursyid usai berhasil menyabet gelar tertinggi kategori green bean se-Sumut dari dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut.

Pesantren yang terletak di Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan ini sudah puluhan sejak tahun 1990-an menanam kopi di lahan di sekitar pesantren. Menariknya, pesantren ini ikut menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar dengan ikut mendorong warga menjadi petani kopi.

"Tahun 90-an udah nanam kopi arabika. Nah tapi kita tanam kopi untuk mengedukasi masyarakat. Supaya bagaimana mereka cara menanam kopi atau pun merawat kopi yang bagus," ujar Wakil Direktur Bidang Usaha Pesantren Darul Mursyid, Suryadi.

Melansir dari akun YouTube Info Sumut, berikut informasi selengkapnya.

Pesantren Beri Bibit dan Pupuk

bantu beri modal bibit pesantren ini dobantu beri modal bibit pesantren ini dongkrak perekonomian warga lewat kopingkrak perekonomian warga lewat kopi

Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com

Suryadi mengatakan, pesantren selama ini membantu masyarakat dengan memberikan bibit kopi untuk ditanam dan pupuk. Kemudian bibit itu mereka tanam di lahan-lahan milik warga.

"Masyarakat itu memiliki lahan, kemudian pesantren memberikan modal kerja, yang pertama itu adalah bibit yang kedua pupuk. Nah dari situ masyarakat diharap bisa menanam kopi sebanyak 300 batang. Dua tahun kemudian masyarakat sudah panen kopinya yang 300 batang, kemudian di tahun ketiganya itu kita tambah untuk 300 batang lagi. Sehingga masyarakat di sekitar pesantren ini paling tidak diharapkan memiliki satu hektar untuk satu rumah tangga," katanya.

Pesantren Beli Bibit dari Hasil Panen Warga

bantu beri modal bibit pesantren ini dobantu beri modal bibit pesantren ini dongkrak perekonomian warga lewat kopingkrak perekonomian warga lewat kopi

Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com

Pesantren biasanya membeli kopi dari hasil panen warga. Tak hanya itu, pihak pesantren juga ikut mengedukasi warga mulai dari awal penanaman hingga membedakan hasil panen yang baik dan kurang baik. "Kita harapkan ketika petani membawa hasil panen kopi itu ke pesantren, itu kita lihat dulu, misalnya ada yang hijau, ada yang kuning, itu kita ambil. Kita edukasi kalau yang hijau ini nanti diroasting, nanti warnanya pudar. Kemudian kita suruh coba, kita bandingkan antara yang merah dan hijau setelah diroasting itu kita makan. Jadi dari situ masyarakat tahu," ujar Suryadi.

Didukung Pemerintah

bantu beri modal bibit pesantren ini dobantu beri modal bibit pesantren ini dongkrak perekonomian warga lewat kopingkrak perekonomian warga lewat kopi

Akun YouTube Info Sumut ©2021 Merdeka.com

Lahan kopi yang dihasilkan Pesantren Darul Mursyid bersama warga ini mendapat dukungan dari pemerintah setempat. Kepala Dinas Perkebunan, Lies Handayani Siregar mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan bagaimana agar proses pasca panen dari lahan kopi di sekitar pesantren itu bisa diproses lebih baik. "Yang paling penting sekarang adalah bagaimana kita untuk penanganan pasca panennya. Nah pasca panen ini tentunya kita perlu alat dan fasilitas yang lain, salah satunya yang paling adalah rumah produksi," ujar Lies.Pihaknya nantinya akan membangun fasilitas rumah produksi agar para petani tidak bergantung pada cuaca dalam menanam kopi. "Nah rumah produksi nanti salah satunya kita perlu areal pengeringan yang cukup luas. Nah ini tentunya kalau sudah ada rumah pengeringan kita tidak tergantung lagi kalau cuaca hujan," lanjutnya. (mdk/far)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diberdayakan BRI, Bisnis Klaster Petani Salak Ini Melejit
Diberdayakan BRI, Bisnis Klaster Petani Salak Ini Melejit

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyelenggarakan Bazaar UMKM BRILiaN di Kantor Pusat BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).

Baca Selengkapnya
Menikmati Kopi Akar Wangi di Desa Wisata, Semakin Tumbuh dengan Program BRI 'Klasterku Hidupku'
Menikmati Kopi Akar Wangi di Desa Wisata, Semakin Tumbuh dengan Program BRI 'Klasterku Hidupku'

Adi menceritakan besarnya peranan BRI dalam mendorong Klaster Usaha Kopi Akar Wangi semakin berkembang hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi
Desa BRIlian Sambak Magelang Raih Proklim Lestari, Kopi Potorono Jadi Inspirasi

Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca Selengkapnya
Sensasi Menikmati Kopi Arabika di Lembah Sumbing-Sindoro, Jadi Penghangat di Tengah Dinginnya Udara Pegunungan
Sensasi Menikmati Kopi Arabika di Lembah Sumbing-Sindoro, Jadi Penghangat di Tengah Dinginnya Udara Pegunungan

Walaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.

Baca Selengkapnya
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren
Memperkuat Perekonomian Berbasis Pesantren

Rasio kewirausahaan nasional Indonesia saat ini tercatat berada di angka 3,47 persen dan ditargetkan setidaknya mencapai 12 persen pada 2045.

Baca Selengkapnya
Sempat Sakit dan Putus Sekolah, Pemuda Ini Nekat Bisnis Kopi dan Kini Tembus Pasar Dubai Hingga Prancis
Sempat Sakit dan Putus Sekolah, Pemuda Ini Nekat Bisnis Kopi dan Kini Tembus Pasar Dubai Hingga Prancis

Perjalanan hidup Slamet yang penuh rintangan menjadikannya sebagai salah satu sosok inspiratif, terutama bagi masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi.

Baca Selengkapnya
PT. Sarana Multi Infrastruktur Raih Merdeka Awards 2024 Berkat Program CSR Untuk Negeri
PT. Sarana Multi Infrastruktur Raih Merdeka Awards 2024 Berkat Program CSR Untuk Negeri

Apresiasi dari Merdeka.com merupakan materai penyemangat bagi PT. SMI untuk dapat berkolaborasi lebih baik bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
PNM Imbau Petani Kopi Tingkatkan Kualitas Ekspor karena Dilirik Dubes Italia
PNM Imbau Petani Kopi Tingkatkan Kualitas Ekspor karena Dilirik Dubes Italia

Kopi lokal Indonesia sudah banyak dilirik dan digemari masyarakat negara lain, sehingga penting untuk mempersiapkan diri.

Baca Selengkapnya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya

Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.

Baca Selengkapnya
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan
Kisah Sukses Deni Saputra Rintis Usaha Kopi, Modal Rp500.000 dan Kini Raup Omzet Rp50 Juta per Bulan

"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.

Baca Selengkapnya
Jurus Jitu PLN Indonesia Power Jaga Keandalan Pasokan Listrik PLTA Mrica
Jurus Jitu PLN Indonesia Power Jaga Keandalan Pasokan Listrik PLTA Mrica

PLN membangun kampung kopi konservasi untuk menjaga aliran Sungai yang digunakan memutar turbin dari erosi.

Baca Selengkapnya
Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara
Taktik Pemprov Sumsel Mengenalkan Kopi Lokal ke Mancanegara

Provinsi Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya