Batam Kewalahan Tampung Pekerja Migran, Mendagri Minta Sumut Siap Terima Kedatangan
Merdeka.com - Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Tanah Air menjelang Hari Raya Idul Fitri terus meningkat. Hal ini membuat pemerintah Kota Batam kewalahan untuk menampung para pahlawan devisa ini yang harus menjalani karantina sebelum kembali ke daerah masing-masing.
Terkait hal ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) dan Riau harus siap menerima kedatangan PMI ini apabila Batam sudah kesulitan menanganinya.
"Prinsipnya, kalau di sini sudah kesulitan menahan arus, bahkan perlu pengalihan arus juga, mereka harus siap," kata Mendagri Tito pada Sabtu (8/5), dilansir dari Antara.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas keberangkatan Pekerja Migran Indonesia? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kembali lepas Pekerja Migran Indonesia yang akan terbang berangkat ke Korea, Jerman, dan Taiwan, di eL Hotel Royale Gading Kirana, Jakarta Utara, Senin (4/3).
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Apa yang terjadi di Batam dan Tanjungpinang? Sebelumnya, sejumlah media di Kepulauan Riau memberitakan adanya informasi akan terjadi tsunami akibat aktivitas seismik pada Selasa (17/9) di Kota Batam dan Tanjungpinang, sehingga meresahkan masyarakat.
-
Bagaimana BP2MI membantu Pekerja Migran Indonesia? 'Saya sangat terkesan dan mengapresiasi pelepasan PMI hari ini. Di mana BP2MI sangat serius dan menjiwai bagaimana mewujudkan PMI legal yang memiliki dokumen lengkap,' tuntasnya.
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang baru mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
Sementara, hingga Sabtu (8/5), sebanyak 400 PMI tengah menjalankan karantina di sejumlah hotel di Dumai dan 3 rusun di Batam.
Batam Jadi Satu-satunya Pintu Masuk
Membludaknya PMI yang kembali ke Tanah Air melalui Batam, dikarenakan saat ini Batam menjadi satu-satunya pintu masuk kedatangan PMI dari Malaysia.
Adanya protokol kesehatan Covid-19 yang ketat yang harus dilalui PMI, seperti karantina dan tes usap PCR, membuat pemerintah setempat mulai kewalahan menanganinya.
Selain di Batam, di Tanjung Balai Asahan Sumut dan di Dumai Riau, terdapat pintu masuk kedatangan dari Malaysia. Namun saat ini ditutup karena kedua daerah ini tidak memiliki fasilitas karantina yang memadai dan kasus Covid-19 sedang meningkat.
732 PMI Jalani Karantina
Saat ini, sebanyak 732 PMI dari Malaysia dan Singapura menjalani karantina di Kota Batam Kepulauan Riau. "Totalnya ada 723 orang," kata Ketua Satuan Tugas Khusus Pemulangan PMI Kota Batam yang juga Dandim 0316/ Batam Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan pada Sabtu (8/5).Rinciannya, 195 orang berada di Rusun BP Batam, 115 orang di Rusun Pemkot Batam, dan 138 orang di Rusun Putra Jaya. Sementara sebagian ada yang menjalani karantina mandiri di 8 hotel yang telah ditetapkan, dengan pengawasan ketat dari aparat TNI dan Polri. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaNota kesepakatan ditandatangani langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan dan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat supaya tidak mudah terbujuk rayu bekerja keluar negeri secara ilegal.
Baca SelengkapnyaMenteri PPMI Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ragu memangkas para penyalur tenaga kerja migran nakal.
Baca SelengkapnyaPemkab Kediri jamin warganya aman dari kasus perdangan orang.
Baca SelengkapnyaBea Cukai tak ingin barang kiriman pekerja migran Malaysia terhambat dan bermasalah
Baca SelengkapnyaSementara itu, terkadang keluarga PMI yang menerima uang tersebut berfoya-foya.
Baca SelengkapnyaMenteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaDiakui Karding, PMI yang bekerja secara non prosedural ke Arab Saudi sangat banyak.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang yang tergabung dalam Masyarakat Pencari Kerja menuntut perlindungan untuk Pekerja Migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.
Baca Selengkapnya