Demo Bareng Petani, Badko HMI Sumut Tolak Pembangunan Sport Center PON 2024
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa dilakukan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatra Utara (Badko HMI Sumut) bersama puluhan petani untuk menolak pembangunan Sport CenterPekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Desa Sena, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
"Kami (Badko HMI Sumut) menyatakan kekecewaan kepada Gubernur Edy Rahmayadi, yang hari ini meletakkan batu pertama di atas tanah yang masih menyisakan persoalan," kata pimpinan aksi Pangeran Siregar mengutip dari Liputan6.com (1/4).
Unjuk rasa yang dilakukan pada Jumat (31/3) siang itu merespons sikap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang menurut mereka tak peduli dengan nasib petani yang rumahnya digusur demi pembangunan Sport Center tersebut.
-
Bagaimana gerakan boikot ini dilakukan di Sumatera Utara? Strategi boikot ini untuk memberikan rasa akuntabilitas bahwa perusahaan-perusahaan yang mendukung bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Isreal.
-
Siapa yang mengajak boikot di Sumatera Utara? Melansir dari laman BBC, sebuah organisasi yang cukup populer untuk mengajak menolak produk Israel ialah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia.
-
Kenapa orang-orang di Sumatera Utara melakukan boikot? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial. Hal ini sebagai bentuk protes terhadap Israel yang terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina.
-
Boikot apa yang sedang terjadi di Sumatera Utara? Seruan untuk memboikot produk-produk yang berafiliasi atau mendukung Israel akhir-akhir ini ramai di media sosial.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
"Bukannya memberikan solusi, Gubernur Edy malah meresmikan pembangunan dua venue, Stadion Madya Atletik dan GOR Martial Arts, yang digunakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024," ujarnya.
Sempat Terjadi Aksi Saling Dorong
Liputan6.com ©2023 Merdeka.com
Selama proses jalannya unjuk rasa tersebut, massa yang terdiri dari mahasiswa dan petani itu sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. Puluhan massa yang memaksa masuk ke lokasi peletakan batu pertama itu tidak diizinkan oleh pihak berwajib.
Dikatakan Pangeran, Badko HMI Sumut sangat menyesalkan di tengah perjuangan bersama petani dalam memperjuangkan haknya, ada pihak yang mengatasnamakan Badko HMI Sumut menghadiri kegiatan tersebut.
"Kami sangat menyayangkan, di tengah tetesan keringat petani saat ini masih memperjuangkan haknya. Kami tegaskan, Badko HMI Sumut bersama rakyat," kata Pangeran.
Desak Pencopotan Sumut dari Tuan Rumah
Instagram/@edy_rahmayadi ©2021 Merdeka.com
Badko HMI Sumut juga mendesak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mencopot status Sumatra Utara sebagai tuan rumah di ajang PON 2024 mendatang.
Aksi penolakan tersebut dilakukan pada Kamis (30/3). Mereka menganggap persiapan yang dilakukan oleh Pemprov Sumut dalam menyambut PON 2024 ini masih menyisakan berbagai konflik.
Seperti pembangunan venue di Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, yang masih menyisakan permasalahan dengan masyarakat setempat.
"Semenjak penetapan, lokasi pengadaan tanah untuk Sport Center dari tahun 2019 hingga 2023 ini memiliki masalah yang sangat kompleks. Mulai dari pembebasan lahan yang kontroversial hingga pembangunan proyek venue," terang Pangeran.
Pembangunan Sudah Dimulai
infosumut.id ©2023 Merdeka.com
Melansir dari situs resmi Pemprov Sumut, pembangunan Sport Center yaitu Stadion Madya Atletik dan Martial Art Arena sudah dimulai. Diprediksi pembangunan kedua venue tersebut akan rampung pada Desember 2023 ini. Edy Rahmayadi pun meminta dukungan dari semua pihak agar pembangunan sport center tersebut bisa berjalan lancar.
"Semua udah sesuai aturan, jangan ada yang menghalang-halangi, karena ini untuk pengembangan atlet-atlet kita dan peningkatan ekonomi di kawasan ini," ucap Mantan Ketua Umum PSSI tersebut pada Jumat (31/3).
Stadion Madya Atletik sendiri dibangun di lahan seluas 38 hektare. Terdapat dua lapangan yaitu untuk pemanasan serta pertandingan dengan kapasitas 2.500 penonton. Sedangkan Arena Martial Art dibangun pada lahan sekitar 54 hektare dengan kapasitas 1.000 penonton dan mampu menyelenggarakan 4 pertandingan sekaligus. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini bertujuan untuk mengevaluasi perjalanan Banten sebagai provinsi yang bertagline Iman-Taqwa serta mengangkat berbagai masalah
Baca SelengkapnyaWarga Nagari Air Bangis khawatir Proyek Strategi Nasional (PSN) akan membuat kehidupan mereka terancam.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam aksi yang dihelat di depan Kantor KPU RI juga hadir mahasiswa lainnya dari berbagai universitas di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan untuk mencabut izin dua perusahaan kelapa sawit di Boven Digoel dan Sorong yang mengancam hutan adat.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaIa juga menegaskan, bahwa dengan adanya kegiatan tersebut bisa menimbulkan gesekan antara ormas dan masyarakat lokal.
Baca Selengkapnya