Berharap Petani Tak Terjerat Rentenir Lagi, Gubernur Sumut Lakukan Ini
Merdeka.com - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi merasa prihatin dengan kondisi petani di Sumut yang sering terjerat rentenir demi bisa mendapatkan modal untuk mengolah lahan pertanian mereka.
Gubernur Edy bercerita, dirinya pernah bertemu dengan seorang petani yang tercekik utang rentenir. Saat itu si petani baru saja mendapatkan hasil panen yang besar dari panen raya, namun pendapatan yang Ia terima sangat kecil.
Bahkan petani itu kehilangan tanah seluas empat rante dari enam rante yang dimilikinya.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Apa yang dilakukan Mentan untuk membantu petani? Mentan mengatakan Presiden juga berpesan hal sama terkait penyerapan gabah dan jagung nasional. Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin jatuh.'Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,' katanya.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Bagaimana Kementan bantu petani di Sukabumi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
-
Bagaimana cara Sulsel meningkatkan kesejahteraan petani? Budidaya pisang cavendish ini merupakan solusi untuk peningkatan kesejahteraan para petani.
Hal itu Ia sampaikan saat penandatanganan kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, Dewan Pengurus Daerah Pemuda Tani Indonesia Sumut dengan PT Bank Sumut dan Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) pada Kamis (7/10).
Kerja sama ini dilakukan untuk memperkuat pembiayaan di sektor pertanian. Harapannya, agar para petani di Sumut tak lagi harus meminjam modal kepada rentenir yang ujung-ujungnya hanya akan membuat para petani rugi.
Melansir dari laman resmi berita Pemprov Sumut, berikut informasi selengkapnya.
Perkuat Pembiayaan Sektor Pertanian
Gubernur Edy meminta agar PT Bank Sumut berperan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut. Salah satunya dengan memperkuat pembiayaan sektor pertanian.
Sebab, memberantas rentenir menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Negara tidak akan maju apabila masih terdapat rentenir. Untuk itu, Bank Sumut harus prioritaskan, yang penting tidak menyalahi aturan,” kata Gubernur Edy.
Senada dengan Gubernur Edy, Ketua HKTI Sumut Gus Irawan Pasaribu jugga meminta Bank Sumut untuk terjun ke wilayah pelosok Sumut. Menurutnya, petani di pelosok daerah sulit mendapat pembiayaan pertanian karena berbagai hal, termasuk letak wilayah yang terpencil.
Berharap Produktivitas Pertanian Meningkat
Selain untuk membiayai sektor pertanian di Sumut, kerja sama ini diharapkan bisa membuat petani terbebas dari rentenir sehingga meningkatkan produktivitas pertanian menjadi lebih baik.Tak hanya modal, para petani nantinya akan mendapat pendampingan mengenai cara tanam dan sebagainya. “Kita tahu banyak sekali petani tejerat ijon atau rentenir yang bentuknya macam-macam, dengan program ini di satu sisi mereka (petani) terbebas dari rentenir, di sisi lain mereka juga akan mendapat pendampingan dari HKTI dan Pemuda Tani Indonesia mengenai cara tanam dan sebagainya, sehingga lebih baik lagi,” kata Gus Irawan. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendengar kabar terkait penghapusan program kredit macet bagi petani, sontak ratusan petani bersorak gembira mendengar program Ganjar itu.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 1 Abdul Muhaimin Iskandar melakukan kampanye akbar di Lapangan Pajajaran, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/1).
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan menyatakan perlunya merevitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan petani
Baca SelengkapnyaPernah memimpin Morowali, Anwar Hafid memahami tantangan yang dihadapi petani.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen tebu di Desa Sidamulya kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca SelengkapnyaPermasalahan lainnya, petani di Indonesia masih sulit untuk memperoleh fasilitas kredit oleh lembaga perbankan.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca Selengkapnya"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaMentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
Baca Selengkapnya