Berkunjung ke Bawomataluo, Desa Adat yang Terkenal di Nias
Merdeka.com - Jika Anda berkunjung ke Nias, wajib rasanya untuk mampir ke desa adat yang sangat terkenal seantero Sumatera Utara ini. Namanya Desa Bawomataluo, yang terletak di Kecamatan Fanayama, Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Desa ini adalah desa adat yang berada di atas bukit yang telah ada sejak berabad-abad lalu dan hingga kini masih terpelihara dengan baik. Desa Bawomataluo ini merupakan pusat desa-desa adat yang tersebar di Nias.
Sudah Ada Sejak Abad ke-18
-
Apa yang menarik dari wisata di Sumatera Barat? Sumatera Barat adalah sebuah wilayah yang memukau dengan keindahan alamnya yang memikat hati. Dengan perpaduan antara pegunungan yang hijau, lembah yang subur, dan pantai yang indah, Sumatera Barat menjadi destinasi yang tak terlupakan bagi para pelancong.
-
Mengapa Desa Wisata Danau Diateh menarik untuk dikunjungi? Indonesia memiliki poteni wisata yang begitu besar, tak terkecuali desa-desa di sekitar objek wisata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Nias? Selain kaya akan keindahan alam dan lautnya, Pulau Nias juga memiliki makanan tradisional yang cukup terkenal, yaitu Lehedalo Nifange.
-
Apa yang membuat Sarasah Batuang menjadi wisata yang menarik? Salah satu spot wisata tersembunyi yang kini kerap dikunjungi oleh wisatawan lokal yaitu Sarasah Betuang. Tempat ini menyuguhkan pesona air terjun indah sekaligus memesona yang ada di Sumbar.
-
Dimana tempat wisata Jawa Barat yang terkenal? Tempat wisata Jawa Barat pastinya bisa ditemukan di tiap kota dan kabupaten di wilayah ini.
-
Apa yang menarik dari Pulau Bawean? Mengunjungi Pulau Sekitarnya Bagi yang ingin menikmati seluruh penjuru pulau, Anda juga bisa berlayar menggunakan perahu sewaan yang bisa mampir ke pulau-pulau sekitar Bawean. Kegiatan ini tentu saja mengasyikkan dan cocok bagi yang suka petualangan.
Sumber: liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman belajar.kemdikbud.go.id, meski tidak diketahui secara pasti, namun Desa Bawomataluo diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18. Desa ini berada pada ketinggian 270 meter di atas permukaan laut dan di atas perbukitan yang aman dari ancaman gelombang tsunami, meskipun jaraknya dari laut hanya 4 km.
Saat memasuki desa ini, Anda akan disambut dengan tangga beton yang menyerupai punden berundak-undak dengan jumlah anak tangga teras pertama 7 buah sedangkan teras kedua berjumlah 70 buah. Rumah-rumah di desa ini saling berhadapan dengan jarak 4 meter. Pada bagian tengah kompleks terdapat halaman yang terbuat dari susunan batu yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara adat dan ritual.
Terdapat Rumah Raja yang Unik
Sumber: visitniasisland.com ©2020 Merdeka.com
Di desa ini terdapat sebuah rumah Raja (Kepala Suku) yang memiliki arsitektur yang unik dan megah meski tradisional. Bangunannya berbentuk rumah panggung berdenah segi empat dengan pola huruf U, dengan ukuran 22x12 meter, serta tinggi kurang lebih 30 meter. Rumah ini ditopang oleh 70 tiang tegak berbentuk bulat dengan diameter 85 cm dan 52 buah tiang penyangga miring yang berbentuk bulat dengan diameter 70 cm. Rumah Raja ini juga kental dengan ukiran-ukiran yang menambah kemegahan bangunannya. Di hadapan tempat duduk raja terdapat sebuah tiang berbetuk payung dengan pola hias tumpal, lingkaran memusat dan lambang tersebut oleh masyarakat Nias disebut Holo-Holo (tanda kebesaran rumah raja). Ada juga pola hiasan yang dipahat dengan bentuk perahu nelayan, ikan, buaya dan kera yang menggantung dan burung elang.
Situs Megalitik yang Terkenal
Di dalam kompleks desa ini terdapat beberapa jenis peninggalan tradisi megalitik. Peninggalan yang paling besar adalah yang terdapat di hadapan rumah raja. Pada pintu gerbang rumah raja diapit oleh 2 buah meja batu berbentuk perahu dengan ukuran panjang 346 cm, lebar 194 cm, tebal 39 cm, dan memiliki ornamen berupa bunga, sulur daun, dan manusia dalam posisi telungkup.Selain itu, di Desa Bawomataluo ini juga terdapat meja batu berbentuk bulat yang ditopang oleh empat buah tiang batu berbentuk pilar dengan ukuran tinggi 134 cm dan diameter 120 cm, serta beberapa peninggalan lain yang terkenal seperti Batu Nitaruo, Nitaruo Niwoli-woli dan batu segi empat pipih polos yang selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Tempat Lahirnya Tradisi Lompat Batu
Sumber: helloindonesia.id ©2020 Merdeka.com
Desa Bawomataluo ini merupakan tempat lahirnya para pelompat batu dari Nias yang sangat populer. Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai Fahombo Batu awalnya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukkan bahwa pemuda yang bersangkutan sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik.
Tempat Asal Tari Perang
Tari Perang yang disebut Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu Nias, karena lahirnya berbarengan dengan tradisi Fahombo Batu yang ada di desa ini. Dalam menarikan tarian ini, penari mengenakan pakaian warna warni terdiri dari warna hitam, kuning dan merah, dilengkapi dengan mahkota di kepala. Layaknya kesatria dalam peperangan, penari juga membawa tameng, pedang dan tombak sebagai alat pertahanan dari serangan musuh. Tameng yang digunakan terbuat dari kayu berbentuk seperti daun pisang berada di tangan kiri yang berfungsi untuk menangkis serangan musuh.
Sedangkan pedang atau tombak berada di tangan kanan berfungsi untuk melawan serangan musuh. Kedua senjata ini merupakan senjata utama yang digunakan kesatria Nias untuk berperang. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuk dalam daerah termiskin di Sumatra Barat, ini deretan potensi wisata menarik yang ada di Kabupaten Sijunjung.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga rekomendasi destinasi indah di Sumatera Utara selain Danau Toba.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPerkampungan ini terletak di Jorong Padang Ranah dan Tanah Bato, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Muara Jambi menawarkan suasana liburan yang berbeda dari desa wisata lainnya, yaitu menyusuri cagar budaya Muara Jambi.
Baca SelengkapnyaDesa wisata di dekat Danau Toba ini menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaDesa Perkebunan Bukit Lawang masuk 75 besar ADWI 2023 dengan berbagai macam aktivitas wisata dan pesona keindahan alamnya yang memukau
Baca SelengkapnyaSulistiawati menambahkan bahwa keberadaan atraksi budaya seperti ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor pariwisata Nusa Penida.
Baca SelengkapnyaRombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.
Baca SelengkapnyaSalah satu destinasi wisata di kepulauan Nias yang tak boleh dilewatkan adalah Pantai Lamolo.
Baca SelengkapnyaSelain menyaksikan keindahan alam khas pedesaan Sunda, berwisata ke Desa Baros juga memberikan pengalaman pengunjung untuk merasakan menjadi warga setempat
Baca SelengkapnyaPengalaman berwisata sambil belajar budaya bisa dijumpai di Kampuang Sarugo.
Baca Selengkapnya