Cegah Lonjakan Gagal Ginjal Akut pada Anak, Begini Langkah Bupati Tapanuli Tengah

Merdeka.com - Maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia, mengharuskan pemerintah kota hingga provinsi mengambil langkah untuk menekan angka kasus tersebut. Per 18 Oktober 2022, dilaporkan ada 189 kasus dilaporkan.

Upaya terus dilakukan, salah satunya dari pemerintah Tapanuli Tengah. Pj Bupati Tapanuli Tengah, Yetty Sembiring melakukan sidak Instalasi Farmasi RSUD Pandan.

"Berdasarkan surat edaran pemerintah pusat terkait gangguan gagal ginjal akut pada anak (GGAPA), sore ini saya langsung cek obat di instalasi Farmasi RSUD Pandan, salah satunya obat sirop, untuk memastikan RSUD Pandan tidak menggunakan obat sirop tersebut kepada anak," terangnya, dilansir dari Antara, Selasa (25/10).

Merilis Surat Imbauan

Meskipun kasus gagal ginjal akut pada anak masih belum ditemukan di Tapanuli Tengah, Pemkab terus memberikan imbauan kepada orang tua agar tidak memberikan obat sirop kepada anak-anak.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah juga telah merilis surat imbauan pada 20 Oktober 2022, menyikapi larangan penggunaan obat sirop.

Ada dua poin yang disampaikan melalui surat imbauan tersebut, yaitu terkait tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan. Sementara itu, untuk pelayanan kesehatan dianjurkan untuk tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirop.

"Jadi sejak surat imbauan itu dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah, pihak RSUD Pandan tidak lagi membuat resep obat sirop," tambahnya. (mdk/adj)