Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Penularan Covid-19, Ini Lama Masa Inkubasi yang Perlu Diketahui

Cegah Penularan Covid-19, Ini Lama Masa Inkubasi yang Perlu Diketahui Karantina Diri. washingtonpost.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia saat ini masih berjuang untuk menekan penyebaran wabah Covid-19 yang semakin meluas di masyarakat. Sejumlah kebijakan telah dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus Corona. Salah satunya kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan mengimbau masyarakat untuk berada di rumah selama 14 hari.

Dalam imbauan tersebut, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah. Dengan adanya aturan ini, akan meminimalisir aktivitas masyarakat di luar atau tempat umum. Cara ini juga dapat menjadi pembatasan sosial dan interaksi yang terjadi di masyarakat guna mencegah penularan virus Corona.

Upaya ini dapat dipahami sebagai tindakan karantina diri atau self-quarantine untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Tindakan karantina diri ini dilakukan selama 14 hari. Durasi 14 hari ini disebut sebagai masa inkubasi untuk memantau kondisi kesehatan tubuh dari ancaman virus Corona.

Orang lain juga bertanya?

Lalu mengapa diterapkan masa inkubasi selama 14 hari? Dilansir dari laman Liputan6.com, berikut penjelasan mengenai berapa hari masa inkubasi yang dibutuhkan guna mencegah penularan Covid-19.

Memutus Mata Rantai Penularan

karantina diri

washingtonpost.com 2020 Merdeka.com

Lama masa inkubasi yang dilakukan selama 14 hari, mempunyai alasan dan tujuan yang jelas dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di masyarakat. Penetapan durasi selama 14 hari ini diketahui sebagai hitungan dua kali masa inkubasi wabah virus Corona. Seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.go.id, penetapan durasi ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut.

  • 14 hari adalah masa inkubasi Covid-19
  • Durasi 14 hari mampu menghentikan laju penularan Covid-19 di masyarakat
  • Bila ada yang tertular, diam di rumah selama 14 hari dapat memotong rantai penularan. Diam di rumah dan tetap produktif dalam pagar rumah sendiri
  • Jangan lupa rajin cuci tangan. Gunakan tisu untuk tutup mulut jika batuk. Buang tisu di bak sampah tertutup. Terapkan pola hidup sehat dengan makan bergizi dan olahraga.
  • Manfaatkan 14 harimu agar tidak menjadi pembawa virus
  • Mengetahui Gejala

    ganjar pranowo

    liputan6.com

    Hal yang sama mengenai masa inkubasi Covid-19 juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Melalui akun Instagramnya, Ganjar menjelaskan 14 hari dibutuhkan sebagai masa inkubasi untuk mengetahui kondisi kesehatan dan menunggu apakah terjadi gejala-gejala yang mengacu pada Covid-19 atau tidak.

    Jika selama 14 hari tidak muncul gejala apapun, maka dapat dikatakan orang tersebut aman dari risiko tertularnya virus Covid-19. Dalam unggahan tersebut, Ganjar juga menyebutkan bahwa libur selama 14 hari dapat memotong rantai penularan virus Corona.

    Hal ini akan berhasil secara optimal ketika dipatuhi oleh semua masyarakat. Masyarakat diwajibkan tinggal di rumah masing-masing dan menghindari kontak dengan kerumunan.

    Jika Tidak Dipatuhi Akan Membuka Peluang Tertular Corona

    siswa sdn bukit duri 11 tidak masuk sekolah akibat banjir

    2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

    Jika masa inkubasi selama 14 hari ini tidak dipatuhi maka akan membuka peluang seseorang tertular virus Corona dan sebagai carrier atau pembawa virus yang dapat menularkan ke orang lain. Dalam hal ini Ganjar mencontohkan ketika anak sekolah tidak mematuhi anjuran belajar di rumah dengan baik.

    Seorang anak sekolah, misalnya. Mereka libur atau sekolah dari rumah mulai 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15.

    Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur untuk jalan-jalan, mengunjungi keramaian, sekumpulan orang, ke mal, serta tempat wisata lainnya.

    Seandainya dia jalan-jalan di hari ke-10 dan tertular COVID-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke-14 atau ke-15 belum ada tanda-tanda sakit. Tetapi dia sudah membawa COVID-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkannya ke orang lain.

    Andai dia masuk sekolah pada hari ke-15 dan seterusnya, maka 14 hari libur sekolahnya itu tidak ada gunanya. Karena penularan terjadi juga di sekolah. Efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.

    Saling Memantau

    004 destriyana

    2015 Merdeka.com/shutterstock

    Masa inkubasi selama 14 hari juga digunakan sebagai upaya pemantauan terhadap kondisi kesehatan setiap orang. Bukan tanpa sebab, penularan virus Covid-19 ini sangat mudah terjadi pada siapa saja, baik melalui kontak droplet penderita maupun kontak benda yang susah terkontaminasi dengan virus Corona.

    Jika dalam masa inkubasi 14 hari, seseorang menunjukkan gejala-gejala Covid-19 maka bisa segera ditangani. Selain itu, penularan juga tidak akan semakin meluas ketika orang tersebut dapat menjaga kontak dengan orang lain selama menjalani masa inkubasi 14 hari. Dengan begitu, penularan hanya berhenti pada orang tersebut dan tidak menyebar ke orang lain. (mdk/ayi)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Pasien Mpox Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya
    Pasien Mpox Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya

    Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.

    Baca Selengkapnya
    Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain
    Ketahui Hingga Berapa Lama Flu yang Dialami Seseorang Masih Bisa Menular ke Orang Lain

    Seseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?

    Baca Selengkapnya
    Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
    Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

    Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

    Baca Selengkapnya
    Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
    Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

    Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Penyakit di Musim Pancaroba, Jangan Disepelekan
    Cara Mencegah Penyakit di Musim Pancaroba, Jangan Disepelekan

    Musim pancaroba, periode transisi yang penuh perubahan antara musim kemarau dan musim hujan, sering kali membawa tantangan kesehatan yang unik.

    Baca Selengkapnya
    Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia
    Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia

    Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.

    Baca Selengkapnya
    Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC
    Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC

    Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.

    Baca Selengkapnya
    Satu Warga Palembang Suspek Cacar Monyet, Ini Gejala yang Muncul
    Satu Warga Palembang Suspek Cacar Monyet, Ini Gejala yang Muncul

    Gejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.

    Baca Selengkapnya
    Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
    Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

    Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

    Baca Selengkapnya
    Sejumlah Hal yang Perlu Dilakukan saat Baru Masuk Rumah demi Jaga Kesehatan
    Sejumlah Hal yang Perlu Dilakukan saat Baru Masuk Rumah demi Jaga Kesehatan

    Sejumlah hal perlu diterapkan saat baru sampai di rumah demi kebersihan dan kesehatan.

    Baca Selengkapnya