Cegah Penularan Covid-19, Ini Lama Masa Inkubasi yang Perlu Diketahui
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia saat ini masih berjuang untuk menekan penyebaran wabah Covid-19 yang semakin meluas di masyarakat. Sejumlah kebijakan telah dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus Corona. Salah satunya kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan mengimbau masyarakat untuk berada di rumah selama 14 hari.
Dalam imbauan tersebut, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah. Dengan adanya aturan ini, akan meminimalisir aktivitas masyarakat di luar atau tempat umum. Cara ini juga dapat menjadi pembatasan sosial dan interaksi yang terjadi di masyarakat guna mencegah penularan virus Corona.
Upaya ini dapat dipahami sebagai tindakan karantina diri atau self-quarantine untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Tindakan karantina diri ini dilakukan selama 14 hari. Durasi 14 hari ini disebut sebagai masa inkubasi untuk memantau kondisi kesehatan tubuh dari ancaman virus Corona.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Pulau Onrust menjadi tempat karantina? Masih di era Kolonial Belanda, pulau ini ternyata juga pernah menjadi tempat karantina ketika wabah leptospirosis mulai menyerang Batavia dan sekitarnya.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
Lalu mengapa diterapkan masa inkubasi selama 14 hari? Dilansir dari laman Liputan6.com, berikut penjelasan mengenai berapa hari masa inkubasi yang dibutuhkan guna mencegah penularan Covid-19.
Memutus Mata Rantai Penularan
washingtonpost.com 2020 Merdeka.com
Lama masa inkubasi yang dilakukan selama 14 hari, mempunyai alasan dan tujuan yang jelas dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 di masyarakat. Penetapan durasi selama 14 hari ini diketahui sebagai hitungan dua kali masa inkubasi wabah virus Corona. Seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.go.id, penetapan durasi ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut.
Mengetahui Gejala
liputan6.com
Hal yang sama mengenai masa inkubasi Covid-19 juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Melalui akun Instagramnya, Ganjar menjelaskan 14 hari dibutuhkan sebagai masa inkubasi untuk mengetahui kondisi kesehatan dan menunggu apakah terjadi gejala-gejala yang mengacu pada Covid-19 atau tidak.
Jika selama 14 hari tidak muncul gejala apapun, maka dapat dikatakan orang tersebut aman dari risiko tertularnya virus Covid-19. Dalam unggahan tersebut, Ganjar juga menyebutkan bahwa libur selama 14 hari dapat memotong rantai penularan virus Corona.
Hal ini akan berhasil secara optimal ketika dipatuhi oleh semua masyarakat. Masyarakat diwajibkan tinggal di rumah masing-masing dan menghindari kontak dengan kerumunan.
Jika Tidak Dipatuhi Akan Membuka Peluang Tertular Corona
2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Jika masa inkubasi selama 14 hari ini tidak dipatuhi maka akan membuka peluang seseorang tertular virus Corona dan sebagai carrier atau pembawa virus yang dapat menularkan ke orang lain. Dalam hal ini Ganjar mencontohkan ketika anak sekolah tidak mematuhi anjuran belajar di rumah dengan baik.
Seorang anak sekolah, misalnya. Mereka libur atau sekolah dari rumah mulai 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15.
Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur untuk jalan-jalan, mengunjungi keramaian, sekumpulan orang, ke mal, serta tempat wisata lainnya.
Seandainya dia jalan-jalan di hari ke-10 dan tertular COVID-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke-14 atau ke-15 belum ada tanda-tanda sakit. Tetapi dia sudah membawa COVID-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkannya ke orang lain.
Andai dia masuk sekolah pada hari ke-15 dan seterusnya, maka 14 hari libur sekolahnya itu tidak ada gunanya. Karena penularan terjadi juga di sekolah. Efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Saling Memantau
2015 Merdeka.com/shutterstock
Masa inkubasi selama 14 hari juga digunakan sebagai upaya pemantauan terhadap kondisi kesehatan setiap orang. Bukan tanpa sebab, penularan virus Covid-19 ini sangat mudah terjadi pada siapa saja, baik melalui kontak droplet penderita maupun kontak benda yang susah terkontaminasi dengan virus Corona.
Jika dalam masa inkubasi 14 hari, seseorang menunjukkan gejala-gejala Covid-19 maka bisa segera ditangani. Selain itu, penularan juga tidak akan semakin meluas ketika orang tersebut dapat menjaga kontak dengan orang lain selama menjalani masa inkubasi 14 hari. Dengan begitu, penularan hanya berhenti pada orang tersebut dan tidak menyebar ke orang lain. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.
Baca SelengkapnyaSeseorang bisa mengalami flu dalam waktu cukup lama, namun hingga berapa lama biasanya penyakit ini tetap bisa menyebar?
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaMusim pancaroba, periode transisi yang penuh perubahan antara musim kemarau dan musim hujan, sering kali membawa tantangan kesehatan yang unik.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSejumlah hal perlu diterapkan saat baru sampai di rumah demi kebersihan dan kesehatan.
Baca Selengkapnya