Cerita WNA Positif Covid-19 di Medan, Datangi Pos Penyekatan & Minta Diantar Isoman
Merdeka.com - Pos penyekatan PPKM di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (13/8) kemarin dihebohkan dengan kedatangan seorang Warga Negara Asing (WNA) yang mengaku terkonfirmasi positif Covid-19.
WNA asal Amerika Serikat bernama Mohamed Fathy Gabrel tersebut meminta para petugas yang berjaga untuk mengantarnya ke lokasi isolasi mandiri.
Kejadian tersebut telah dibenarkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kapolsek Patumbak, AKP Neneng Armayanti.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang datang ke Medan? Selain bersilaturahmi, kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPR RI yang diketuai Junimart Girsang ini dalam rangka mendengar dan mengetahui kesiapan Pemilu 2024 di Kota Medan.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
"Iya benar, pengakuannya positif. Tapi saya belum terima data lengkapnya," kata Neneng.
Selalu Ditolak Rumah Sakit
Neneng mengatakan, WNA tersebut sempat menjelaskan alasannya meminta diantar ke rumah isolasi terpusat di Kota Medan. Ia mengaku sudah ditolak di beberapa rumah sakit dengan alasan ketiadaan ruang.
Selain itu, WNA tersebut juga mengaku sudah empat hari ini terpapar virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Pria berusia 51 tahun itu juga sempat mengatakan ke para petugas bahwa ia ingin segera mendapat perawatan medis. Tindakannya itu juga merupakan inisiatif Mohamed sendiri.
Ditangani Dinkes Kota Medan
©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Neneng menambahkan, usai WNA tersebut menjelaskan maksud kedatangannya di salah satu pos penyekatan PPKM Kota Medan itu, para petugas yang berjaga langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Medan dan Kecamatan Medan Amplas.
Selanjutnya, petugas kesehatan langsung mengevakuasi Mohamed Fathy Gabrel ke tempat isolasi untuk dirawat dan dilakukan penanganan sesuai standar Covid-19. Sebelumnya Mohamed Fathy Gabrel diketahui sudah menetap di Kota Medan selama satu tahun terakhir. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaTim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) Kabupaten Langkat meningkatkan pengawasan terhadap wisatawan mancanegara (Wisman) di Langkat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaValendo rencananya hendak pergi ke Malaysia untuk melancong via Surabaya.
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAda beberapa hal yang harus diisi oleh WNA dalam kuesioner tersebut, seperti riwayat penyakit, aktivitas kontak, dan tujuan perjalanan terakhir.
Baca SelengkapnyaPada petugas, wanita itu mengaku punya masalah keluarga yang sudah terjadi sejak sekitar 14 tahun lalu dan dia mengemis untuk mencari nafkah.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya