Curah Hujan Masih Tinggi, BPBD Sumut Imbau Masyarakat Waspada Banjir
Merdeka.com - Tingginya curah hujan di Sumatra Utara menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana alam seperti tanah longsor hingga banjir. Masyarakat pun diminta untuk selalu waspada dan mengantisipasi terjadinya bencana tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Utara juga terus mengimbau masyarakat terutama yang bermukim di bantaran sungai untuk waspada dengan meningkatnya debit air akibat hujan lebat di kawasan pegunungan.
Melansir dari Antara (2/2), Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Zulham Efendi Siregar mengatakan, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai harus meningkatkan kewaspadaan, sebab curah hujan masih cukup tinggi di kawasan pegunungan.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Tetap waspada. Potensi kemungkinan air sungai meluap akibat hujan lebat di pegunungan bisa saja terjadi. Tetap jaga kebersihan lingkungan dan jangan membuang sampah sembarangan agar drainase tidak terganggu," imbau Zulham dikutip dari Antara (2/2).
Terus Siaga
istockphoto.com
Zulham menambahkan, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut hingga kini terus disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan melakukan operasi penanganan bencana.
"Petugas selalu siaga mengantisipasi bencana yang bisa terjadi kapan saja," katanya.
Selain itu, pihak BPBD Sumut juga menyiagakan beberapa alat-alat penyelamat untuk membantu personel dalam melancarkan operasi penanganan bencana di medan yang sulit dijangkau.
Berpotensi Hujan Lebat
©Pixabay/PublicDomainPictures
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini kepada masyarakat agar waspada terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di kawasan pegunungan Sumatra Utara.
Dalam beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Sumatra Utara pada siang dan sore hari masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di Kabupaten Karo, Dairi, Deli Serdang, Toba, Samosir, Humbahas, dan Tapanuli Tengah. Sedangkan hujan lebat terpantau di daerah Pematang Siantar, Toba, Samosir, hingga Tapanuli Utara.
Demikian juga dengan malam hari, hujan dengan intensitas sedang akan turun di daerah Karo, Pematang Siantar, Toba, Samosir dan Tapanuli Utara. Masyarakat pun diimbau waspada terhadap potensi bencana alam yang bisa terjadi pada malam hari. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca Selengkapnya