Datangi Gugus Tugas, Seorang Suami Ingin Jenazah Istri Dipindah dari Pemakaman Covid
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 yang hingga kini masih merebak di Tanah Air memang telah merenggut banyak korban jiwa. Hingga Jumat (5/6) kemarin, kasus positif COVID-19 telah mencapai 29.521 orang dan jumlah pasien meninggal mencapai 1.770 orang.
Bagi pasien COVID-19 yang meninggal, baik yang berstatus positif, pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pengawasan (ODP), dimakamkan dengan protokol COVID-19 di tempat pemakaman khusus COVID-19. Hal ini tidak jarang menimbulkan protes dari keluarga pasien meninggal yang tidak terima anggota keluarganya di tangani dengan protokol COVID-19 meski belum dinyatakan positif.
Seperti yang dilakukan oleh Andi Baso Ryadi Mappasulle, (46), warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang kini sedang memperjuangkan pemindahan jenazah istrinya, Nurhayani Abram (48) dari pemakaman Macanda Gowa, khusus pasien COVID-19 ke kampung leluhurnya di Kabupaten Bulukumba.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Bagaimana warga Baduy memakamkan jenazah? Prosesi pemakaman akan diawali dengan jenazah yang dimandikan dan dibersihkan, setelahnya orang yang meninggal itu akan dibalut kain kafan, dan diberi kapas di beberapa bagian tubuhnya. Jenazah juga akan didoakan menurut kebiasaan dan kepercayaan setempat, lalu dimakamkan dengan menghadap ke selatan. “Kepalanya mengarah ke barat, kakinya ke timur, dan menghadap ke selatan. Pemakamannya sendiri biasanya ada di sebelah barat kampung,“ terang ayah Mursid.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Siapa yang dimakamkan? Berdasarkan bukti kontekstual, dapat diasumsikan orang tersebut adalah seorang pejuang laki-laki, menurut Zagórska-Telega.
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang dimakamkan di sana? Salah satu sosok penting yang dimakamkan di sini ialah Habib Idrus Al Habsyi.
Bertemu Gugus Tugas
Upaya Andi ini mendapat dukungan masyarakat karena banyak warga lain yang senasib dengan istrinya yang meninggal dunia karena penyakit lain tapi ditetapkan status PDP dan dimakamkan di pemakaman khusus COVID-19. Padahal hasil tes swab baru keluar setelah pemakaman dan ternyata dinyatakan negatif.
"Saya ikhlas, biarlah kasus istri saya ini jadi penolong bagi warga lain yang senasib. Jenazah harus dipindahkan karena ternyata bukan COVID-19 sesuai hasil tes swab yang negatif. Saya bermaksud menggugat secara hukum sekalipun jika itu harus. Tapi sebelumnya saya upayakan ketemu dulu tim gugus dan sudah diterima oleh juru bicara tim gugus Sulsel Ichsan Mustari," kata Andi, Jumat (5/6).
Mendapat Respon dari Gubernur
Andi mengatakan, meski sudah sempat bertemu dengan juru bicara gugus tugas namun pertemuan tersebut belum menghasilkan kemajuan. Ia juga mendapatkan telepon dari Gubernur Sulsel dan berharap mendapatkan hasil dari upayanya."Di saat bersamaan, saya mendapat telepon dari Gubernur Sulsel selaku ketua tim gugus. Dijanjikan akan ditemui tapi jadwalnya masih dikomunikasikan. Respon Pak Gubernur ini titik terang bagi kami, semoga ada hasil dari perjuangan memindahkan kuburan istri saya," kata Andi.
Menyesalkan Protokol Pemakaman untuk PDP
Hal lain yang terpenting dari perjuangannya ini, kata Andi, adalah soal cap PDP COVID-19 yang disematkan sebelum keluar hasil swab. Hasil tes swab belum keluar tapi sudah disematkan status PDP dan pemulasaran jenazah pun secara protokol COVID-19."Ini disesalkan karena setelah tes swab keluar, hasilnya negatif. Jenazah sudah terlanjur di-PDP-kan. Dan keluarga pun dapat imbasnya. Tidak ada yang datang ke kami sekalipun itu menyampaikan duka. Sebaliknya justru langsung dikucilkan, bisnis juga terganggu," ujarnya.
Menunggu Proses
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat ditemui usai Salat Jumat di masjid Al Markaz Al Islami mengatakan, jika ternyata hasil tes swab pasien PDP itu negatif, ditunggu waktu untuk dibuat kajian dulu. "Jika sudah tidak menularkan, bisa dipindahkan, tidak ada larangan untuk memindahkan (kuburan jenazah). Dalam agama kita itu bisa," ujarnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pria kunjungi makam istrinya yang meninggal setelah melahirkan ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaWarga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terdekat tentu menjadi hal yang menyakitkan. Begitu juga yang dialami seorang pria yang kehilangan istrinya ini.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Pacitan ini ditinggal istrinya meninggal dunia saat dirinya tengah menjalankan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan marinir bintang 2 Bambang Sutisno sopiri ambulance untuk antar sahabatnya ke peristirahatan terakhir.
Baca SelengkapnyaMomen haru saat seorang pria melakukan sebuah pengorbanan yang menyentuh hati untuk mendiang istrinya.
Baca SelengkapnyaWanita ini mengaku sering mengunjungi makam tersebut ketika dirinya merasa lelah menjalani aktivitas kesehariannya.
Baca SelengkapnyaDiketahui, istrinya meninggal bersama bayi yang sedang dikandungnya
Baca SelengkapnyaJenazah pekerja migran bernama Gafur baru diautopsi aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).
Baca SelengkapnyaNamun, belum dipastikan secara pasti kapan Prabowo akan mengunjungi rumah Bambang yang berada di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTerpisah dari belahan jiwa karena kematian tentu bukan perkara mudah untuk dihadapi.
Baca Selengkapnya