Dibangun Sejak Pertengahan Abad 19, Intip Sejarah Kereta Api di Sumatra Utara
Merdeka.com - Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang sering digunakan oleh khalayak umum. Kereta api juga digunakan sebagai transportasi logistik untuk mendistribusikan berbagai kebutuhan.
Perkembangan transportasi kereta api khususnya di Nusantara masih terikat erat dengan zaman Kolonialisme Belanda. Pada saat itu, mereka memerlukan alat transportasi untuk mengangkut berbagai komoditas untuk disalurkan ke berbagai daerah.
Di Sumatra Utara, keberadaan kereta api sudah ada sejak pertengahan abad 19. Dulunya, para saudagar Belanda memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan. Salah satu jenis komoditas terbesar di provinsi tersebut adalah tembakau deli.
-
Di mana perkebunan sawit Belanda pertama di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Kenapa Belanda membangun jalur kereta di Sumatra Barat? Sumatra Barat menjadi salah satu lokasi yang dipilih Belanda untuk dibangun jalur kereta di sana. Pasalnya, di daerah tersebut ditemuan sebuah pertambangan batu bara tepatnya di Sawahlunto tahun 1868.
-
Apa yang dilakukan Belanda dengan kelapa sawit di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Kapan kelapa sawit pertama kali ditanam secara komersial di Sumatera? Sejak 1910, kelapa sawit banyak dibudidayakan secara komersial dan meluas di Sumatera.
-
Mengapa Sumatra Utara memiliki layanan kereta api terbanyak di Sumatra? Sumatra Utara menjadi provinsi di Sumatra yang memiliki rute kereta api dan layanan terbanyak.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Penasaran dengan sejarah perkembangan kereta api di Sumatra Utara? Simak sejarah singkatnya yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini.
Diperuntukkan Transportasi Tembakau
heritage.kai.id ©2023 Merdeka.com
Melansir dari artikel 'Sejarah Perkeretaapian Medan (1886-1942)' karya Haston Ranap Erwin, dkk, sekitar tahun 1866, Jansen, P.W Clemen, Cremer, dan Nienhuys mendirikan De Deli Maatscappij di Labuhan. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan itu melakukan ekspansi besar-besaran ke beberapa daerah.
Pada tahun 1874, perusahaan tersebut sudah memiliki 22 cabang yang sudah luas dan berkembang. Maka dari itu, Nienhuys memindahkan kantornya dari Labuhan ke kampung Medan Putri yang menjadi cikal bakal kota Medan.
T.Cremer yang saat itu menjabat sebagai manajer De Deli Maatscappij menyarankan untuk membangun jaringan kereta api. Dirinya pun menginginkan jalur kereta api itu harus jadi secepatnya mengingat produksi tembakau deli yang semakin meningkat.
Pada tahun 1883, perkebunan Belanda dipindahkan dari De Deli Maatscappij ke Deli Spoorweg Matschappij (DSM) yang berada di bawah pimpinan Peter Wilhem Janssen. 3 tahun setelahnya, Janssen akhirnya merealisasikan pembukaan jalur kereta api dari Medan menuju Labuhan.
Maraknya Pembukaan Jalur Baru
©2023 Merdeka.com
Inisiatif T. Cremer untuk membuka jalur kereta api di Sumatera Utara ternyata mendapat respons positif. Setelah perusahaan miliknya berpindah tangan ke DSM, barulah realisasi pembukaan jalur kereta api dimulai pada 25 Juli 1886.
Melihat akses pengiriman logistik menjadi lebih mudah, Pemerintah Belanda pun akhirnya membuka cabang-cabang lintasan. Salah satunya lintasan yang menghubungkan Serdang-Perbaungan-Serdang Hulu.
Perkembangan kereta api semakin meningkat secara signifikan pada tahun 1900, banyaknya perusahaan tambang banyak sekali pembukaan jalur kereta api. Melansir dari sumber yang sama, total pembukaan jalur kereta api telah mencapai 162 mil dengan total 54 stasiun pemberhentian.
Tak ayal jika kereta api di Sumatera Utara begitu cepat berkembang, lantaran semakin berkembangnya perkebunan otomatis semakin besar juga peluang pembukaan jalur baru kereta api.
Kemajuan Teknologi
© instagram.com/kai121_
Dengan kehadiran kereta api di Sumatra Utara dan sekitarnya, memicu beralihnya teknologi tradisional ke modern. Industrialisasi pun juga semakin berkembang dan pada momen inilah kehidupan agraris secara perlahan mulai digantikan dengan kehidupan industri.
Bagi warga pribumi, kehadiran teknologi kereta api ini memberikan angin segar kepada para petani. Sebab pada awalnya mereka hanya bergantung pada hasil pertanian saja, lambat laun mereka mulai beralih menjadi buruh dari pekerjaan industri.
Tak hanya itu, perubahan terjadi juga dalam bidang teknologi yaitu dibuktikan dengan munculnya perusahaan kereta api DSM yang dapat mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah yang cukup banyak. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan jalur kereta api di Pulau Sumatera sudah mulai dibangun sejak zaman kolonial Belanda untuk mempermudah akses pengiriman logistik dari Desa ke Kota.
Baca SelengkapnyaKebun teh ini sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaPemerintah VOC, kongsi dagang Hindia-Belanda, membangun sarana kereta api untuk pengiriman hasil tani yang kemudian akan diperdagangkan.
Baca SelengkapnyaTanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca SelengkapnyaPabrik Gula Karangsuwung jadi salah satu pabrik tertua di Indonesia
Baca SelengkapnyaKini peninggalan jalur kereta api bersejarah itu hampir hilang tanpa jejak
Baca SelengkapnyaPada tahun 1983, pPelabuhan ini dinobatkan jadi pelabuhan terbesar di Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaSelain kopi, perkebunan itu punya berbagai komoditas yang dikembangkan.
Baca SelengkapnyaRupanya perkebunan tertua yang ada di Indonesia terletak di kaki Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu Aro, Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaLokomotif E1060 ini mampu menarik rangkaian gerbong sebanyak 40 unit dengan muatan kurang lebih 130 ton dalam sekali perjalanan.
Baca SelengkapnyaPG Tasikmadu adalah salah satu sisa-sisa kejayaan industri gula di Jawa. Tak hanya sebagai pabrik, kini tempat itu dijadikan sebagai destinasi wisata.
Baca Selengkapnya