Diresmikan, Kini Warga Tapanuli Selatan Bisa Swab Test Gratis di Rumah Sakit Ini

Merdeka.com - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi diwakili Kadis Kesehatan Pemprovsu Alwi Mujahid Hasibuan dan Sekretaris Satgas Covid-19 Sumut Arsad Lubis meresmikan perdana penggunaan laboratorium biomolekular Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Kota Padangsidimpuan pada Selasa (22/12).

Kini, masyarakat se-Tapanuli Selatan bisa melakukan uji swab secara gratis di rumah sakit yang menjadi rujukan dari Menteri Kesehatan RI ini.

Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution mengatakan, RSUD Padangsidimpuan mampu memeriksa 217 sampel swab dalam sehari. Di mana pengambilan dan pemeriksaan sampel swab ini sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.

"RSUD Kota Padangsidimpuan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan kini telah memiliki mesin penguji sampel swab. Dalam sehari mampu memeriksa 217 sampel swab," kata Irsan pada Selasa (22/12).

Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.

Hasil Keluar Paling Lambat 3 Hari

Mesin uji swab ini ditempatkan di laboratorium biomolekular PCR atau ruang khusus penanganan Covid-19 di bekas rumah sakit bersalin pada bagian belakang bangunan rumah sakit milik pemerintah tersebut.

"Untuk mengetahui hasil pemeriksaan sampel swab hanya butuh waktu 2 jam, kemudian proses birokrasi dan lainnya, hasil uji sampel swab diberitahukan kepada pasien paling lambat tiga hari ke depannya," jelas Irsan.

Mampu Jangkau Seluruh Masyarakat Tapanuli Selatan

Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Padangsidimpuan Sopian Subri mengatakan, di laboratorium biomolekular PCR ini terdapat mesin RT-PCR swab test, Reagent PCR, dan Reagent Ekstraksi bantuan BNPB melalui Satgas Covid-19 Sumut. Sedangkan untuk bangunan ruangan dan alat-alat pendukung lainnya bersumber dari Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemko Padangsidimpuan.Sebelumnya, tim petugas laboratorium juga telah mengikuti pelatihan di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara (USU).“Laboratorium ini menggunakan mesin PCR dan Reagent dengan teknologi yang dapat menjangkau semua kalangan masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan yang jumlahnya mencapai 1,5 juta jiwa,” kata Sopian. (mdk/far)