5 Fakta Baru Banjir Bandang Lahat Sumsel, 1 Anak Meninggal Dunia
Merdeka.com - Bencana banjir bandang kembali melanda di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan pada hari Kamis (9/3). Dikabarkan ketinggian air yang merendam tiga desa itu mencapai 1,5 meter.
Penyebab utama banjir lantaran debit air Sungai Lematang yang meluap setelah diguyur hujan selama dua hari beturut-turut. Tiga desa yang terendam banjir bandang itu di antaranya Desa Pelajaran dan Nanti Giri, Kecamatan Jarai, Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang.
Berikut fakta banjir bandang Lahat selengkapnya.
-
Dimana banjir lahar di Sumatera Utara terjadi? Di Indonesia, daerah yang sering mengalami banjir lahar termasuk daerah sekitar gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Agung di Bali.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
3.000 Jiwa Terdampak, 1 Anak Meninggal
©Unplash/jonfordphotos
Pihak BPBD Lahat mencatat, warga yang terkena dampak bencana banjir sejak Kamis pagi tersebut sudah menembus 3.000 jiwa. Tak hanya merusak dan merendam rumah warga, melainkan juga memakan korban jiwa. Seorang bocah laki-laki berinisal GD yang masih berumur 11 tahun tewas terbawa derasnya arus sungai Lematang.
Kejadian berawal saat korban sedang berenang di sekitar sungai Lematang, tepatnya di Desa Muara Siban, Pulau Pinang pada hari Rabu (8/3). Namun, tiba-tiba air deras datang dan menyeretnya hingga hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang Herry Marantika mengungkapkan tim penyelamat pun akhirnya menemukan GD yang sudah dalam keadaan tewas pada hari Kamis (9/3). Bahkan, jasadnya sudah terseret sejauh 90 Km dari lokasi tenggelam.
"Korban ditemukan siang ini, sudah dibawa ke rumah duka," terang Herry mengutip dari merdeka.com (9/3).
Hujan Tinggi 2 Hari Berturut-turut
©©2012 Merdeka.com
Penyebab utama banjir bandang di Kabupaten Lahat karena diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama 2 hari beturut-turut. Hal ini menyebabkan air sungai Lematang meluap sehingga masuk ke pemukiman warga.
Dikabarkan ketinggian air yang merendam tiga desa itu mencapai 1,5 meter.
Jembatan Terputus
Kasatlantas Polres Lahat, AKP Teguh Kaslan mengatakan, bencana banjir ini juga merusak jembatan di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang. Sehingga akses jalur Lahat-Pagaralam menjadi terputus. Selain itu, Jalan di Desa Tinggi Ari, Kecamatan Gumay Ulu juga tertutup longsor.
"Untuk sementara kita alihkan ke Kabupaten Empat Lawang untuk menuju ke Pagaralam," terang Teguh.
Saat ini, tim gabungan dari personel BPBD, TNI/Polri, Pemkab Lahat, dan SAR masih terus bersiaga disekitar lokasi kejadian dengan berbagai peralatan lengkap.
Prakiraan BMKG
©2017 Merdeka.com
Dilansir dari tenggulangbaru.id, prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Kabupaten Lahat masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir hingga 11 Maret.
Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir
Banjir Bandang Lahat Pernah Terjadi Tahun 2020
Sebelumnya, bencana banjir bandang pernah menimpa Lahat, tepatnya pada tahun 2020 yang lalu. Banjir bandang tersebut merendam puluhan rumah semi permanen hingga hanyut terbawa arus deras banjir tersebut.
Melansir dari Liputan6.com, banjir tersebut terjadi di Kecamatan Kikim Timur pada hari Rabu, 8 Januari 2020 hingga Kamis, 9 Januari 2020. Sebanyak 602 unit rumah milik warga terendam, sedangkan 32 unit lainnya hanyut terbawa arus.
Penyebab utama bencana banjir bandang tersebut dikarenakan hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Lahat. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca Selengkapnya