Bidan Desa di Tapanuli Utara Ini Sempat Diusir Warga karena Pilkades, Alami Trauma
Merdeka.com - Seorang bidan desa yang bertugas di pos bersalin desa (Polindes), Dusun Sisoding, Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, dikabarkan mendapatkan ancaman dari seorang warga. Ia diduga diancam oleh eks calon kepala desa berinisial BM yang kalah di perhelatan pilkades serentak.
Bidan bernama Ika (37) itu mengaku trauma, dan masih merasa takut. Ia memilih melapor kejadian yang dialaminya itu kepada pihak kepolisian ditemani suaminya, dan kuasa hukumnya Sabungan Parapat. Ia juga didampingi dari Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat DPC PDIP Taput.
"Saya sangat ketakutan. Usai melontarkan kata-kata kotor, mengancam dan mengintimidasi," terang Ika, dilansir dari ANTARA, Sabtu (27/11)
-
Siapa yang pimpin Desa Polengan? Kepala Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Nur Widodo, mengaku sangat bersyukur sekaligus bangga karena bisa ikut ambil bagian dalam Program Desa BRIlian ini.
-
Siapa yang kampanye di suku pedalaman? Sang kepala suku diminta mengumpulkan warga di lapangan pinggir hutan. Sang caleg pun mulai berpidato di depan para anggota suku yang belum berpakaian itu.
-
Apa yang terjadi di Dusun Sigadung? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa yang memimpin Dusun Butuh? 'Walaupun anak mereka ada yang jadi guru, PNS, buruh, ataupun pembantu rumah tangga, tapi mereka punya lahan semua. Anggap saja 99 persen penduduk dusun ini berprofesi sebagai petani,' kata Kepala Dusun Butuh, Lilik Setyawan.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
Dihina hingga Hampir Dilempar Kursi
ilustrasi
©2015 Merdeka.com
Selain mendapat kekerasan verbal, Ika juga nyaris mendapat kekerasan fisik. Tak segan, BM disebut hampir melempar kursi ke arahnya saat mendatangi Ika di rumah.
"Pelaku juga nyaris memukul saya dengan kursi di rumah. Untung saja ada yang melerai," lanjut Ika.
Ika sempat mengabadikan perlakuan kasar dari BM, dan merekamnya di handphone miliknya. Dengan rekaman itu, menjadi salah satu bukti laporan pengaduannya ke unit SPKT Polres Taput.
"Perbuatan terlapor sangat kita sayangkan. Seorang tenaga medis yang rela ditempatkan di desa demi pelayanan kesehatan warga diancam, dihina, diusir paksa dari tempatnya bekerja yang notabene merupakan fasilitas milik pemerintah. Juga diintimidasi, bahkan ingin diperlakukan lebih kasar lagi. Kasus ini harus segera diatensi aparat hukum," ujar Kuasa Hukum Ika, Sabungan.
Diungsikan ke Dusun Tetangga oleh Camat
Terkait kejadian ini, Camat Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Lammiduk Sinaga berupaya melakukan tindakan dengan mengungsikan sementara Ika Ikayati (37) beserta keluarga ke Dusun Lumbantobing.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, juga sembari mengamankan bidan Ika dan keluarganya, kita telah mengungsikan mereka ke Dusun Lumbantobing, tetangga dari Dusun Sisoding," ujar Lammiduk, Jumat (26/11).
Kuasa hukum Ika meminta pihak kepolisian memberikan perlindungan kepada korban dan keluarganya, agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
"Untuk saat ini, bagaimana kepolisian memastikan keamanan korban dan keluarganya merupakan langkah yang harus segera dilakukan," sebutnya.
Duduk Perkara
Dihubungi terpisah, adik dari pihak terlapor, MM mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula dari tindakan penghinaan yang disampaikan oleh Ika terhadap kakaknya. Menurut MM, BM dituduh bertindak curang dalam perhelatan pemilihan serentak itu, dengan menggunakan dukun.
"Dia menebar fitnah atas abang saya dengan mengatakan bahwa Buntu Manalu main dukun dalam perhelatan pilkades," tukas Mangiring.
Untuk saat ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Namun demikian, pihak kepolisian masih belum bisa memberikan keterangan secara rinci.
"Kasat Reskrim dan beberapa penyidik jemput bola untuk memeriksa saksi ke Parmonangan. Mereka masih di Parmonangan," tulis AKBP Ronald.
Diharapkan Tidak Berdampak Buruk bagi Bidan Desa
Kuasa hukum Ika juga berharap, kejadian yang dialami kliennya tidak berdampak bagi bidan desa lainnya. Ia juga menegaskan untuk mengusut masalah ini.
"Kita tidak ingin, apa yang dialami bidan Ika menjadi preseden buruk bagi tenaga medis yang mengabdi di tengah masyarakat. Makanya, hal ini perlu segera dituntaskan. Tetapi, dari awal pelaporan korban, keseriusan Pak Kapolres AKBP Ronald untuk mengusut tuntas kasus sangat nyata saat beliau terjun langsung ke lokasi kejadian," tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini pelaku diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaJalur yang dilaluinya sangat sempit dengan tikungan tajam serta pendakian dan turunan yang ekstrem.
Baca SelengkapnyaCalon Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menjadi sorotan usai diduga melakukan kekerasan terhadap Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah
Baca SelengkapnyaSubhan menyebut pelaku berjumlah dua orang, satu menunggu di motor dan satu lainnya melakukan penikaman.
Baca SelengkapnyaApdesi Kabupaten Tangerang menyebut pilkada lewat Parpol hanya membuat kades melayani kepentingan parpol.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca SelengkapnyaRombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaSeorang tukang pijat bernama Sutarman diduga dipukul oleh pendukung salah satu calon bupati.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaJabatan Camat Baito sementara dijabat Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Ivan Ardiansyah.
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca Selengkapnya