Fakta Kebakaran Gudang Penyimpanan BBM di Labuhanbatu, Pertamina Angkat Bicara

Merdeka.com - Gudang penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berada di Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu, Sumatra Utara dikabarkan terbakar pada Hari Minggu (11/6) kemarin.

Penyebab kebakaran gudang penyimpanan BBM hingga terjadinya ledakan yang membuat warga histeris itu diduga adanya korsleting listrik dari alat pengisap minyak, sehingga menimbulkan percikan api.

"Dugaan awal api berasal dari mesin penghisap minyak yang mengalami korsleting sebagai penyebab kebakaran," terang Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Pemkab Labuhanbatu, M Yunus melansir dari liputan6.com, Senin (12/6).

Kerugian Capai Ratusan Juta

©2022 Merdeka.com

Pada saat kejadian, beruntung tak ada korban jiwa dan diperkirakan kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah. Beberapa fasilitas yang dilalap si jago merah yaitu belasan ton BBM sekaligus beberapa truk tangki juga ikut terbakar.

Menurut M Yunus, kebakaran gudang itu kira-kira terjadi sekira pukul 08.30 WIB. Setelah kebakaran, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan.

"Satu unit mobil damkar diturunkan ke TKP. Sedang dalam lidik pihak kepolisian," katanya.

Pertamina Angkat Bicara

©Liputan6.com/Angga Yuniar

Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, angkat bicara terkait kebakaran gudang BBM di Labuhan batu tersebut. Menurutnya, gudang tersebut bukan milik Pertamina.

"Kami sudah crosscheck, tidak ada gudang Pertamina ataupun terminal BBM terkait penyimpanan atas nama Pertamina di sana," ungkap Satria melansir dari liputan6.com (12/6).

Kemudian, Satria menerangkan bahwa pihaknya siap berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum terkait insiden kebakaran gudang yang diduga penyimpan BBM subsidi tersebut.

"Kami siap berkoordinasi dengan kepolisian, apabila nanti diperlukan keterangan dari pihak Pertamina," tuturnya.

Menunggu Pihak Berwajib

©2023 Merdeka.com

Menurut dari informasi yang beredar, gudang tersebut diduga sebagai tempat penyimpanan BBM subsidi. Satria belum bisa memberikan jawaban pasti terkait hal tersebut, menunggu informasi dan penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwajib.

"BBM subsidi sebagaimana ketentuan disalurkan melalui SPBU kepada konsumen akhir yaitu masyarakat," lanjut Satria.

Apabila masyarakat menemukan indikasi penyalahgunaan atau penyelewengan BBM subsidi, bisa langsung melaporkan kepada aparat kepolisian terdekat.

"Atau bisa menginformasikan hal tersebut ke Pertamina Call Center di nomor 135," tutup Satria. (mdk/adj)